Oleh: Ky. Muhammad Itsna Hambali
(Gus Itsna)
Bismillahirrahmanirrahim.
Bapak / Ibu yang dirahmati Allah.
Mari kita baca ayat2 Al Qur'an ini. Ayat-ayat dari Tuhan yang kita imani
bersama.
Dibaca pelan-pelan ya. Sambil
difahami. Kira-kira apa kesimpulan kita…?
Ibrāhim : 24
أَلَمْ تَرَ كَیْفَ ضَرَبَ للهَُّ مَثَلًا كَلِمَةً طَیِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَیِّبَةٍ أَصْلُھَا ثَابِتٌ وَفَرْعُھَا فِي السَّمَاءِ
Tidakkah kamu memperhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,
Ibrāhim : 25
تُؤْتِي أُكُلَھَا كُلَّ حِینٍ بِإِذْنِ رَبِّھَا وَیَضْرِبُ للهَُّ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّھُمْ یَتَذَكَّرُونَ
(pohon) itu menghasilkan buahnya
pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu
untuk manusia agar mereka selalu ingat.
Ibrāhim : 26
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِیثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِیثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَھَا مِنْ قَرَارٍ
Dan perumpamaan kalimat yang
buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi;
tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.
Ibrāhim : 27
یُثَبِّتُ للهَُّ الَّذِینَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَیَاةِ الدُّنْیَا وَفِي الْآخِرَةِ وَیُضِلُّ للهَُّ الظَّالِمِینَ وَیَفْعَلُ للهَُّ مَا یَشَاءُ
Allah meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia
dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat
apa yang Dia kehendaki.
=================
Berikutnya bacalah juga hadits
ini…!
وَالْیَوْمِ الآخِرِ فَلْیَقُلْ خَیْرًا أَوْ لِیَصْمُتْ مَنْ كَانَ یُؤْمِنُ بِا َِّ » – عَنْ أَبِى ھُرَیْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ للهَِّ – صلى لله علیھ وسلم » .
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam.” HR. Bukhari.
=================
Sebenarnya tafsir dan syarah/ penjelasan
dari ayat maupun hadits di atas di dalam kitab-kitab agama memang kebanyakan
diarahkan kepada ibadah mahdhoh/ murni. Misalnya kata-kata baik itu diarahkan
pada bacaan tasbih, tahlil, takbir, dzikir, doa, ayat Al Quran dan lainnya.
Namun, menggali kefahaman dan
kedalaman dari Al Quran dan hadits akan terus berlangsung sepanjang zaman.
Sebab ia merupakan petunjuk
manusia akhir zaman untuk seluruh dunia. Tentu Allah sudah persiapkan buat kita
petunjuk yang selalu sesuai dengan zaman sejak zaman nabi Muhammad Saw sampai
hari kiamat. Juga selalu bisa sesuai dengan ilmu pengetahuan paling mutakhir
sekalipun.
Kesimpulan dari ayat dan hadits
di atas antara lain:
1. Kata-kata baik (positif)
berakibat baik
2. Kata-kata buruk (negatif)
berakibat buruk
3. Selalu jagalah kata-kata.
Pastikan yang dikatakan selalu baik (positif). Jangan bicara yang negatif.
Kata-kata benar-benar berpengaruh bagi manusia. Bahkan alam semesta. Semua akan
membawa akibat.
4. Orang yang beriman selalu
menjaga kata-katanya agar selalu baik.
Nah, ternyata ini sesuai dengan
pengetahuan modern. Kata-kata benar-benar memberikan pengaruh dalam kehidupan
manusia. Bahkan alam semesta.
Dalam sebuah penelitian di
jepang, air putih yang dikata-katai baik molekulnya mengkristal sangat indah.
Sementara air putih yang
dikata-katai buruk molekulnya menghitam.
Manusia itu unsur terbanyaknya
adalah air. Sekitar 70 persen. Maka apapun kata yang kita ucapkan atau sering
kita dengarkan akan direspon oleh tubuh kita. Itu sudah hukum Allah. Sunnatullah.
Orang umum menyebutnya hukum alam.
Mulai sekarang jaga kata-kata ya
Bapak / Ibu. Selalu berkata yang baik (positif). Jangan berkata yang buruk ( negatif
). Insyaallah dalam beberapa waktu akan terasa peningkatan kehidupan kita.
Insyaallah.
Semoga bermanfaat.
Salam silaturahmi dan hormat
takdzim.
Alfaqiiru Ilaa Rohmati Robbihil
Kabiir: Muhammad Itsna Hambali (KTP: Itsna Arwani)
No comments:
Post a Comment