Photo

Photo

Saturday, 22 September 2018

Belajar Dari Semut, Katak Dan Cacing Buta


Kemanapun manusia lari, niscaya rezekinya senantiasa akan menghampirinya.

Rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala tidak pernah akan lari dari pemiliknya, kemanapun manusia lari maka disitulah rezeki menghampirinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Seandainya anak Adam lari dari rezekinya ( rezeki yang telah Allah tentukan baginya ), sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezeki tersebut akan mendapatinya, sebagaimana kematianpun akan menghampirinya. "

Alkisah Nabi Sulaiman AS sedang duduk di pinggir danau. Ia melihat seekor semut membawa sebiji gandum. Nabi Sulaiman AS terus memperhatikan semut itu menuju ke tepi danau.

Tiba tiba seekor katak muncul dari dalam air seraya membuka mulutnya. Entah bagaimana prosesnya, semut itu masuk ke dalam mulut katak. Lantas, katak itu menyelam ke dasar danau dalam waktu yang cukup lama.

Ketika Nabi Sulaiman memikirkan kejadian tersebut, katak itu keluar dari dalam air dan membuka mulutnya. Lalu semut itu keluar dari mulut katak, sementara sebiji gandum sudah tidak ada lagi.

Nabi Sulaiman AS bertanya kepada semut, tentang apa yang ia lakukan :
" Wahai semut, apa yang engkau lakukan ketika berada di mulut katak…? "

" Wahai Nabiyullah, sesungguhnya di dalam danau ini terdapat sebuah batu yang cekung berongga dan di dalam cekungan batu itu terdapat seekor cacing  yang buta "

" Cacing tersebut tidak kuasa keluar dari cekungan batu untuk mencari makanan. Dan sesungguhnya Allah mempercayakan kepadaku untuk urusan rezekinya ", jawab semut.

" Oleh karena itu, aku membawakan rezekinya, dan Allah swt telah menguasakan kepadaku, sehingga katak ini membawaku kepadanya. Maka air ini tidaklah membahayakan bagiku. Sesampai di batu itu, katak ini meletakkan mulutnya ke rongga batu itu, lalu akupun dapat masuk ke dalamnya "

" Setelah aku menyampaikan rezeki kepada cacing itu, aku keluar dari rongga batu kembali ke mulut katak ini. Lalu katak ini mengembalikan menuju tepian danau "

Nabi Sulaiman AS bertanya :
" Apakah kamu mendengar suara tasbih Cacing itu…? "

" Ya Cacing itu  mengucapkan :

“ Yaa man laa yansani fii jaufi haadzihi bi rizqika, laa tansaa 'ibaadakal mu'miniina bi rahmatika "

" Wahai Dzat yang tidak melupakan aku di dalam danau yang dalam ini, dengan rezeki-Mu, janganlah Engkau melupakan hamba hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu ".

Demikianlah, Allah mengatur rezeki segenap makhluknya, termasuk manusia. Sebagaimana pesan Al - Qur'an :

" Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya " ( QS. Huud : 6 ).

Rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala tidak pernah akan berpaling dari pemiliknya, ke manapun manusia menghindar, maka disitulah rezeki akan muncul menghampirinya.

Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4514 - 4516

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4513-4516 "Heiyah........ mengapa.....” Tiba-tiba, Winslow menghela nafas dan menggelengkan kepalanya perlah...