Photo

Photo

Friday 1 June 2018

TAZKIYATUN NAFS : Penyucian Jiwa



Di dalam kitab Bidayat Al-hidayah, Al-Ghozali mengatakan bahwa tazkiyatun nafs merupakan usaha menyucikan diri dari sifat memuji diri sendiri. dasar dari pemikiran tazkiyatun nafs berasal dari keyakinan para sufi bahwa jiwa manusia pada fitrahnya adalah suci. Disebabkan oleh adanya pertentangan dengan badan, yang dalam hal ini dapat diartikan sebagai keinginan nafsu, maka hal tersebut mengakibatkan jiwa tidak suci bahkan tidak lagi sehat.

Dalam hubungan dengan sifat-sifat jiwa yang ada dalam diri manusia, tazkiyatun nafs menurut Al-Ghozali berarti pembersihan diri dari sifat kebuasan, kebinatangan, dan setan yang kemudian mengisi dengan sifat-sifat ketuhanan.

Bentuk Tazkiyatun Nafs

Bentuk tazkiyatun nafs pada dasarnya ada dua macam, yaitu bentuk pembinaan akhlak dan bentuk terapi jiwa.

A. Tazkiyatun nafs sebagai pembinaan akhlak manusia

Menurut Al-Ghozali, jiwa yang sehat bersumber dari akhlak terpuji. Sebaliknya, jiwa yang sakit bersumber dari akhlak tercela. Sehingga dalam hal ini, kualitas jiwa seseorang dapat dinilai dengan bagaimana penampilan akhlak seseorang. Akhlak yang terpuji, dan dekat dengan Allah, akan menunjukkan sikap yang baik dan disenangi oleh orang lain. Namun, akhlak yang buruk, dan jauh dari Allah, akan menunjukkan bahwa dalam jiwanya ada gejolak penyakit jiwa yang meresahkan bagi diri sendiri maupun orang. Dalam meningkatkan upaya untuk memperbaiki akhlak, dibutuhkan metode yang tepat untuk mengubah dan meningkatkan akhlak. Metode tersebut dinamakan riyadhat ( latihan jiwa ) dan mujahadat ( kesungguhan ). Akhlak merupakan sifat dalam jiwa seseorang dengan mudah dapat menimbulkan suatu perbuatan, tanpa melalui proses penalaran lebih dulu. Jika perbuatan itu baik, hal tersebut menunjukkan bahwa akhlak tersebut terpuji, begitu pula sebaliknya.

B. Tazkiyatun nafs dalam bentuk terapi jiwa

Argumentasi Al-Ghozali terhadap terapi jiwa adalah bahwa jiwa dapat diobati sebagaimana tubuh dapat diobati.

Pengobatan penyakit jiwa dapat dilakukan dengan terlebih dahulu dengan mendiagnosis jenis penyakit dan sebab sebabnya.

Al-Ghozali menegaskan bahwa ketaatan merupaka obat, sedangkan kemaksiatan merupakan racun yang berpengaruh terhadap hati atau jiwa.

Seseorang harus melakukan penyelidikan tentang penyebab keburukan jiwanya, sehingga dengan mengetahui penyebabnya, akan memudahkan penghapusan penyebab. Al-ghozali mengatakan, “ Ketahuilah bahwa semua akhlak yang buruk disembuhkan dengan ilmu dan amal. Penyembuhan tiap penyakit ( jiwa ) ialah dengan melawan penyebabnya. Oleh karena itu, kita harus meneliti dulu sebab-sebabnya”.

Dari pernyataan di atas, Al-Ghozali sangat menekankan bagaimana ilmu dan amal sangat penting dalam penyembuhan jiwa.

Ilmu dalam hal ini berfungsi untuk mengetahui sebab dan akibat suatu penyakit jiwa. Selanjutnya, setelah mengetahui penyebabnya, seseorang dapat menghilangkan penyebabnya, seseorang dapat menghilangkan penyebabnya dan melakukan perbuatan (amal) yang dianggap sebagai lawan dari sifat jelek yang muncul. Amal dilakukan harus berdasarkan syariat.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...