Photo

Photo

Friday 29 June 2018

PEMBUNUH ALI BIN ABI THALIB ITU ADALAH ULAMA YANG SANGAT SHALEH, ZUHUD & BERTAQWA, TAPI SANGAT KEBLINGER…!



Pada tahun 90-an, saat saya saya sekolah di Sekolah Menengah Umum, kala saya menjadi Ketua Umum OSIS SMA tersebut, saya hampir " terperosok " ke lubang kesesatan ajaran terorisme.  

Saat era itu, terorisme masuk ke sekolah”. Saat saya jadi Ketum OSIS tersebut, saya didekati oleh aktivis”  terorisme dan pengurus” OSIS semua diikutkan Pelatihan BATRA ( Basic Training ). Bahkan, sempat pelatihan di kaki gunung xxx. Seluruh isi pelatihan, semuanya adalah doktrin agar seluruh peserta pelatihan membenci negara, Merah Putih, Pancasila, Presiden RI & para pejabatnya ( yang semua disebutnya  sebagai Thoghut ). Semua kafir, semprot mereka.

Beberapa saat saya sempat terprovokasi, namun, perang batin selalu berkecamuk tiap hari dan akhirnya saya putuskan : saya keluar dari " lubang kesesatan terorisme " tersebut.

Saya tegas !. Dan, para aktivis yang terus paksa” saya untuk masuk lagi ke kelompok mereka, semua saya tantang berkelahi. Alhamdulillah, mereka mundur dan saya selamat sampai sekarang. Bisyukrillaah.

Sejarah terorisme memang amat panjang usianya dan berliku. Namun, sejarah tersebut bisa ditilik dari sejarah akhir pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Sejarah tersebut amat ngegirisi dan sangat biadab. Sejarah amat kelam akhir periode Khulafaur Rasyidin tersebut, harus  jangan sampai terulang lagi di NKRI yang kita cintai ini.

“ Hukum itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”. Itulah teriakan Abdurrahman bin Muljam Al Muradi ( Khawarij ) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, karamallahu wajhah pada saat bangkit dari sujud shalat Shubuh pada 19 Ramadhan 40 H itu.

Abdurrahman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat.

Racun itu dibelinya seharga 1000 Dinar. Tubuh sayyidina Ali bin Abi Thalib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan.

Tiga hari berikutnya ( 21 Ramadhan 40 H ) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rasulullah SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam

Sayyidina Ali dibunuh setelah dituduh kafir. Sayyidina Ali dibunuh setelah dituduh tidak menegakkan hukum Allah. Sayyidina Ali dibunuh atas nama hukum Allah.

Itulah kebodohan dan kesesatan orang Khawarij yang saat ini masih ngetrend ditiru oleh sebagian umat muslim.

Tidak berhenti sampai di situ. Saat melakukan aksinya, Ibnu Muljam juga tidak berhenti membaca Surat Al Baqarah ayat 207, sebagai pembenar perbuatannya :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

“ Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari ke-ridla-an Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. ”

Maka sebagai hukuman atas kejahatannya membunuh khalifah Ali, Ibnu Muljam kemudian dieksekusi mati dengan cara qishas.

Proses hukuman mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh dramatis. Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada algojo : “ Wahai Algojo, janganlah engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Allah. ”

Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa aksinya membunuh suami Sayyidah Fathimah, sepupu Rasulullah, dan ayah dari Sayyid Al-Hasan dan Al-Husein itu adalah sebuah aksi jihad fi sabilillah. Suatu keyakinan yang benar” amat konyol, naif dan sesat

Seorang ahli surga meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah di jalan kebenaran untuk bela Islam, demi meraih surga. Potret Ibnu Muljam ini  adalah realita yang terjadi pada sebagian umat Islam di era modern sekarang ini

Generasi pemuda yang mewarisi Ibnu Muljam itu giat memprovokasikan untuk berjihad di jalan Allah dengan cara memerangi, dan bahkan membunuh nyawa manusia yang berbeda agama,  bahkan pada sesama muslim.

Siapa sebenarnya Ibnu Muljam…? Dia adalah lelaki yang nampak sangat shaleh, zuhud, zahid dan sangat bertakwa, sehingga dia mendapat julukan Al-Muqri’.

Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu, saking shalehnya, juga seorang hafidz ( penghafal Al-Qur'an ) dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci tersebut.

Khalifah Umar bin Khattab pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Al-Qur'an kepada penduduk negeri piramida itu.

Dalam pernyataannya, Khalifah Umar bin Khattab bahkan menyatakan : “ Abdurrahman bin Muljam, salah seorang ahli Al-Qur'an yang aku prioritaskan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Al-Qur'an kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash” kata Umar.

