Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha pernah menyampaikan tentang bagaimana
setan menipu manusia.
Menurut beliau, salah
satu keahlian setan ( baik dalam bentuk manusia atau jin ) ialah mengubah sudut
pandang.
Mengubah hakikat sesuatu lewat “ mbolak-balik ” kalimat, yang
terucap maupun yang hanya terpikirkan, sehingga sesuatu yang tidak baik sekilas
nampak indah.
Misalnya sesuatu yang dalam ajaran agama Islam disebut
kebaikan, lewat logika setan bisa berubah menjadi kesalahan yang dianggap
merugikan.
Hebatnya, setan-setan itu saling bekerja sama, berbagi ide dan
cara untuk meruntuhkan argumen orang mukmin. Alquran menyatakan di dalam Surat
Al-An’am ayat 112 :
“ Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang
terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian
yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan.
Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka
biarkanlah mereka bersama apa ( kebohongan ) yang mereka ada-adakan.”
Menurut Gus Baha, sekilas
hal ini kelihatan benar dan cerdas, tetapi salah dalam pandangan agama.
Contoh dalam kasus perjalanan umrah yang bernilai ibadah dan
pahala besar.
Lewat sudut pandang setan, bisa diubah 180 derajat.
Logika setan berkata, “ Ngapain juga jauh-jauh bolak balik
habisin duit banyak hanya untuk melihat batu kotak saja. Pakai ribet dan
berdesak-desakan pula. Hanya menguntungkan Kerajaan Saudi saja. Mending duitnya buat kebutuhan lainnya. ”
Logika-logika yang nampak “ cerdas ” seperti di atas, akan
terus bermunculan dari mulut-mulut setan.
Itu sudah ada sejak dulu. Sejak zaman Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam.
Disebutkan di dalam
surah Ash-Shaf ayat 8
“ Mereka hendak memadamkan cahaya ( agama ) Allah dengan mulut
( ucapan-ucapan ) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun
orang-orang kafir membencinya. ”
Dalam Surah Yasin, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan
tingkah laku ala setan ini.
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyuruh mereka
berinfak –memberikan makanan pada orang tak mampu. Para Setan, baik yang berasal dari kalangan
jin dan manusia bersilat lidah.
Argumen mereka, “ Ya Muhammad, kemarin kamu bilang bahwa semua
di dunia ini adalah ketetapan Allah. Lha, ini pas ada orang melarat, gak bisa
makan, kok malah kamu suruh kami ( sedekah ) memberinya makan…?
Bukankah itu menentang ketetapan Allah…? ”
Gus Baha memberikan banyak contoh tentang bagaimana logika
setan tertanam dalam diri manusia.
Cara setan menggoda manusia seringkali memang dengan mengubah
logika manusia yang seolah-olah benar dan cerdas.
Padahal logika tersebut membelokkan seorang mukmin dari jalan
lurus yang diridai Allah.
Contoh logika setan,
- Allah Maha perkasa tidak butuh pembelaan manusia yang lemah.
Di dalam Al-Qur'an Allah mematahkan loglka setan ini, Allah
Subhanahu Wata'ala,
Rabb yang tiada satupun dapat menandingi berfirman,
“ Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong ( agama ) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. ” ( QS 47 : 7 )
No comments:
Post a Comment