BH ( dibaca beha ), adalah penutup payudara.
BH itu sendiri adalah singkatan dari Breast Holder ( Inggris ),
atau Buste Hounder ( Belanda ), sementara saat ini orang lebih suka menyebutnya
dengan sebutan BRA, yang diambil dari “ Brassiere " ( Perancis ).
Secara tradisional orang Indonesia menyebutnya “ kutang “.
Lha..., lalu dari mana istilah tersebut berasal....?
Pada masa penjajahan Belanda dulu, saat pengerjaan proyek pembuatan
jalan Anyer-Panarukan, banyak budak-budak pribumi baik laki-laki maupun perempuan
yang bekerja hanya mengenakan semacam cawat dan kemben, bertelanjang dada.
Mandor yang bertugas di tempat saat itu, Don Lopez Comte de
Paris, orang Perancis yang merupakan asisten Herman Willem Daendels, merasa risih
melihat keadaan ini.
Akhirnya, ia memotong-motong sehelai kain putih dan memberikannya
kepada salah satu budak perempuan.
Sambil memberikan kain tersebut, kurang lebih dia berkata :
“ Fermezcettepartie,
coûtant...! ” ( " Tutup bagian itu, itu berharga…! ” )
Kata “ coûtant ”, dalam telinga orang Indonesia terdengar “ kutang
”.
Sejak saat itu lahirlah kosa kata baru dalam bahasa rakyat,
yaitu " kutang ”, yang bermakna kain pembungkus payudara.
No comments:
Post a Comment