Meskipun Ibnu Muljam hafal Al-Qur'an, bertaqwa dan rajin beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya.

Ia mati dalam kondisi su’ul khatimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya.

Afiliasinya kepada sekte Khawarij telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit.

Ibnu Muljam menetapkan klaim terhadap surga Allah dengan sangat tergesa-gesa dan dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan, karena aksi itu diklaim dalam rangka membela agama Allah dan Rasulullah.

Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan terstruktur…?

Mereka adalah kalangan yang merasa " shaleh " dan merasa " paling Islam " yang menyuarakan syariat dan pembebasan umat Islam dari kesesatan.

Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Allah dengan cara mengkafirkan sesama muslim yang berbeda pemahaman dengan mereka.

Ibnu Muljam gaya baru ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni generasi-generasi muda Indonesia. Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan sesama muslim, mereka dengan enteng menyesatkan kiyai dan ulama.

Raut wajah mereka nampak memancarkan keshalehan yang bahkan tampak pada bekas sujud di dahi, malah dahi / jidatnya tersebut kadang sampai hitam legam ( tanda mereka ahli sujud…? ). Tapi, betapa bejad dan biadabnya kelakuan mereka…?

Mereka senantiasa membaca Al-Qur'an di waktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi.

Rasulullah dalam sebuah hadits telah meramalkan kelahiran generasi Ibnu Muljam ini.

Nabi SAW bersabda :
ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺎﺱٌ ﻣِﻦْ ﻗِﺒَﻞِ ﺍﻟْﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻭﻳﻘﺮﺃﻭﻥ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻳُﺠَﺎﻭِﺯُ ﺗَﺮَﺍﻗِﻴَﻬُﻢْ ﻳَﻤْﺮُﻗُﻮﻥَ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻤْﺮُﻕُ ﺍﻟﺴَّﻬْﻢُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﻣِﻴَّﺔِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻌُﻮﺩُﻭﻥَ ﻓِﻴﻪِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻌُﻮﺩَ
ﺍﻟﺴَّﻬْﻢُ ﺇِﻟَﻰ ﻓُﻮﻗِﻪِ ﻗِﻴﻞَ ﻣَﺎ ﺳِﻴﻤَﺎﻫُﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﺳِﻴﻤَﺎﻫُﻢُ ﺍﻟﺘَّﺤْﻠِﻴﻖُ

Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka ( tidak sampai ke hati ). Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ke tempatnya. Tanda-tanda mereka adalah mereka bercukur ( gundul ).  HR Bukhari

Nabi bersabda di dalam Hadits Abu Sa'id Al Khudri Rodhiyallohu 'anhu, yang diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim, bersabda :

ﺇﻥ ﻣﻦ ﺿﺌﻀﺊ ﻫﺬﺍ ﻗﻮﻣﺎ ﻳﻘﺮﺀﻭﻥ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻳﺠﺎﻭﺯ ﺣﻨﺎﺟﺮﻫﻢ ﻳﻘﺘﻠﻮﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﻳﺪﻋﻮﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻷﻭﺛﺎﻥ ﻳﻤﺮﻗﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻛﻤﺎ ﻳﻤﺮﻕ ﺍﻟﺴﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻣﻴﺔ ﻟﺌﻦ ﺃﺩﺭﻛﺘﻬﻢ ﻷﻗﺘﻠﻨﻬﻢ ﻗﺘﻞ ﻋﺎﺩ

Sesungguhnya dari jenis orang ini akan muncul sekelompok orang. Mereka membaca Al Qur'an namun tidak melampaui tenggorokannya. Mereka membunuh kaum muslimin namun membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar terlepas dari Islam sebagaimana anak panah keluar terlepas dari obyek sasaran. Jika aku sempat menemui mereka, sungguh akan aku perangi mereka sebagaimana kaum 'Aad diperangi.

Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin.

Wahai kaum muslimin, waspadalah pada gerakan generasi Ibnu Muljam ini. Mari kita siapkan generasi muda kita agar tidak diracuni oleh golongan Ibnu Muljam gaya baru ini…!.

Islam itu agama Rahmatan Lil 'Aalamiin. Islam itu agama keselamatan. Islam itu merangkul dan bukan memukul. Islam itu mengajak,  bukan mendepak. Islam itu mengajak untuk masuk surga,  bukan " mengkapling " orang lain masuk neraka.

اللهم اهدنا و احفظنا والمسلمين في كل مكان ، آمين



MOHON SHARE TULISAN INI KE MANAPUN, DEMI BERTAMBAHNYA WAWASAN BAGI YANG BELUM TAHU : JIKA ISLAM ITU ADEM, AYEM WAL TENTREM. ISLAM ITU BENAR”  MAKNYUUUUUUS....

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...