Photo

Photo

Wednesday, 19 September 2018

Semesta Itu Gampang Bekerjanya, Asal Anda Menyadari, Semesta Sesuai Dengan Apa Yang Anda Sadari


Bertepuk dada tidak ada beda dengan mengeluh. Menepuk dada terjadi karena kesadaran diri menyiut sehingga yang muncul dalam kesadarannya hanya dirinya sendiri. Ketika Anda menepuk dada, Anda hanya melihat kebesaran hanya di dalam diri, yang lain tidak terlihat.

Saudara kembar bertepuk dada adalah mengeluh. Mengeluh juga penyiutan kesadaran, ia hanya menyadari kalau kekuatan yang bisa menyelesaikan masalahnya hanya kekuatannya sendiri, tidak ada yang lain yang bisa membantu, sehingga terasa sangat berat.

Ketika kesadaran menyiut, semesta juga mengalami pengerdilan respons, karena semesta merespons sesuai prasangka Anda. Karena prasangka terbatas, respons semesta pun terbatas. Sabar direspons kemanfaatan, mengeluh direspons keruwetan.

“ Sesungguhnya jika Allah akan mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan ujian kepada mereka. Barangsiapa yang bersabar, maka kesabaran itu bermanfaat baginya. Dan barangsiapa tidak ridha ( mengeluh ) maka itu akan kembali padanya.”
( H.R. Ahmad dan at-Tirmidzi )

Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim diriwayatkan kisah Nabi Sulaiman yang sanggup menggauli 100 istrinya ( riwayat lain 60, 70 dan 90 istri ) dalam satu malam. Sulaiman bersumpah dari keseratus istrinya akan hamil dan masing-masing mereka akan melahirkan anak lelaki tangguh yang ahli menunggang kuda yang akan berjihad di jalan Allah. Ketika itu Sulaiman diingatkan oleh malaikat agar Sulaiman mengucap insyā Allāh, yakni untuk memperluas kesadaran, tetapi Sulaiman lupa mengucapkannya. Hasilnya Sulaiman yang merasa setiap kehendaknya selalu direspons oleh semesta ternyata gagal total. Keseratus istrinya tidak ada yang hamil, kecuali satu yang hamil itu saja melahirkan anak cacat. Nabi Muhammad S.A.W. mengomentari andai Sulaiman mengucapkan insyā Allāh yakni berkesedaran yang meluas, niscaya semesta meresponsnya, keseratus istrinya melahirkan 100 anak lelaki tangguh.

Sulaiman lupa mengucap insyā Allāh karena Sulaiman terlalu bertepuk dada, ia mengalami penyiutan kesadaran disebabkan terlalu percaya diri sebab memang apa yang ia inginkan selalu direspons cepat oleh semesta.

Di dalam jiwa Anda ada rasa. Rasa itulah menggetarkan kesadaran-kesadaran. Jiwa merupakan ruang tanpa tepi, tanpa batas, tanpa titik, tanpa jarak dan tanpa beda. Anda yang muslim mengalami sedih atau senang, Anda yang kristiani juga mengalami sedih atau senang, itu artinya jiwa tidak lagi dibatasi oleh agama dan keyakinan sekalipun. Jiwa juga mampu menembus dimensi alam, Anda yang ditinggal mati oleh kekasih Anda bisa merasakan kekasih hati masih tetap dekat di hati sekalipun raganya telah terpisah, raga Anda di alam dunia, raga kekasih membusuk di bawah kubur. Bahkan jiwa Anda bisa menggetarkan tiang-tiang 'Arsy sekalipun Anda berzikir di atas Bumi ini.

Jiwa begitu luas tanpa wadah fisika, sehingga setiap jiwa Anda telah tertanam potensi kesadaran terluas alam semesta ini, tinggal Anda mau memakai kesadaran luas atau kesadaran sempit. Kesadaran luas melahirkan respons luas, kesadaran sempit melahirkan respons sempit.

Nabi Ibrahim A.S. menyadari hasbunāllah wa ni'mal wakīl ketika hendak dibakar hidup, semesta meresponsnya tidak hangus dibakar. Nabi Muhammad S.A.W. juga menyadari hasbunāllah wa ni'mal wakīl ini ketika menghadapi perang Badar, semesta memenangkan pasukan muslimin yang hanya 300 tentara dengan enteng mengalahkan 1000 tentara Quraisy. Nabi Yunus A.S. menyadari lā ilāha illā anta subhānaka innī kuntu minazh zhālimīn ketika di dalam perut ikan, semesta meresponsnya dengan keluar selamat dari perut ikan dan amukan ombak dahsyat samudera.

Sehingga hidup ini sebenarnya sangat luas bahkan tanpa batas, sangat universal, tidak ada yang sempit, dan keluasan tersebut tidak lain terdapat di dalam kesadaran Anda. Semesta itu gampang bekerjanya, asal Anda menyadari

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4514 - 4516

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4513-4516 "Heiyah........ mengapa.....” Tiba-tiba, Winslow menghela nafas dan menggelengkan kepalanya perlah...