Mata baathin
yang telah terbuka dinamakan Musyahadah.
Musyahadah
melahirkan pengenalan atau makrifat.
Nur
Mukasyafah identik dengan tulisan, kekeramatan dll.
Nur
Musyahadah = Nurulloh.
Tidak akan
bisa MUSYAHADAH tanpa MUJAHADAH
Tidak akan
bisa MUJAHADAH Tanpa NUR MUJAHADAH
Tidak akan
bisa NUR MUJAHADAH tanpa MUKAROBAH
Tidak akan
bisa MUKAROBAH tanpa ISMU DZAT (rangkuman ilmu).
Tidak akan
bisa ISMU DZAT tanpa TAJJALI ILMU (baik dan buruk).
Tidak akan
bisa TAJJALI ILMU tanpa NUR TAJJALI (dgn diri).
Tidak akan
bisa NUR TAJJALI tanpa MAKRIFAT.
Tidak akan
bisa MA’RIFAT tanpa MUNAJAT.
Tidak akan
bisa MUNAJAT tanpa TAUBAT.
Tidak akan
bisa TAUBAT tanpa TA’AT.
Tidak akan
bisa TA’AT tanpa TIRAKAT.
Tidak akan
bisa TIRAKAT tanpa QONA’AT.
Tidak akan
bisa QONA’AT tanpa KIFARAT.
Tidak akan
bisa KIFARAT tanpa SUNAT (Iman-Taqwa-Istiqomah-Zuhud-Tawadhu).
NURUN ala
NURIN menerangi HATI yg BERSIH - AKAL ditunjang DALIL < Melihat hakikat
wujud Allah Ta'ala = TAUHID HAKIKI melahirkan KESADARAN MURNI / PERASAAN MURNI
SURGA
MAKRIFAT melahirkan SURGA AKHIRAT.
SIFAT
bertemu dgn SYARIAT. Berada pada maqom sifat atau kadar sifat Allah (kalam
hikmat).
Ibadah
memakai sifat Allah, dirinya dipakai oleh sifat hikmat dan kebijaksanaan Allah,
berjalannya proses maqom sabar menuju maqom ridho karna kuatnya memahami dan
menjalankan perintah dan larangan, tawakal menghadapi gelombang takdir.
Sifat
kemanusiaan yaitu mahabah kepada Allah dari proses kehidupan jiwa mutmainah dengan
melepaskan diri dari ikatan dunia, fana diri selain dari Allah.
No comments:
Post a Comment