Bumi ini dipengaruhi oleh gaya
gravitasi matahari, sehingga bumi dapat berputar mengelilingi matahari pada
orbitnya. Seisi bumi ini dipengaruhi gaya gravitasi bumi yang menyebabkan manusia
dan benda-benda di bumi tidak melayang-layang. Dapatlah dipahami bahwa manusia,
hewan, tanaman, dll., dipengaruhi gaya gravitasi matahari dan bumi. Dengan
demikian pada makanan yang dikosumsi manusia mengandung dua gaya gravitasi bumi
dan matahari yang saling mempengaruhi di dalam tubuh.
Hewan, manusia, tanaman, dan
seisi bumi - baik benda mati maupun hidup - bila terkena cahaya matahari juga
akan merambatkan getaran kepada matahari secara langsung. Pada Anda yang
terkena sinar matahari, ada aktifitas getaran di dalam organ-organ sel Anda,
sehingga memicu getaran-getaran energi yang bergerak ke atas, ke samping, lalu
merambat keluar dari dalam tubuh, lalu Anda berkeringat. Melalui keringat, Anda
merambatkan getaran tubuh Anda untuk mengembalikan semua energi kepada matahari
yang telah memberikan energinya kepada Anda. Sinar matahari pun menyerap energi
tubuh Anda melalui getaran sinarnya.
Bumi pun demikian. Bumi memberi
energi kepada Anda melalui getaran-getaran sari-sari makanan yang Anda konsumsi.
Keluar tinja kotoran, lalu kotoran Anda diserap lagi oleh bumi. Oleh bumi,
kotoran Anda diolah untuk memberi stok nutrisi tumbuhan yang nantinya Anda
konsumsi kembali.
Demikian halnya benda-benda lain
di seisi alam ini, mereka saling merambatkan energi, dikembalikan lagi,
berbalik lagi dan seterusnya.
Getaran energi yang Anda
kembalikan ke matahari dan bumi, selanjutnya menjadi stok daya tahan tubuh
matahari dan bumi untuk mempertahankan gaya gravitasi keduanya. Gravitasi
matahari menjaga sistem tata surya pada orbitnya, gravitasi bumi menahan jarak
dengan matahari dan planet-planet lain agar tidak menubruk bumi serta menarik
Anda tidak lepas melayang ke udara.
Dari sisi fisika Newtonian
seperti di atas, semesta seluruhnya melepas dan menarik, memberi dan menerima,
ijab dan qabul, untuk diri sekaligus untuk bersama, untuk bersama juga untuk
diri sendiri. Sehingga benar-benar semesta raya ini digotong bersama-sama oleh
keseluruhan partikel-partikel semesta. Artinya gerak dan getaran semesta tidak
ada " egoisme ".
Selamanya egoisme luruh dari
semesta, karena memang gerak dan getaran partikel-partikel semesta pun telah
lepas dan bebas dari egoisme. Selepas dari egoisme tentu yang terjadi di sistem
semesta raya ini adalah " kemandirian ".
Apa yang diperoleh oleh seorang
yang lepas dari ego…? Lepas dari ego adalah kegemilangan nurani dan ruhani.
Anda pernah merasakan gagal, sehingga ketika Anda melihat anak Anda gagal, Anda
bisa berempati, tidak langsung menolak kasar, itu artinya ego tenggelam jadikan
nurani menjulang. Anda dihadang hantu lalu saking takut, secara refleks Anda
membaca doa-doa, itu tanda ketika ego luruh, ruhani gemilang.
Dari itu, sistem semesta yang
lepas dari egoisme pada gerak dan gerakan seluruh partikel semesta, ini
indikasi kalau semesta digerakkan dan digetarkan dari " sistem nurani dan
ruhani ".
Egoisme, kesombongan,
keadigungan, totaliter, fasisme, otoriter, terorisme, mengemis, meminta,
menghina, mengecam, mengolok-olok, mencari untung sendiri, menipu, maksiat,
mendendam, lemah pendirian, minder, besar kepala, dan semua prilaku yang lahir
dari sifat ego, selamanya prilaku-prilaku itu dikecam oleh semesta karena nyata
semesta ini bergerak dan bergetar memakai kode-kode etik dari sistem nurani dan
ruhani.
Karenanya siapapun yang menyebut
"Allah. Allah. Allah," di dalam hatinya, hakikatnya ia sedang menyatu
dengan alam, bergerak dan bergetar dalam inti semesta.
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
" Dan sebutlah ( nama )
Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai. " ( Q.S. Al-A'rāf : 205 )
No comments:
Post a Comment