1. Zikir
Zikir
memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang
selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya
akan mempengaruhi perilaku yang serba positif.
Kebiasaan
melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan ketentraman hati dan
menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah besar bagi orang yang ingin
membangkitkan kekuatan indera keenamnya ( batin ). Ditinjau dari sisi ibadah,
zikir merupakan latihan menuju Ikhlasnya hati dan Istiqomah dalam berkomunikasi
dengan Al Khaliq ( Sang Pencipta ).
Ditinjau
dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat
Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula
yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa
manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin,
sekaligus bernilai Ibadah.
Dengan zikir
berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang
tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara
maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga
kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.
Sampai
disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir memiliki pengaruh terhadap
kekuatan batin ? untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu diketahui bahwa
hal tersebut merupakan bagian dari karunia Allah SWT.
Dalam sebuah
Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah menyebabkan Allah membalas ingat
kepada seorang hamba-Nya Aku selalu menyertai dan membantunya, selama ia
mengingat Aku karena itu, agar Allah senantiasa mengingat Anda, perbanyaklah
mengingat-Nya dengan selalu berzikir.
2. Do'a
Seseorang
yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya, hendaklah memperbanyak doa
kepada orang lain, disamping untuk diri sendiri dan keluarganya. Caranya,
cobalah anda mendoakan seseorang yang anda kenal dimana orang itu sedang
mengalami kesulitan.
Menurut para
Ahli Hikmah, seseorang yang mendoakan sesamanya maka reaksi doa itu akan
kembali kepadanya, contohnya : Anda mendoakan si A yang sedang dirundung duka
agar Allah berkenan mengeluarkan dari kedukaan, maka yang pertama kali
merasakan reaksi doa itu adalah orang yang mendoakan, baru setelah itu reaksi
doanya untuk orang yang dituju.
Karena itu
semakin banyak anda berdoa untuk kebaikan sahabat, guru anda, orang yang
dikenal/ tidak dikenal, siapa pun juga, maka akan semakin banyak kebaikan yang
akan anda rasakan. Sebaliknya jika anda berdoa untuk kejelekan si A sementara
si A tidak patut di doakan jelek maka reaksi doa tersebut akan kembali kepada
Anda. Contohnya : Anda berdoa agar si A jatuh dari sepeda motor, maka boleh
jadi anda akan jatuh sendiri dari sepeda motor, setelah itu baru giliran si A.
Tetapi dalam
sebuah Hadist disebutkan, Seseorang yang berdoa untuk kejelekan sesamanya maka
doa itu melayang-layang di Angkasa, jika orang yang didoakan jelek itu orang
zalim maka Allah SWT akan memperkenankan doanya, sebaliknya jika orang yang
dituju itu orang baik-baik, maka doa itu akan kembali menghantam orang yang
berdoa.
Dari sini
lalu timbul konsep Saling Doa men Doakan seperti guru memberikan atau
menghadiahkan doa berupa surat Al Fatehah kepada muridnya. Sebaliknya murid pun
berdoa untuk kebaikan gurunya. Lalu siapa yang patut disebut guru ? guru adalah
orang yang memberikan informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu
selanjutnya kita amalkan dan bermanfaat.
Dalam Hadist
yang lain disebutkan bahwa doa yang mudah dikabulkan adalah doa yang diucapkan
oleh seorang sahabat Secara Rahasia, Mengapa ?? ini disebabkan karena doa itu
diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan memiliki nilai ( kekuatan ) yang sangat
tinggi.
Karena itu
perbanyaklah berdoa atau mendoakan sesama yang sedang dirundung duka. Insya
Allah reaksi dari doa itu akan anda rasakan terlebih dahulu, selanjutnya baru
orang yang anda doakan, semoga !!!.
Disamping
itu, mendoakan seseorang memiliki nilai dalam membentuk kepribadian lebih peka
terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini dikaitkan dengan janji Allah ;
Bahwa barang siapa yang mengasihi yang dibumi maka yang dilangit akan
mengasihinya, berlakulah hukum timbal balik. Siapa menanam kebajikan ia akan
menuai kebajikan juga, sebaliknya jika ia menanam kezaliman maka ia pun akan
menuai kezalimannya juga.
