Photo

Photo

Tuesday 24 July 2018

Dahsyatnya Dzikir Kepepet


Yusuf As dan Zulaikha ( Rail ) menikah untuk melayani Allah, bukan melayani kemauan hatinya. Jauh sebelum itu Yusuf As adalah minal atqiyā’: setengah dari para ahli takwa.
                        
Setelah tragedi pemerkosaan Yusuf oleh Zulaikha seperti dikutip dalam Al-Qur'an berujung gagal, Zulaikha tidak serta merta menyerah, hasratnya untuk bercinta dengan Yusuf masih berkobar.

Ketika berbagai usaha perayuan dilakukan Zulaikha pada Yusuf gagal, ia pun mencari jalan lain untuk menaklukan Yusuf. Karenanya, ia memutuskan mencoba pendekatan lain. Esoknya, ia mengajak Yusuf ke taman miliknya. Di antara pepohonan, di antara dua sungai dan petakan bunga tempat berbagi burung Kenari dan burung lainnya berkicau, ia memerintahkan agar disiapkan tempat tidur untuk Yusuf dengan bantal dan selimut satin. Lalu, ia memilih dua belas dayang-dayangnya yang paling cantik, dan menyuruh mereka menemui Yusuf.

“ Aku ingin kalian melayani Yusuf dengan segenap jiwa dan hati kalian, ” kata Zulaikha kepada mereka, “ Jika ia memberi kalian racun, ambillah. Jika ia mengusir kalian, patuhilah. Tetapi, jika ada salah satu di antara kalian yang menarik hati dan keinginannya, kalian memberitahuku. ”

Seandainya Yusuf tertarik pada salah seorang gadis dayang ini, pikir Zulaikha, ia akan menggantikan tempatnya di kegelapan malam dan mengelabui Yusuf untuk bercinta dengannya. Namun, usahanya ternyata sia-sia belaka. Esok paginya, Zulaikha pergi ke taman itu dan mendapati dayang-dayangnya duduk mengelilingi Yusuf yang dilihatnya tengah dalam keadaan khusyuk zikir. Ketika datang menghampirinya, Zulikha mendengar Yusuf berbicara tentang Tuhan dan memberikan bimbingan spiritual kepada dayang-dayangnya yang telah menempuh jalan Tauhid. ( Mojdeh Bayat dan Muhammad Ali Jamnia, " Layla & Majnun; Cerita-cerita Menakjubkan dari Negeri Sufi". Lentera Jakarta 2007 ).

Zulaikha pun sama dengan Anda, ketika ia mengejar obsesi, mentarget sasaran, berhasrat menggebu, justru yang dikejar-kejar tidak kena. Konon setelah suaminya, Qithfī Al-'Azīz, meninggal dunia, harta Zulaikha habis digunakan untuk membiayai hasrat hatinya mengejar Yusuf. Tetap yang dikejar tidak kena.

Setelah ia terpuruk, jatuh miskin, sebagaimana Anda yang seketika baca doa panjang-panjang ketika kepepet dihadang hantu, Zulaikha pun demikian. Ia tak kuasa lagi mengendalikan hidupnya, ia menjadi janda miskin yang patah hati berarang, akhirnya ia pun lari kepada Tuhan. Zikir… Zikir... Zikir…, yang dapat Zulaikha lakukan. Tetapi setelah ia mengalihkan perhatian dan emosinya kepada kesibukan zikirnya, dan hatinya mulai bisa rileks, justru ia dipertemukan dengan Yusuf dalam pernikahan.

Akhirnya, ia menikah dengan Yusuf dalam keadaan hati yang kosong, hati yang sudah merasakan kalau Yusuf tidak ada lagi maknanya apa-apa, ketika hatinya sudah tidak doyan dengan Yusuf karena zikir kepepetnya kala keinginannya tidak tercapai. Lama-lama zikir kepepetnya membentuk karakter dirinya.

Anda mestinya pernah memakan apa yang tidak Anda inginkan, entah nemu jodoh dengan orang yang tidak Anda cintai, entah bekerja pada profesi yang tidak Anda betahi, entah bersanding dengan tetangga yang bikin masalah terus, atau mungkin hal yang Anda ingini menjauh, yang Anda enggani malah mendekati, segala hal yang tidak sesuai dengan alam idea Anda.

Nah ketika Anda merasakan memakan hal yang tidak sesuai dengan idea Anda, tidak pas dengan hasrat Anda, itu saatnya Anda memberikan ego Anda kepada Tuhan, misal Anda ingin menikah dengan XXX, ternyata jodoh Anda di LLL, itu artinya Anda hidup dengan kebunuhan ego Anda, menjalani hidup semata-mata tunduk kepada kehendak Tuhan yakni berjodoh dengan LLL.

Zulaikha sepanjang perjalanan cintanya dalam keadaan zuhud, ketika ia berhasrat menggebu pada Yusuf justru ia patah hati, ketika ia sudah mengerti Yusuf itu tidak berarti, justru ia bertemu dalam nikah. Akhirnya sepanjang hayat, ia tidak pernah bertemu dengan yang ia ideakan dalam egonya, ia bercinta bukan untuk menuruti hasrat egonya, tetapi ia bercinta demi menuruti Tuhannya. Ini baru disebut hamba yang hanīfan musliman.

Anda tahu zuhud…? Zuhud itu ingkar dunia demi mengutamakan akhirat, ingkar ego demi mengutamakan Tuhan. Ketika yang Anda rasakan tidak nikmat harus Anda makan, ketika yang tidak Anda cintai harus Anda nikahi, ketika yang Anda enggani harus Anda sanding, bukankah itu Anda tunduk hanya pada kehendak-Nya…? Ketika di zona-zona seperti demikian artinya Anda benar-benar hidup dalam pertapaan, hidup melawan hasrat ego, Anda hidup di dunia tidak menikmat dunia, tetapi hidup menikmati kuasa Tuhan, itu semua adalah sikap zuhud yang nyata.

Maka terima saja apa yang tidak enak di hidup kita sebagai karunia, aamiin...

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...