Kenapa orang-orang seperti beliau ini dengan enteng dan serasa
punya " otoritas penuh ", gampang saja bilang :
INI HARAM.... ITU
HARAM... dengan entengnya
Siapa yg memberi mereka wewenang atau otoritas...?
Siapa yg memberi mereka panggung...?
Siapa yg membuat mereka amat sangat PD…?
Jawabannya adalah : YA KITA² SENDIRI JUGA...
Coba saja simak acara-acara TV di waktu pagi, subuh....
Saat sesi tanya jawab, model pertanyaannya ya kayak gitu :
✅ ustadz
kalau gini hukumnya apa...?
✅ ustadz
kalau gitu hukumnya apa...?
Lama-lama nanti BAB juga nanya dulu, hukumnya apa...
Seolah tidak ada lagi ruang untuk berpikir ( ijtihad )
Karena fungsi olah pikir manusia sudah digantikan dengan
" APA KATA USTADZ AJA DEH "
Kenapa bisa begitu…?
Ya karena cara beragama yg dimabuk DOGMA
Dan cara paling mudah memasukkan dogma adalah dengan MENEBAR
KETAKUTAN
🔸 Dogma
untuk takut NERAKA secara berlebihan.... padahal Allah itu Maha Rahman dan
Rahim
🔸Ditambah
dengan jargon DUNIA SEMENTARA, AKHERAT SELAMANYA
Kumplit sudah membuat manusia jadi cenderung malas berpikir,
malas berikhtiar
Dan buntutnya, cenderung malas berbuat baik, karna yg penting
diri kita masuk SURGA, tidak peduli kalau kita sampai mendzolimi hak orang lain
Boro-boro berempati dan menjunjung nilai kemanusiaan, semuanya
semata-mata adalah demi SURGA KU
Kalau cuma untuk beribadah secara " EGOIS " dan lupa
bahwa hakikat kehidupan itu adalah untuk memakmurkan kehidupan itu sendiri
Itu artinya kita sudah melupakan hakikat keberadaan kita
sebagai pengelola bumi dan seisinya, khalifah fil ardh
Lha wong Gusti Allah sampun ngendikan :
“ wa iz qoola robbuka lil-malaaa`ikati innii jaa'ilun
fil-ardhi kholiifah......”
No comments:
Post a Comment