Photo

Photo

Monday, 17 September 2018

Makanan Hati Seorang Abdal


Di Marchena, Andalusia, aku punya seorang dari kalangan wali yang sehari-hari mengajar Al-Quran. Dia adalah seorang fuqaha yang handal, memahami Al-Quran dan Al-Hadits dengan hatinya, seorang yang sangat zuhud dan menjaga diri, pelayan orang fakir: namanya Abdul Majid bin Selmah. Dia--'alaihi salām--bercerita kepadaku sebuah kisah yang dialaminya saat masih muda:

Pada suatu malam, di kamar yang biasa aku gunakan untuk beribadah, ketika baru saja aku menyelesaikan shalat lalu bersujud untuk berdzikir kepada Allah, tiba-tiba aku menyadari seseorang datang ke sisiku kemudian mengganti alas shalatku dengan tikar kasar. Orang itu kemudian berkata kepadaku : " Shalatlah di atas tikar ini…! "

Saya biasa mengunci pintu kamar itu ketika beribadah sendirian. Karenanya aku merasakan takut. Tetapi orang itu kemudian berkata : " Barangsiapa bertaqarrub kepada Allah tidak memiliki rasa takut….! ", kemudian melanjutkan, " Takutlah kepada Allah dalam segala keadaan….! "

Maka keberanianku pun kembali muncul, dan aku bertanya ( seraya masih bersujud ) : " Wahai, tuan, dengan jalan apa seorang Abdal dapat mencapai derajatnya…? "

Orang itu menjawab : " Dengan empat jalan yang diajarkan Abu Thalib al-Makki dalam menjaga makanan hatinya, yakni as-sumt ( sedikit bicara ), al-uzlah ( sedikit berinteraksi ), al-jū'u ( sedikit makan ), dan as-sahar ( sedikit tidur ) ".

Setelah berkata demikian, orang itu kemudian menghilang. Dan aku masih tidak mengerti bagaimana dia datang dan pergi karena pintu kamar masih terkunci, sementara tikar kasar yang dia berikan tetap berada di bawah tubuhku.

Orang yang datang itu adalah seorang Abdal. Namanya Muadz bin Ashras 'alaihi salām. Empat hal yang dia kemukakan adalah empat pilar untuk jalan seorang Abdal. Barangsiapa tidak mengambil jalan ini maka tidak akan memperoleh derajat mereka.

— Ibnu Arabi, Hilyatu l-Abdāl ( Perhiasan sang Abdal )

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4514 - 4516

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4513-4516 "Heiyah........ mengapa.....” Tiba-tiba, Winslow menghela nafas dan menggelengkan kepalanya perlah...