Mudah-mudahan cukup sekali ini
bicara politik, karena makin lama makin jengah buka time line di social media
ini.
Saya sih yakin, siapapun Presiden
di Indonesia akan tetap dihujat oleh rakyatnya sendiri. Mau bukti…?
Soekarno awalnya disanjung
sebagai Proklamator dan Founding Father Indonesia. Tapi lihatlah kemudian
beliau habis-habisan dihujat sampai akhirnya wafat dalam keprihatinan.
Soeharto juga demikian. Dikenal
sebagai Bapak Pembangunan dengan REPELITA dan GBHN yang tersusun rapi untuk
Indonesia siap tinggal landas menjadi negara maju. Namun akhirnya dihujat
karena KKN ynag merajalela.
Semua tiba-tiba amnesia dengan
segala pencapaian yang beliau buat selama 32 tahun memimpin negeri.
Lalu bagaimana dengan BJ Habibie…?
Pencapaian terbesarnya adalah mengembalikan kurs yang saat itu mencapai Rp15.000
- Rp16.000 ke Rp7.000 akibat krisis moneter. Namun beliau punya kesalahan fatal
yang menyebabkan Timor Timur harus lepas dari Indonesia. Beliau juga habis
dihujat pada saat itu. Laporan pertanggungjawabannya ditolak MPR dan harus
lengser.
Alhamdulillah, sekarang banyak
millenial yang kembali memujanya dan terbuai drama percintaannya yang tayang di
layar bioskop Indonesia.
Sekarang lihatlah Gus Dur.
Seorang Ulama Besar, seorang Guru Bangsa, seorang visioner yang mengedepankan keberagaman
dalam berbangsa. Namun akhirnya dilengserkan oleh intrik politik sejak
pernyataan-pernyataannya yang kontroversial soal DPR yang seperti Taman
Kanak-Kanak. Semoga sekarang bangsa ini melihat faktanya.
Pemerintahan kemudian dilanjutkan
oleh Megawati. Memang tidak banyak pencapaian saat itu, karena negara ini kembali
diguncang oleh pertikaian politik. Akhirnya beliau gagal kembali terpilih
akibat banyaknya issue seputar penjualan asset negara. Beliau banyak dihujat
soal itu sampai sekarang.
Bagaimana dengan pemerintahan di
masa SBY….? Harus jujur diakui, dibawah kepemimpinan SBY negara ini sedikit kembali
ke kestabilan politik. Ekonomi bertumbuh. IHSG terus mencatat rekor pencapaian
tertinggi. Namun di periode ke dua pemerintahannya mulai terbongkar
praktek-praktek korupsi para kader Partainya. Beliau juga dihujat habis-habisan
setelah itu. Kasus Korupsi Hambalang telah menyeret banyak petinggi Partai dan
Pejabat negeri ini ke balik jeruji penjara.
Bagaimana dengan Presiden Jokowi
sekarang….? Kita bisa menyaksikan sendiri, hujatan tiada henti bahkan sejak awal
pencalonannya sebagai Presiden RI di tahun 2014. Hoax, hasutan, fitnah seakan
tidak ada habisnya diarahkan ke beliau. Memang di masa pemerintahannya ada beberapa
kebijakan tidak populer yang mengguncang kehidupan masyarakat. Namun haruskah
kita menafikan pembangunan yang kembali giat dilaksanakan setelah pemerintahan
SBY berjuang menjaga kestabilan politik dan ekonomi…?
Haruskah kita menghujat kebijakannya
yang memberikan perhatian dan porsi pembangunan yang lebih besar kepada
masyarakat di luar pulau Jawa…?
Mengapa kita tidak belajar untuk
menghargai hasil kerja para pemimpin kita…? Yakinlah, TIDAK ADA PEMIMPIN NEGERI
INI YANG INGIN NAMANYA BURUK selama masa pemerintahannya. SEMUA PEMIMPIN INGIN MEMBERIKAN
YANG TERBAIK UTK NEGERI INI. Semuanya pasti berusaha menorehkan tinta emas di
dalam catatan sejarah bangsa ini. CATAT ITU.
Maka, salahkanlah para politisi
yang terus menggoreng issue untuk menarik simpati atau menyudutkan lawan politiknya.
Salahkanlah mereka yang hanya berkoar-koar tanpa berbuat sesuatu yang berarti
utk bangsa ini.
Lalu, buat apa kita ikut
tenggelam dalam debat-debat tak penting karena berbeda pandangan politik. Yang
untung itu hanya politisi yang kamu idolakan. Sedangkan kamu, bisa jadi
kehilangan simpati orang-orang yang pernah dekat denganmu.
Biarkanlah pemerintah sekarang
bekerja dengan tenang. Hargai apa yang mereka usahakan. Jika hasilnya tidak sesuai
harapanmu, maka manfaatkan senjata terakhirmu, yaitu suaramu di Pemilu yang
akan datang. Gak perlu mengumbar kemarahanmu ke orang-orang, apalagi di social
media.
Ayolah... Berhentilah berdebat.
Sampai kapan kita mau jadi bangsa
penghujat…!
No comments:
Post a Comment