Seorang tukang tambal panci bocor bertanya pada
seorang Ustadz di kampung yang jadi salah satu langganannya.
" Pak ustadz, kenapa ya saya kok merasa susah dan penuh masalah. Cari
rizki sulit, cari pekerjaan susah, pokoknya amburadul hidup saya.
Saya juga merasa jenuh dengan
hidup saya yang begini-begini aja...! Terasa hambar, tak ada arahnya, dan tak
ada nikmatnya. Bosan saya ustadz. Saya ingin bahagia tapi kenapa susah sekali
ya…? "
" Oooo...! Mungkin saat ini Allah juga
lagi BOSAN dengan sampean..."
" Hahh….! Allah bosan dengan
saya…? Maksudnya bagaimana ustadz…? ", tanya si tukang tambal panci bocor
itu
" Mungkin Allah capek mencari sampean
Mas, Sebab dicari kesana kemari tapi
sampean tak pernah ditemukan…."
Setelah berhenti sejenak, ustadz
tersebut melanjutkan,
" Sampean dicari oleh Allah
diantara kumpulan orang yang sholat berjamaah di masjid, tidak ada.
Dicari di antara kumpulan DHUHA,
sampean juga tak ada.
Dicari di antara kumpulan
TAHAJJUD juga tak ada
Dicari di antara kumpulan PUASA
Sunnah yo sama sekali ga' ada
Dicari di antara kumpulan SEDEKAH
juga tak kelihatan batang hidungmu
Dicari di antara kumpulan
TADARUSAN Qur'an, sampean juga tak nampak di sana.
Dicari di antara kumpulan
orang-orang yang UMROH, niat pun sampean tidak punya.
Tukang tambal panci bocor itu diam menunduk, ia merasa seperti
ada sesuatu yang menohok relung hatinya.
Si Ustadz kampung melanjutkan...
" Sampean dicari Allah di
antara orang-orang yang tepat waktu
SHOLATNYA, sampean juga tak ada. Malah sholat sampean kerjakan paling
belakang dibanding aktivitas lainnya.
Memangnya siapa yang ngasih waktu
dan umur pada sampean…?
Dicari di antara Ahli SHOLAWAT
pun tak ada.
Dicari di antara yang MENUNTUT
ILMU ( agama / pengajian / ta'lim ), Yo blas ga' ada…!
Dicari diantara orang yang
mengamalkan dan menegakkan SILATURRAHIM, sampean ga' ada juga sampeyan sok
sibuk... sok repot... ngutak-ngatik yang kurang manfaat
Terus Allah mau mencari sampean
di mana lagi…? Coba sampean beritahu...!
Tukang tambal panci bocor itu
diam. Palu yang yang asalnya dia pukul-pukulkan ke body panci mendadak berhenti
" Bicaralah... Ayo ngomong,
jangan diam aja sekarang', " ucap ustadz kampung itu
Maka menangislah si tukang tambal
panci bocor tadi. Sambil mengusap airmatanya yang bercucuran, seperti cucuran
air hujan yang meresap lewat genteng bocor,
ia lalu berkali-kali Istighfar.
" Astagfirullahaladzim ya
Allah, Ustadz....saya tobat ....saya
sadar. Tobattt…."
" Hidup itu sederhana, Mas….."
" Kalau kita memprioritaskan
Allah..., Dia pun pasti memprioritaskan kita…."
Monggo koreksi diri, mumpung masih ada waktu... termasuk koreksi untuk diri saya sendiri.
No comments:
Post a Comment