Kemanapun manusia lari, niscaya
rezekinya senantiasa akan menghampirinya.
Rezeki yang telah ditetapkan oleh
Allah Ta'ala tidak pernah akan lari dari pemiliknya, kemanapun manusia lari
maka disitulah rezeki menghampirinya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda :
" Seandainya anak Adam lari
dari rezekinya ( rezeki yang telah Allah tentukan baginya ), sebagaimana ia
lari dari kematian, niscaya rezeki tersebut akan mendapatinya, sebagaimana
kematianpun akan menghampirinya. "
Alkisah Nabi Sulaiman AS sedang
duduk di pinggir danau. Ia melihat seekor semut membawa sebiji gandum. Nabi
Sulaiman AS terus memperhatikan semut itu menuju ke tepi danau.
Tiba tiba seekor katak muncul
dari dalam air seraya membuka mulutnya. Entah bagaimana prosesnya, semut itu
masuk ke dalam mulut katak. Lantas, katak itu menyelam ke dasar danau dalam
waktu yang cukup lama.
Ketika Nabi Sulaiman memikirkan
kejadian tersebut, katak itu keluar dari dalam air dan membuka mulutnya. Lalu
semut itu keluar dari mulut katak, sementara sebiji gandum sudah tidak ada
lagi.
Nabi Sulaiman AS bertanya kepada
semut, tentang apa yang ia lakukan :
" Wahai semut, apa yang
engkau lakukan ketika berada di mulut katak…? "
" Wahai Nabiyullah,
sesungguhnya di dalam danau ini terdapat sebuah batu yang cekung berongga dan
di dalam cekungan batu itu terdapat seekor cacing yang buta "
" Cacing tersebut tidak
kuasa keluar dari cekungan batu untuk mencari makanan. Dan sesungguhnya Allah
mempercayakan kepadaku untuk urusan rezekinya ", jawab semut.
" Oleh karena itu, aku
membawakan rezekinya, dan Allah swt telah menguasakan kepadaku, sehingga katak
ini membawaku kepadanya. Maka air ini tidaklah membahayakan bagiku. Sesampai di
batu itu, katak ini meletakkan mulutnya ke rongga batu itu, lalu akupun dapat
masuk ke dalamnya "
" Setelah aku menyampaikan
rezeki kepada cacing itu, aku keluar dari rongga batu kembali ke mulut katak
ini. Lalu katak ini mengembalikan menuju tepian danau "
Nabi Sulaiman AS bertanya :
" Apakah kamu mendengar
suara tasbih Cacing itu…? "
" Ya Cacing itu mengucapkan :
“ Yaa man laa yansani fii jaufi haadzihi bi rizqika, laa tansaa
'ibaadakal mu'miniina bi rahmatika "
" Wahai Dzat yang tidak
melupakan aku di dalam danau yang dalam ini, dengan rezeki-Mu, janganlah Engkau
melupakan hamba hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu ".
Demikianlah, Allah mengatur
rezeki segenap makhluknya, termasuk manusia. Sebagaimana pesan Al - Qur'an :
" Dan tidak ada suatu
binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya " ( QS.
Huud : 6 ).
Rezeki yang telah ditetapkan oleh
Allah Ta'ala tidak pernah akan berpaling dari pemiliknya, ke manapun manusia
menghindar, maka disitulah rezeki akan muncul menghampirinya.
Wallahu a'lam.
No comments:
Post a Comment