Semakin lama saya semakin paham..
Bahwa kesuksesan itu bukan hanya
bersifat materi. Kesehatan sampai sekarang tidak punya masalah besar, adalah
kesuksesan. Anak yang pergaulannya baik2 saja, adalah kesuksesan. Dan begitu banyak
kesuksesan yang mendatangi hidupku yang tidak pernah kupikirkan, apalagi ku
syukuri..
Saya juga belajar banyak..
Bahwa berhala itu sejatinya sudah
bukan lagi patung2 yang disembah. Berhala itu sudah bermutasi dalam banyak hal.
Ketampanan dan kecantikan adalah berhala. Harta dan jabatan juga adalah
berhala. Bahkan anak dan pasangan hidup juga berkembang menjadi berhala.
Semakin kita merasa memilikinya, maka berhala itu semakin mengikat kita..
Begitu juga dengan kemiskinan..
Menempatkan kemiskinan hanya dalam
ukuran materi, sungguh mengerdilkan artinya. Miskin ilmu adalah kemiskinan yang
sesungguhnya. Miskin mental adalah musibah. Dan yang menyedihkan adalah miskin
akal. Akal yang menjadi anugerah yang diberikan Tuhan hanya kepada manusia,
dimiskinkan dengan meninggikan kebanggaan terhadap diri dan golongan.
Hidup itu sesungguhnya bukan hanya
dijalani, tetapi harus dipahami. Jalan saja tanpa paham akan membuat kita
menjadi orang buta. Paham saja tanpa berjalan, akan membuat hidup kita sia sia.
Mengamati hidup melalui secangkir kopi setiap pagi dan sore hari, membuat akal
terus bergerak dan berfikir tentang semua arti. Dan arti yang paling ingin
kucari adalah, "apa sebenarnya fungsiku di dunia ini ?"
Jadi teringat cerita lama ini..
Seseorang bertanya kepada Imam Ali as,
"Wahai Imam, jelaskan padaku apa perbedaan takdir manusia dan takdir
Tuhan.."
"Angkat salah satu kakimu.."
kata Imam Ali. Orang itu mengangkat kaki kanannya..
"Itulah yang disebut takdir
manusia, takdir sesuai kadarnya. Engkau yang memutuskan mengangkat kaki kananmu
dan kesanalah takdirmu bergerak..Nah, sekarang angkat kedua kakimu.."
"Tidak mungkin bisa, ya
Imam.."
"Itulah yang dinamakan takdir
Tuhan, sebuah ketetapan seperti mati, jodoh dan rejeki. Tuhan menetapkan
takdirNya, manusia mencapainya sesuai kadarnya.."
Ah, sore ini begitu indah ditemani rintik hujan dan
secangkir kopi...
No comments:
Post a Comment