Asy-Syahid Syaikh Muhammad Said
Ramadhan Al Buthi pernah diajak untuk membuat Partai Islam oleh Presiden Hafez
Asad. Beliau ditanya :
“ Anda adalah pemuka Islam yang
disukai rakyat Suriah. Kenapa tidak membuat partai berbasis Islam supaya
aspirasi Muslim tersalurkan, karena mungkin mereka tidak suka partai sekuler
seperti partai Baath…? ”
Syaikh al-Buthi menjawab :
“ Oke, mungkin saya istiqamah
pada Islam, mungkin saya bisa jadi teladan yang baik dalam berpolitik, dan saya
yakin dalam setahun saya bisa mendapat jutaan pendukung. Tapi, apa saya bisa
memastikan orang-orang yang mengikuti partai Islam saya benar-benar
mencerminkan akhlak Islam…? Kalaupun ketika saya hidup, mereka menjadi seperti
saya, apa Anda bisa yakin kalau saya sudah mati, mereka tetap seperti itu…?
Kalau mereka berbuat salah, Islam yang dibawa-bawa, padahal Islam bukan
diwakili oleh partai.
Kemudian, kalau saya menjadi
ketua partai, saya akan merasa mendzalimi umat Islam lainnya yang tidak masuk
partai saya. Kalau suatu saat anggota partai saya berbuat salah, orang partai
lain menghujat anggota partai saya, saya pastinya akan mendukung anggota saya
dan membelanya. Sedangkan saya tahu dia salah dan orang partai lain yang benar.
Tapi karena dia orang partai saya, saya membela dia. Saya jadi sangat dzalim…!
Biarlah saya berdakwah seperti
ini, tanpa bawa-bawa partai. Kalau mau berdakwah, jangan sampai kamu
dipolitiki. Kalau mau berpolitik kamu harus tahu agama, tapi jangan dekati
mimbar. ”
No comments:
Post a Comment