Photo

Photo

Friday 14 July 2017

Sholat Dhuha 4 Roka'at Dulu, Kecukupan Seharian Kemudian

Bismillahirrahmanirrahim.

Seorang anak yang dijanjikan oleh orang tuanya akan dibelikan sepeda misalnya asal bisa masuk rangking kelas 5 besar, biasanya, dia akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mengejar 5 besar itu demi sepeda idamannya.

Sebenarnya, orang tua itu mampu membelikan sepeda buat anaknya itu tanpa syarat apapun. Namun orang tua juga tahu, jika si anak dibelikan sepeda dengan cara "manja'', ia akan meremehkan nilai sepeda itu. Ia akan bermain seenaknya. Ia tidak mau belajar. Hanya main sepeda. Ia tidak mau berusaha keras. Ia sulit berkorban demi apapun. Bahkan buat dirinya sendiri.

Sudah begitu, karena biasa dimanja, ia akan minta yang lain lagi. Sepedanya mudah saja dilupakannya. Sebab tidak ada "nilai penting" buatnya untuk mempertahankan sepeda itu. Ia pun cepat bosan. Ia minta yang lain lagi. Yang lebih mahal. Dan, tanpa syarat apapun.

Sebagaimana contoh diatas, Allah sering kali menguji hamba-Nya agar melakukan suatu pengorbanan demi menggapai harapan dan cita-citanya. Dia -memang sengaja- agar manusia berikhtiar dengan maksimal. Mengeluarkan semua daya pikirnya dengan anugerah akal yang sudah diberikan oleh Allah. Buat apa diberi akal kalau tidak dibuat berpikir…..?!

Allah berkehendak agar manusia memaksimalkan semua potensi yang dianugerahkan oleh-Nya. Agar tidak sia sia Allah memberikan semua itu.


Sebenarnya, Allah sebagai Tuhan Pencipta yang tiada batas kemampuan-Nya, sangat mampu untuk mewujudkan semua itu tanpa syarat apapun. Kun fayakun saja.

Tapi, Dia ingin agar harapan dan cita-cita yang dicapai lebih berharga bagi makhluk-Nya. Sehingga lebih bersyukur saat mendapatkannya. Dan toleran terhadap orang lain yang sedang "berjalan'' ke arah pantai harapan masing-masing.

Omong-omong, Allah janji untuk mencukupi kebutuhan harian kita hingga seharian, jika kita mau melaksanakan 4 roka'at sholat dhuha. Sip apa sip…..?!

Berjuang dulu sholat dhuha 4 roka'at, "kecukupan seharian" menyusul kemudian. Tentunya, sempurnakan dengan ikhtiar yang terbaik ya.

Anak sama orang tuanya saja (orang tua hanya dititipi anak, bukan memilikinya) bisa percaya, masak kita sama Tuhan Pencipta kita (Allah yang menciptakan dan pemilik sesungguhnya) tidak percaya…?!  Yang benar saja, Sob…. Hehehe.

Hadits di bawah ini yang menjadi rujukan buat status saya ini. Bacalah ! Orang iman disuruh "membaca". IQRO'!
وروي عن أبي الدرداء و أبي ذر عن رسول لله صلى لله علیھ وسلم، عن لله عز وجل؛ أنھ قال :" ابن آدم اركع لي من أول النھار أربع ركعات ؛ أكفك آخره".
(( أخرجھ الترمذي
Artinya: "Dan diriwayatkan dari Abi Darda' dan Abi Dzar dari Rasulillah shollallohu 'alaihi wa sallam dari Allah 'azza wa jalla, bahwasanya Dia berfirman: Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) kepada-Ku di awal siang dengan 4 roka'at (sholat dhuha 4 roka'at), niscaya Aku akan mencukupimu pada akhirnya (kebutuhan seharian)". [Hadits Riwayat At-Tirmidzi]

Semoga bermanfaat dan barokah….!
Salam silaturahmi dan hormat takdzim….!
Alfaqir: Muhammad Itsna Hambali ( Gus Itsna )
- Pengasuh Ponpes. Darul 'Ulum, Selotumpuk-Tangkil-Wlingi-Blitar-Jawa Timur-Indonesia.
- Penulis Al Makhroju
- Penulis Al Ghina
- Penceramah
- Konsultan agama

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...