Anak balita Anda perasaannya baru
terhubung dengan mainan, alam semesta pun hanya menghadirkan mainan untuknya.
Apa ada anak balita yang alam semesta menghadirkan " pacar " untuknya….?
Tidak ada. Sebab anak balita perasaannya tidak pernah menghadirkan pacar. Tapi
alam semesta menghadirkan pacar untuk anak remaja Anda karena dia mulai
terhubung dengan perasaan seksualitas.
Alam semesta tidak pernah mewujudkan
apartemen mewah untuk babi, sebaliknya alam semesta hanya menghadirkan kandang
babi sekedarnya saja, persoalannya sebab perasaan babi tidak pernah
menghadirkan rasa terhadap apartemen mewah.
Sultan Hasanah Bolkiah Brunei
Darussalam dihadirkan istana Nurussalam yang megah, itu karena beliau
menghadirkan perasaan itu.
Sebab ini semua, Anda menemukan
berbagai renik kehidupan ini sesuai apa yang Anda hadirkan dalam perasaan Anda.
Saya pernah dititipi hiasan
dinding kaligrafi oleh seorang teman agar dijualkan. Hampir 2 bulan dititipi,
satu pun tidak ada yang laku, padahal teman saya tersebut dalam 2 bulan
tersebut sudah menjual hampir 50 kaligrafi. Ini disebabkan perasaan saya tidak
pernah menghadirkan rasa seni dalam jiwa saya, sebaliknya teman saya perasaannya
penuh rasa seni. Rasa terhadap seni itulah yang jadikan dia bertemu dengan para
peminat kaligrafi.
Tapi saya merasa cepat laku kalau
saya jualan buku, dan teman saya itu tidak bisa jualan buku. Ini karena saya
menghadirkan rasa keilmuan dalam perasaan saya, sementara dia menghadirkan rasa
seni, jadinya rasa seninya tidak nyambung untuk menemukan para peminat buku.
Jadi apapun yang hadir dalam
kehidupan nyata Anda adalah apa yang hadir dalam perasaan Anda.
Saya amati masih begitu banyak orang-orang
yang hidup dengan mengendapkan rasa miskin dalam perasaannya.
Tanda rasa miskin itu sangat
berupaya untuk meraih dan menggenggam. Misal, begitu prihatin dengan rezeki,
ketika dia belanja, dia diet hemat hingga tak terperi, sampai berhenti merokok
dengan mind set irit agar duit terkumpul. Ini rasa miskin, karena kalau merasa
" punya ", dia ya happy belanja. Semua bentuk diet-diet pengeluaran
rata-rata pemicunya rasa miskin.
Diet belanja tidak apa, tapi
kalau pemicunya rasa cukup. Misal, " Sudah cukup bagi saya 5 GB kuota
untuk satu bulan, cukup, cukup, cukup, saya tidak perlu di atas 5 GB. "
Rasa seperti ini tidak memicu kemiskinan, karena rasa yang dihadirkan adalah
rasa cukup. Tapi kalau diet belanja hanya agar irit, ini orang mengunggah rasa
prihatin pada duit, alias rasa miskin. Terhubung dengan perasaan miskin, dia
pun bertemu dengan kemiskinan.
Kemiskinan itu menyedot energi
dari luar untuk ditarik ke dalam. Misal, Anda punya rasa miskin pada uang, tapi
dicari-cari jalan uang tidak ditemukan, akhirnya Anda menyedot uang dari dunia
di luar diri Anda dengan " meminta ", dan yang lazim " hutang ".
Minta-minta itu rasa miskin, pasti alam semesta menghadirkan kemiskinan dalam
kehidupan nyata. Hutang itu juga rasa miskin, alam semesta pasti menghadirkan kemiskinan
yang nyata. Jadi kalau Anda sudah terobsesi hutang, segala masalah finansial
disolusikan dengan Bank, hati-hati saja, hidup Anda akan segera menemukan
kenyataan miskin.
Sebaliknya, ketika rasa Anda adalah perasaan
kaya,
Anda akan melimpahkan energi dalam diri ke luar, sebab rasa yang dirasakan itu
perasaan kaya. Rasa kaya ini yang jadinya tidak tidak merepotkan tapi membantu,
tidak meminta tapi memberi, tidak mencari solusi finansial dengan hutang, tapi
bisa menahan diri dari rasa butuh konsumsi.
Dulu waktu bujangan, rasa saya
belum sampai di level kesadaran rasa kaya. Pernah saya pinjam motor, bensinnya
masih terlihat banyak, akhirnya tidak saya isi. Model kelakukan saya dahulu ini
yang akhirnya memicu kemiskinan untuk saya. Dan nyata, waktu itu rezeki yang
saya terima nilainya cuma ratusan ribu.
Saat sekarang kesadaran saya bergeser,
pentingnya melimpahkan energi di dalam diri kepada orang lain, dengan memberi,
membantu, menghargai, mengapreasi baik kepada orang lain, artinya saat ini saya
mulai menyadari rasa kaya, dan nyata, nilai rezeki saya melimpah naik, belasan
juta bisa saya terima sekali cash.
Jadi kenyataan hidup ini adalah perwujudan rasa Anda sendiri.
Dan kalau sekedar menyamankan hidup dengan keberlimpahan materi di dunia ini, cukup
dengan rasa punya, rasa syukur. Ciri Anda
yang memiliki rasa punya, Anda bergerak melimpahkan energi kepada orang lain,
bukan menyedotnya. Saat Anda banyak mengeluarkan untuk orang lain, saat itulah
Anda menemukan kekayaan rezeki di dunia nyata.
No comments:
Post a Comment