Pada sa'at Wahabi memvonis Ghuluw kepada orang yang mencium
tangan kiyai-nya atau mendatangi makam kiyai untuk bertabarruk dan berdoa serta
bertawassul.
Maka di saat ada fakta bahwa mereka (wahabi) MELAKUKAN PRAKTEK
YANG LEBIH PARAH YAITU MEMINUM AIR BEKAS MEMANDIKAN JENAZAH
Bahkan benda-benda kusam dan kotor yang menempel di tubuh Ibn
Taimiyyah dibeli dengan harga sangat mahal seolah lisan dan akal mereka kaku
dan mati, goncang, plin-plan, shock, kecewa, bingung dan bimbang, membuktikan
paham dan ajaran mereka jauh dari kebenaran.
Bahkan benda-benda kusam dan kotor yang menempel di tubuh Ibn
Taimiyyah dibeli dengan harga sangat mahal seolah lisan dan akal mereka kaku
dan mati, goncang, plin-plan, shock, kecewa, bingung dan bimbang, membuktikan
paham dan ajaran mereka jauh dari kebenaran.
Dalam Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah Juz:18hal-297.
Bab:
“Mengenang Wafat Syaikh Taqiyuddin Ibnu Ibnu Taimiyah.
Al-Hafidz Ibnu Katsir bercerita :
Pada hal- 296 dijelaskan:
“Setelah Jenazah Ibnu Taimiyah dishalatkan kemudian (jenazah
Ibnu Taimiyah) dibawa menuju pemakaman ahli Sufi, dan dimakamkan didekat makam
saudaranya yaitu: Syarafuddin Abdullah.
Beliau dimakamkan pada waktu ashar atau sebelumnya. Dan tidak
ada yang menghadiri pemakamannya kecuali sedikit orang dikarenakan sudah usia
tua, dan dihadiri oleh banyak peziarah wanita sekitar 10.000 orang dan peziarah
laki laki sekitar 60.000 orang.”
Pada kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah Juz 18 hal-297 disebutkan
sbb:
وشرب جماعة الماء الذي فضل من غسلھ, واقتسم جماعة بقیة السدر الذي غسل بھ , ودفع بالخیط الذي كان فیھ الزئبق الذي كان في عنقھ بسبب القمل خمسمائة
درھم , وقیل إن الطاقیة التي كانت على رأسھ دفع فیھا خمسون درھما
“SEKELOMPOK
ORANG MEMINUM AIR BEKAS BASUHAN JENAZAH IBNU TAIMIYAH. DAN SEKELOMPOK LAINNYA
MEMBAGI-BAGIKAN SADR (sabun untuk memandikan mayat) IBNU TAIMIYAH.
Benang jaitan yang ada di lehernya karena penyakit kutu dibeli
seharga 150 dirham, bahkan semacam PECI dikepalanya dibeli dengan harga 500
dirham, disaat beliau wafat banyak sekali histeris dan air mata serta tadharru’
(merendah)”.
(Al-Bidayah wan An-Nihayah juz:18~hal-297).
Beranikah wahabi mengatakan Ibn Taimiyah ghuluw..?
Beranikah wahabi memvonis beliau jahil karena telah menafikan
khurafat seperti itu..?
Beranikah wahabi mengkafirkan para pengikut dan pecinta Ibn
Taimiyah karena telah melakukan perkara yang menurut mereka itu musyrik...?
No comments:
Post a Comment