Photo

Photo

Thursday 14 June 2018

ENGKAU AKAN DIKUMPULKAN DENGAN SIAPA YANG ENGKAU CINTAI



Dikisahkan, Suatu ketika ada seorang yang hidup di masa Qutb Rabbani Asy-Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.

Ketika orang itu meninggal dunia dan di kuburkan, orang-orang yang berada di sekitar pekuburan mendengar jeritan, lolongan orang itu dari dalam kubur.

Para sahabat (murid-murid) Asy-Syeikh Abdul Qadir Al Jailani bercerita kepadanya, dan segera Asy-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menghampiri kubur tersebut

Masyarakat menyaksikan dan memohon kepada beliau agar memohon kepada Allah subhanallahu wata`ala agar hukumannya di angkat.

Kemudian Asy-Syeikh Abdul Qadir Al Jailani bertanya kepada para sahabat-sahabatnya:

“Apakah ia salah satu dari sahabatku (muridku)?”

Mereka menjawab: “Bukan wahai Syeikh”……

Lalu beliau bertanya kembali:

“Pernahkah kalian melihatnya hadir pada salah satu majelisku?”

Mereka menjawab: “Orang itu tidak pernah menghadiri majelismu.”

Asy-Syeikh Abdul Qadir bertanya lagi:

“Pernahkah ia masuk ke salah satu masjid dengan tujuan untuk mendengarkan ceramahku, atau shalat di belakangku?”

Mereka menjawab: “Tidak pernah, ya Syeikh..!!!!!”

Lalu Asy-Syeikh Abdul Qadir bertanya lagi:

“Pernahkah aku melihatnya?”

Mereka menjawab: “Tidak pernah, ya Syeikh…!!!”

Lalu Asy Syeikh Abdul Qadir bertanya lagi:

“Apakah ia pernah melihatku?”

Mereka menjawab: “Tidak ya Syeikh….!!”

Lalu salah seorang dari mereka berkata:

“Namun, wahai syeikh, aku pernah melihatnya melintas di suatu jalan setelah engkau dan para sahabatmu baru saja selesai dari majelis, dan ia melihat jejak jalanmu

(di masa itu Asy Syeikh Abdul Qadir Al Jailani bila berjalan dengan rombongannya, dengan mengendarai kuda, hingga menimbulkan debu-debu yang mengepul di udara, orang akan segera tahu..wah..konvoi Asy Syeikh Abdul Qadir Al Jailani baru saja lewat)

Lalu Asy-Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menengadahkan tangannya kepada Allah subhanallahu wata`ala seraya berdo`a:

“Ya Allah, orang ini adalah orang yang pernah melihat debu jejak jalan kami selesai majelis, jika Engkau mencintai kami Ya Allah…., kami memohon kepada-Mu berkat kecintaan-Mu kepada kami untuk mengangkat hukuman serta siksaan pada hamba ini.”

Seketika itu juga, jeritan dari dalam kubur terhenti. Subhanallah!!

Baru melihat debunya saja, seorang Wali Allah Qutb Rabbani As-syeikh Abdul Qadir al Jailani memberikan syafaat di alam kubur, bagaimana dengan para sahabatnya (muridnya) yang siang dan malam menghadiri majelis-majelis beliau, mengenal dan mencintainya.

Dari debu inilah Al Qutb Rabbani Asy-Syeikh Abdul Qadir Al Jailani memohonkan , ampun, memberikan syafaat kepada orang tersebut.

Bagaimana jika seandainya orang tersebut sulit di cari, apa alasan Asy syeikh Abdul Qadir Al Jailani untuk memberikan syafaat kepadanya.. Naudzubillah..

Oleh karena itu semasa hidupnya seorang muslim selayaknya mencintai para shalihin, para wali Allah.

Sebab merekalah perantara antara kita dengan Allah, Para Wali Allah di cintai di langit dan di bumi sebagaimana Allah berfirman di dalam hadis qudsi riwayat Imam Bukhari:
Jika Allah Ta`ala cinta kepada hamba-Nya, maka Allah akan berkata kepada malaikat Jibril yang merupakan pemimpin dari para malaikat di tempat tertinggi:

“Wahai Jibril, Aku mencintai hamba itu, maka umumkanlah kepada semua penduduk langit untuk mencintai hamba tersebut.”

Lalu malaikat Jibril as mencintai hamba tersebut karena Allah Ta`ala dan mengumumkannya, sehingga seluruh para malaikat ikut mencintainya.

Rosulallah saw bersabda:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang lelaki mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Kapankah hari kiamat itu?” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut kedatangannya?” Orang itu menjawab, “Untuk menyambutnya, saya tidak menyiapkan shalat yang banyak, tidak juga puasa yang banyak serta tidak sedekah yang banyak, akan tetapi saya mencintai Allâh dan Rasul-Nya.” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersada, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Kitab al-Ahkâm, Bab al-Qadha’ wal Futya fit Tharîq

عن أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَارِجَانِ مِنْ الْمَسْجِدِ فَلَقِيَنَا رَجُلٌ عِنْدَ سُدَّةِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا فَكَأَنَّ الرَّجُلَ اسْتَكَانَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كَبِيرَ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

Dari Anas Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang lelaki penduduk pedalaman mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Kapankah hari kiamat itu akan datang?” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celaka engkau! Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut kedatangannya?” Orang itu menjawab, “Saya tidak menyiapkan apappun, hanya saja saya mencintai Allâh dan Rasul-Nya.” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersada, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Kami mengatakan, “Kami juga begitu.” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersaba, “Ya.” Mendengar ini, kami merasa sangat berbahagia hari itu.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...