3. Shalawat
Nabi
Mungkin
sudah sering/ pernah mendengar nasihat dari orang-orang tua kita bahwa kalau
ada bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk memperbanyak Shalawat
kepada Nabi Muhammad SAW.
Konon dengan
mendoakan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus para malaikat untuk
ganti mendoakan keselamatan kepada orang itu. Dalam beberapa hadist Rasullullah
SAW banyak kita temukan berbagai keterangan tentang Afdalnya bershalawat.
Diantaranya Setiap doa itu Terdindingi, sampai dibacakan Shalawat atas Nabi (
HR. Ad- Dailami ).
Pada hadist
yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, NasaI dan Hakim, Rasullullah SAW
bersabda, Barang siapa membaca Shalawat untuk Ku sekali, maka Allah membalas
Shalawat untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan
meninggikannya sepuluh derajat .
Yang
berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadist yang diriwayatkan
Ibnu Najjar dan Jabir, Barangsiapa ber-Shalawat kepada Ku dalam satu hari
seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya
untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya .
Berdasarkan
hadist-hadist itu, benarlah adanya jika orang-orang tua kita menyuruh
anak-anaknya untuk memperbanyak shalawat kepada anak cucunya. Karena selain
merupakan penghormatan kepada junjungannya juga memiliki dampak yang amat
menguntungkan dunia dan akhirat.
4. Makanan
Halal dan Bersih
Seseorang
yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah harus
memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram karena
keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang
kasar dan tidak religius. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari
jenisnya saja ( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi juga dari cara dan proses
untuk mendapatkan makanan tersebut.
Efek dari
makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan
hal-hal yang positif, seperti : dibuat zikir tidak khusuk, berdoa tidak
sungguh-sungguh dan hati tidak tawakal kepada Allah.
Daging yang
tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang haram
pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk
melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang
seseorang memperoleh getaran/ cahaya Ilahiyah.
Disebutkan,
setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap kejernihan hati. Ibarat
setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih, semakin banyak unsur makanan
haram yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi
sedikit akan hitamlah semuanya.
Hati yang
gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap nilai-nilai
kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu, sulitlah cahaya
menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan haram, hati menjadi bersih
bercahaya.
Begitu
halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri
anda dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah
mengapa para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin
suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa.
Konon, puasa
itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan yang haram.
Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa
dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait
dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya untuk mempersiapkan wadah yang bersih
terhadap ilmu yang akan diwadahinya.
5.
Berpantang Dosa Besar
Berpantang
melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan rohani. Di mana secara
umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima yaitu : Main, Madon, Minum, Maling dan
Madat, yang artinya berjudi, zina, mabuk-mabukan, mencuri dan penyalahgunaan
narkotika.
Walau lima
hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya diyakini sebagai
biang dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang yang sudah terlilit judi
andaikan ia seorang pemimpin maka cendrung korup dan hanya kecil kejujuran yang
masih tersisa padanya.
Begitu
halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan, mencuri, dan
menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan
kehidupan manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin yang
hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.
Seseorang
yang sudah Kecanduan satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya rendah
dipandang Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani yang kotor
menyebabkan doa-doa tidak terkabul.
Beberapa
langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya Allah menjadikan manusia
Sakti Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang
selalu di tambah getarannya sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu
dibersihkan melalui laku-laku yang positif.
Hikmah suatu
amalan ( bacaan ) biasanya terkait dengan perilaku manusianya. Dalam hadistnya
Turmudzi meriwayatkan, Seseorang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan
memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya
itu dibawa ke Arsy selagi dosa-dosa besar dijauhi .
Hadist ini
bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan pengamalan. Adanya
keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan orang itu mencapai
hakikatnya Kekuatan-Kesaktian.
6. . Berhati
Ikhlas Berpantang Tamak
Seseorang
yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih memiliki kepekaan
dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logika, orang yang berhati ikhlas
lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan
yang dihadapinya.
Disebutkan
bahwa orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk : Berbicara,
Melihat, Berpikir dan Mendengar bersama dengan Lidah, Mata, Hati dan Telinga
Allah ( baca hadist Thabrani ).
Hati yang
ikhlas identik dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang memiliki sifat ikhlas
dan tidak tamak amat disukai manusia. Rasullullah SAW pernah didatangi seorang
sahabat yang ingin meminta resep agar disukai Allah SWT dan disukai sesama
manusia. Rasullullah bersabda : Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu Allah
akan menyenangimu, dan jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak orang
yang menyenangimu .
