Apakah benar barangsiapa membaca
Subhaanallaahi wabihamdihi 100 kali setiap hari, maka dosanya di ampuni
walaupun sebanyak buih di laut…?
Keutamaan membaca tasbih 100 kali
setiap hari sebagaimana disebutkan dalam pertanyaan diatas. Hal ini berdasarkan
hadits-hadits shohih berikut ini :
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya : “ Barangsiapa yang
mengucapkan SUBHANALLAHI WABIHAMDIH ( Maha suci Allah dan dengan segala pujian
hanya untuk-Nya ) sehari 100 ( seratus ) kali, maka kesalahan-kesalahannya akan
diampuni ( Allah ) walaupun sebanyak buih di lautan.” ( HR. Imam Al-Bukhari no.
5926 dan Muslim no. 2691 ).
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Artinya : “ Barang siapa yang
ketika pagi dan sore membaca SUBHANALLAHI WABIHAMDIH ( Maha suci Allah dan
dengan segala pujian hanya untuk-Nya ) sebanyak 100 ( seratus ) kali, maka pada
hari kiamat tidak ada seorangpun yang akan mendatangkan amalan yang lebih utama
daripada apa yang dia datangkan. Kecuali orang yang juga mengucapkan bacaan
seperti itu atau lebih dari itu. ” ( HR. Muslim no. 2692 ).
Yang patut kita ketahui, bahwa
keutamaan membaca tasbih tersebut hanya diperoleh bagi setiap muslim dan
muslimah yang meninggal dunia dalam keadaan mentauhidkan Allah. Yakni hanya
beribadah kepada Allah dan tidak pernah berbuat syirik dan kufur kepada-Nya
sedikit pun semasa hidupnya di dunia. Dan kalaupun ia pernah berbuat syirik dan
kufur kepada Allah, hanya saja ia telah bertaubat darinya dengan taubat nasuha
sebelum ia meninggal dunia.
Para ulama Ahlus Sunnah juga
menjelaskan bahwa yang dihapus dan diampuni oleh Allah dengan sebab bacaan
tasbih maupun amal sholih lainnya hanyalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa
besar, maka tidaklah dihapus dan diampuni oleh Allah dengan kecuali dengan
taubat nasuha. Wallahu a’lam bish-showab. wabillahi at-taufiq. ( Klaten, 26
Januari 2014 )
No comments:
Post a Comment