Seolah ketidakmelekatan kita pada
dunia atau apapun selain Tuhan, seringkali dianggap sebagai sebuah titik
pencerahan atau derajat ma’rifat tertinggi.
Namun nyatanya, itu hanyalah
kemelekatan pada ketidakmelekatan. Merasa bahwa ia paling tidak melekat.
Memandang orang lain yang shalat
atau ibadah sebagai jasadnya saja. Memandang yang kaya raya hanyalah duniawi
semata.
Maka sesungguhnya derajat
tertinggi kita adalah LAAAMAUJUDA ILLALLAH.. Aku ini benar” tidak ada.. yang ada
Hanya Allah semata..
Tentunya dalam konteks kita masih
memanfaatkan segala apa yang kita pijaki di dunia ini.. Melekat atau tidak melekat
tergantung bagaimana kita menyikapi sesuatu..
Lebih baik kaya raya tapi tidak
melekat, daripada sudah tidak kaya tapi melekat.. Lebih baik lagi kaya raya tapi
merasa tidak ada, yang ada hanyalah Allah dengan segala maha kekayaannya..
Semoga seluruh pembaca senantiasa mendapat pencerahan, peningkatan derajat spiritual, serta kenaikan
level finansial.
No comments:
Post a Comment