Wahabi : “Jangan melakukan suatu ibadah yang tidak ada
contoh dari Rasulullah SAW”
Anak Jalanan : “Kalau begitu jangan dengar Khutbah Jum’at
dengan Bahasa Indonesia”
Wahabi : “Semua amalan itu tertolak kalau tidak ada contoh dari
Rasulullah SAW”
Anak Jalanan : “Kalau begitu jangan lakukan Shalat Tarawih
sebulan penuh di masjid”
Wahabi : “Islam itu sudah sempurna, tidak perlu di tambah
tambah lagi”
Anak Jalanan : “Kalau begitu, tidak usah banyak bicara.
Karena Islam sudah sempurna, dan tidak perlu lagi di tambah ajaran aneh wahabi”
Wahabi : “Kubah kuburan wali harus di rubuhkan,karena
berpotensi syirik disembah”.
Anak Jalanan : “Kenapa hanya kubah kuburan saja yang di
rubuhkan, sekalian saja tebang semua pohon didunia, ratakan gunung gunung, goa
goa, laut, hancurkan bulan, bintang, matahari, ka’bah, dan hajarul aswad karena
semuanya juga berpotensi syirik untuk disembah”
Wahabi : “Salam untuk orang yang telah meninggal dunia tidak
akan sampai”
Anak Jalanan : “Kalau begitu saat shalat tidak usah ucapkan
“Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh”, karena Rasulullah
SAW telah lama wafat”
Wahabi : “Tassawuf itu ajaran baru, karena Rasulullah SAW
tidak pernah menyebut sufi”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah belajar hadits,
karena istilahistilah muhaddits pun Rasulullah SAW tidak pernah sebut”
Wahabi : “Jangan percaya ulama, ulama itu tidak ada yang
maksum, dan yang maksum hanya Rasulullah SAW”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah pakai hadits, karena
semua hadits di riwayatkan oleh para ulama”.
Wahabi : “Maulid itu bid’ah, tidak boleh di lakukan”
Anak Jalanan : “Kalau begitu jika anak kamu lahir tidak usah
senyum senang, karena itu bagian dari perayaan kelahiran”
Wahabi : “Indonesia ini negara thaghut”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah tinggal di
Indonesia”
Wahabi : “Aqidah Asy’ariyyah itu sesat”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah pakai kitab Ibnu
Hajar Al Asqalani”
Wahabi : “Imam Syafi’i itu tidak maksum”
Anak Jalanan : “Apa lagi kamu … Ha ha ha
Keterangan bagi yang belum paham:
Dalam memberantas kemusyrikan, Nabi tidak pernah membongkar
kuburan, dsb. Namun Nabi menanamkan ilmu Tauhid yang benar kepada ummatnya.
Sebaliknya Nabi mensunnahkan ummatnya agar ziarah kubur guna mengingat mati.
Sebagai contoh meski dari zaman sahabat Umar, Mesir sudah
ditaklukkan, namun Piramida dan Sphinx tidak dihancurkan dengan dalih mencegah
kemusyrikan. Karena melawan Musyrik itu dengan ilmu. Bukan dengan menghancurkan
bangunan. Kalau ada yang menyembah matahari, apa kita harus menghancurkan
matahari? Tidak kan ? Kita sekedar meyakinkan dengan ilmu bahwa matahari itu
bukan Tuhan.
Imam Syafi’ie saja tidak maksum. Apalagi kita. Imam Syafi’ie
juga hafal Al Qur’an pada umur 7 tahun serta menguasai 1 juta hadits dan
melihat langsung praktek ibadah dari cucu sahabat Nabi. Jadi fiqih Mazhab
Syafi’ie itu diambil berdasarkan hasil mempelajari Al Qur’an, praktek ibadah
cucu ,sahabat Nabi, dan 1 juta hadits. Bukan sekedar pendapat pribadi Imam
Syafi’ie. Imam Hadits paling top seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim pun
mengikuti Mazhab Syafi’ie. Mereka tidak coba membuat2 sistem mazhab Fiqih
sendiri.
No comments:
Post a Comment