Hadist ini
jika dikaitkan dengan kehidupan para spiritualis mereka memiliki power pertama
kali disebabkan karena kharismanya, jika seseorang itu banyak disukai sesamanya
maka apa yang diucapkan pun akan dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu
tinggi tetapi kalau tidak disukai sesamanya maka apa yang diucapkannya pun
tidak akan ada yang menggubris.
7.
Bersedekah ( Dermawan )
Bersedekah
selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh terhadap menyingkirnya
bahaya. Banyak hadist membahas masalah sedekah berkaitan dengan tolak-balak.
Dengan banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki dan
kemenangan.
Rasullullah
SAW bersabda : Wahai Manusia !! Bertobatlah Kamu kepada Allah sebelum mati,
segeralah Kamu beramal saleh sebelum Kamu sibuk, sambunglah hubungan dengan
Tuhanmu dengan memperbanyak zikir dan memperbanyak amal sedekah dengan rahasia
maupun terang-terangan. Tuhan akan memberi Kamu rezeki, pertolongan dan
kemenangan( HR Jabir RA ).
Dalam
kehidupan bermasyarakat kita bisa melilhat hikmah dari sedekah ini. Seseorang
yang memiliki jiwa dermawan amat disukai sesamanya. Logikannya jika orang itu
disukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya.
Kisah nyata
terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki ilmu batin memiliki
kebun mangga. Ketika hampir musim panen, mangga dari seorang dermawan itu tidak
ada yang mencurinya, sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil itu banyak
dicuri anak-anak muda.
Disnyalir,
pencurian itu terjadi karena unsur Tidak Suka dengan pemilik kebun. Sedangkan
anak-anak muda itu mengapa tidak mau mencuri kebun milik sang dermawan,
rata-rata mereka mengutarakan keengganannya Ah dia orang baik kok kita kerjain
katanya, nah anda ingin menang dan sakti dunia akhirat ?? perbanyaklah sedekah.
8.
Mengurangi Makan dan Tidur
Sebuah laku
tirakat yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk hidup adalah puasa.
Ulat agar bisa terbang menjadi kupu-kupu harus berpuasa terlebih dahulu, ular
agar bisa ganti kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar bisa beranak
pun harus puasa terlebih dahulu.
Secara
budaya banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-orang terdahulu tanpa
mempermasalahkan sisi ilmiahnya aktivitas puasa telah berhasil mendapatkan
segala daya linuwih atau keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut tirakat.
Para
spiritualis mendapatkan Wahyu maupun Wisik ( Petunjuk ghoib melalui puasa
terlebih dahulu ). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan orang-orang zaman
sekarang. Intinya sampai kapanpun orang tetap meyakini dengan mengurangi makan
dalam hal ini adalah puasa, seseorang akan memperoleh inspirasi baru, intuisi.
Tradisi
kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui
puasa seseorang bisa mendapatkan telinga yang baru dan ketika ia tak lagi mampu
berkata, dengan puasa seseorang mampu memperoleh mulut yang baru.
Secara
logika, puasa adalah bentuk kesungguhan yang diwujudkan melalui melaparkan
diri. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja yang sanggup melakukannya.
Aktivitas ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan bahwa kesungguhan
memprogram niat itu yang akan menghasilkan kelebihan-kelebihan.
Hati yang
diprogram dengan singguh-sungguh akan menghasilkan seseuatu yang luar biasa.
Karena itu dalam menempuh ilmu batin, aktivitas puasa mutlak dibutuhkan. Karena
didalam puasa itu tidak hanya bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu,
berpuasa memiliki tujuan manonaktifkan nafsu syaithoni.
Non aktifnya
nafsu secara tidak langsung meninggikan taraf spiritual manusia, sehingga
orang-orang yang berpuasa doa nya makbul dan apa yang terusik dalam hatinya
sering menjadi kenyataan.
Menurut Imam
Syafii dengan berpuasa seseorang terhindar dari lemah beribadah, berat badanya,
keras hatinya, tumpul pikirannya dan kebiasaan mengantuk. Dari penyelidikan
ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia.
