Bismillahirrahmanirrahim.
Adalah suatu hal yang biasa, jika kita melihat sebuah perahu
mengapung di atas air.
Namun sebaliknya, adalah hal yang sangat berbahaya, bila kita
melihat air di atas perahu. Sebab itu tanda bocornya perahu. Jika tidak
tanggap, bisa-bisa perahu menjadi karam.
Air itu ibarat dunia. Perahu itu ibarat hati kita.
Nah, boleh saja kita bergelimang dunia asal hati kita
"mengapung" di atasnya. Itu artinya, kita yang menguasai dunia.
Sehingga kita bisa bijaksana membelanjakannya ke jalan kebenaran yang diridhoi
Allah. Tidak pula ada cinta kepadanya.
Tapi, sebaliknya, jangan sampai dunia ada di dalam hati kita.
Sebab itu tanda bocornya hati. Bisa-bisa kita "karam" di dalam
keduniawian.
Itu artinya, kita kalap dan gelap mata. Sehingga apa-apa
diukur dengan dunia. Kesibukannya terus menerus mengumpulkan dunia. Juga tidak
bijaksana dalam membelanjakan dunia ke arah kebenaran yang diridhoi Allah.
Istilahnya, kita dikuasai dunia.
Na'udzu billah. Tsumma na'udzu billah.
Semoga kita semua waspada ya. Sebab kata Nabi, hubbud dunya
ro'su kulli khothiatin. Artinya, cinta dunia adalah pangkal semua kesalahan.
Semoga bermanfaat dan barokah.
Salam silaturahmi dan hormat takdzim.
Hamba Allah yang sangat butuh ampunan dan rahmat-Nya (Al Faqiir):
Muhammad Itsna Hambali ( Gus Itsna )
PP. Darul 'Ulum Selotumpuk
No comments:
Post a Comment