" The Hidden Of Making Love "
Saya mendapatkan Secara tidak
sengaja dari seorang " Pak Dhe Penjual Bakso " di Daerah sini
yang memang dagangannya luar biasa Luaaaris. Beliau jualan di pinggir jalan
dengan tenda, sampai” Belum buka pun orang-orang sudah antri mau membeli.
Kebetulan orangnya sangat ramah dan kami sering bertemu pada saat jama'ah sholat
maghrib, sampai pada suatu waktu iseng” saya bertanya. Apa resepnya pak dhe
dagangan sampai sebegitu larisnya…? Wiride opo…?
Aaah nggak ada wirid macem-macem
cukup sholawat dan istighfar saja banyak” dan nggak pake hitungan.
" Mosok seh pak dhe "
Yang kemudian saya pun diajak
kerumahnya yang lumayan besar. Dimana saya melihat istri beliau sedang mengolah
/ membuat bakso sendirian saja, padahal banyak pegawainya.
Sampai beliau menjelaskan, Bakso
hanya saya dan istri yang membuat karena kami butuh " sirr dan rasa
tersendiri " nggak ada resep khusus bumbu dan bahan bakso sama dengan
lainnya.
Resepnya ada di rasa " making
Love / bercinta ", saya langsung bingung, wah porno iki pak dhe. Iya rasa
pada saat kita bercinta itulah Formula pada saat mengolah bakso dimana akan
menghasilkan bakso dengan cita rasa Nagih siapapun yang nanti memakannya.
Pak Dhe kemudian bertanya kepada
saya, kamu kan sudah menikah apa rasanya pada saat berhubungan suami istri dari
awal sampai akhir…? " sambil nyengir saya jawab apalagi kalau nggak enak
pak dhe".
Nah sirr itu apabila kita masukan
kedalam olahan makanan maka siapapun yang memakannya maka dari gigitan pertama
sampai penghabisan hanya enak yang dirasakan.
Pak Dhe kemudian bertanya lagi
" apa yang kamu rasakan apabila kemaluanmu dipegang oleh lawan jenis…?
",, " waduh ya tentu ser seran lah pak dhe…", Nah kemudian tiba”
istri pak dhe ikut nimbrung menimpali " begitupun perempuan apabila
kemaluannya sampai terpegang oleh laki” maka semua urat rasa malunya akan
hilang dan berharap apa yang dipegang tersebut dimilikinya "
Pak Dhe menjawab " akur
sudah ada dua sisi yang menjawab ".
Intinya apabila kedua rasa
tersebut disatukan dan dimasukan kedalam sebuah olahan makanan maka akan seperti
halnya " making love "
Saya makin penasaran langsung
saja bertanya " Terus piye carane pak dhe…? "
Begini caranya :
1. Pada saat akan mengolah
makanan kita harus dalam keadaan berwudhu.
2. Kita Berdoa sesuai kepercayaan
kita yang intinya biar makanan ini berkah.
3. Nah intinya adalah pada saat mengolah bahan makanan ini " harus di remas-remas ", dimana pada saat meremas-remasnya kita membayangkan dan menghadirkan rasa kita memegang dan memainkan kemaluan " lawan jenis ". Sampai kita merasa ada sebuah kepuasan yang tidak bisa kita sebutkan.
Catatan penting disini adalah
kita bukan sedang ngelamun jorok, tapi imajinasi tersebut adalah bentuk dari
do'a dan pengharapan kita yang kita tuangkan ke makanan itu nanti.
Setelah dirasa cukup maka
lanjutkan mengolah makanan sampai selesai.
4. Setelah proses " meremas-remas
" selesai dilanjutkan dengan terus mendawamkan " sholawat Nabi "
sampai masakan selesai dan begitupun pada saat berjualan dari buka sampai
tutup, mulut kita jangan berhenti bersholawat.
Saya terus terang takjub dengan
semua penjelasan pak dhe akan pengetahuan ini.
Pak dhe sambil tersenyum bicara
" Biarkan orang-orang menuduh dan mengira bahwa usaha saya ini dengan
pesugihan atau rebus kolor lah ".
Njenengan saya percayai untuk
mengetahui rahasia dapur saya.
Terima kasih banyak Pak Dhe atas
kepercayaan ini
No comments:
Post a Comment