Orang-orang
terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan manjur Ilmu kanuragannya karena
kuatnya dalam Laku Melek atau mengurangi tidur malam hari. Bahkan burung hantu
yang dilambangkan sebagai lambang ilmu pengetahuan pun disebabkan karena
kebiasannya Tafakur pada malam hari.
Dalam
filosofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari menyebabkan seseorang
memiliki Mata Lebar, yaitu ketajaman dalam melihat dan membaca apa-apa yang
tersirat dibalik kemisterian alam semesta ini.
Bahkan
ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi sebelumnya yang dibawa oleh
agama lain. Hanya Islam yang menginformasikan bahwa dengan ber-Tahajud ketika
orang lain terlelap dalam tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah
SWT pada tempat yang terpuji.
Pada
keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan Nafsu tidur menuju ibadah
kepada Allah SWT dan dalam suasana hening itu konsentrasi mudah menyatu. Saat
inilah Allah SWT memberikan keleluasaan kepada hamba-hamba-Nya guna memohon apa
saja yang diinginkan.
Banyak para
spiritualis yang memiliki keunikan dalam ilmu batin bukan karena banyaknya ilmu
dan panjangnya amalan yang dibacanya, melainkan karena laku prihatin pada malam
harinya. Insya Allah seseorang yang membiasakan diri tafakur dan beribadah pada
malam hari, maka Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.
9. Zikir
Kalimah Toyyibah
Ada hal-hal
yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Toyyibah La ilaha illallah pertama,
zikir ini disebut sebagai sebaik-baiknya zikir, berdasarkan hadist riwayat
Nasai, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim Afdhaluzd dzikri La ilaha Illallaahu
yang artinya : sebaik-baik zikir adalah La ilaha illallah.
Kemudian
pada hadist yang lain disebutkan bahwa dengan zikir kalimah Toyyibah ini
menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang membaca kalimah itu orang yang
menjauhi dosa-dosa besar. Sedangkan dengan mengamalkan zikir kalimah ini,
sepanjang zikir ini diamalkan secara tulus ikhlas mengharap ridho Allah SWT,
justru Allah yang akan mengatur potensi manusia. Dalam hadist Qudsy tersurat :
Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku sehingga tidak sempat memohon dari-Ku
maka Aku akan memberikan yang terbaik dari apa saja yang Ku berikan
Artinya :
hikmah dari zikir kalimah Toyyibah itu, seseorang akan diberi karunia oleh
Allah SWT walau jenis karunia itu tidak dimintanya. Ini Yang disebut dengan
rezeki yang tak terduga-duga.
Hikmah lain,
dari membiasakan diri berzikir kalimah La ilaha illallah , secara tidak
langsung berarti merekam kalimat itu pada alam bawah sadar manusia. Seseorang dalam
kondisi kritis, kalimat yang reflek muncul dari alam bawah sadarnya adalah
kalimat yang paling akrab dengan lidah dan hatinya.
Maka,
seseorang yang istiqomah dalam zikir kalimah La ilaha illallah , bila saat
sakaratul maut hendak menjemput, Insya Allah kalimat itu yang akan muncul dari
mulutnya. Dengan demikian berlakulah janji Allah SWT bahwa seseorang yang
diakhir hayatnya mengucapkan kalimat La ilaha illallah , maka sorgalah
balasannya.
Menyimak
hal-hal dibalik kalimah Toyyibah ini, ada dua keuntungan yang bisa kita raih.
Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan hati akibat bias dari aktivitas
zikir, juga keuntungan dunia berupa datangnya karunia yang dilimpahkan yang
lebih baik dibanding hamba lain yang meminta.
Sedangkan
pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan Khusnul Khotimah. Semoga kita
termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh keuntungan dunia akhirat. Amin.
10. Memakai
Wewangian
Kalau
kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu batin
ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan wewangian.
Karena itu orang yang sedang mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan
kekuatan ilmu batin dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu mengenakan
wewangian.
Disebutkan,
wewangian amat dibenci setan dan disukai para malaikat. Pengertian Wangi disini
bukan sekedar wangi karena bau minyak wangi. Wangi yang hakiki adalah wanginya
kepribadian, dan itu berarti Ahlakul Karimah. Tentu saja, melengkapi antara
syareat dan hakikat itu seseorang memang disunahkan memakai wewangian sekaligus
menghiasi diri dengan Ahlak yang baik.
No comments:
Post a Comment