" Baiklah, Nak. Selalu
panjenengan panjatkan doa agar hidup panjenengan di bumi ini bebas dari
PENDERITAAN. Kali ini Kuceritakan Pada panjenengan tentang penderitaan di bumi
ini…"
" Bagaimana mungkin
panjenengan meniadakan apa yang dapat membuat derita di kehidupan bumi ini…?
Tubuh panjenengan bisa hidup, bisa bertumbuh, sekaligus bisa sakit dan bisa
mati. Itu adalah keniscayaannya…."
" Pikiran panjenengan bisa
ingat, bisa lupa, bisa pintar, bisa bodoh. Itulah keniscyaannya. Sebagaimana
matahari bisa memberi pandangan terang sekaligus membutakan. Ia juga bisa
mengeringkan, juga menimbulkan basah keringat..."
" Tidur bisa menyegarkan,
bisa juga melelahkan. Semua hal memiliki sisi dualitas untuk dirasakan. Begitu
pun segala hal di kehidupan ini bisa memberi kebahagiaan sekaligus penderitaan..."
" Keikhlasan batin
panjenengan menerima kenyataan, membebaskan panjenengan dari penderitaan.
Sebaliknya, penolakan panjenengan atas setiap kenyataan akan menciptakan
penderitaan dalam rasa batin panjenengan…."
" Lalu bagaimana keadaan
bisa melenyapkan penderitaan panjenengan, bila panjenengan tidak membangun
keikhlasan dalam menerima kenyataan…? "
" KEBEBASAN BATIN
panjenengan dari penderitaan di kehidupan bumi ini ditentukan oleh kemampuan
panjenengan dalam MENERIMA dengan IKHLAS KENYATAAN DALAM HIDUP…."
" Ketika panjenengan bisa
menerima setiap hal buruk sebagai pelajaran atas karma buruk masa lalu, dan
menerima setiap hal baik sebagai pahala berkah atas karma baik masa lalumu,
semua akan menjadi benih kebahagiaan yang membebaskan..."