Apa sama
Mukjizat dengan Ilmu Ghaib ?
JAWAB :
Keajaiban
yang ditimbulkan oleh ilmu gaib berbeda dengan mukzijat. Perbedaannya terletak
pada prosesnya dan siapa yang menerimanya. Mukzijat hanya diterima oleh nabi
dan prosesnya tanpa perantara. Tidak ada perantara malaikat atau jin yang
menyebabkan Nabi Musa bisa membelah lautan dan tongkatnya menjadi ular.
Kejadian mukjizat langsung dari perintah Allah "kun fayakun!"
Mukjizat
tidak bisa dipelajari atau diusahakan oleh manusia, termasuk nabi. Nabi hanya
menerima dan tidak berkuasa menolak kekuasaan Allah. Sedangkan keajaiban yang
ditimbulkan ilmu gaib sebenarnya adalah fungsi khodam yang sudah menyatu dengan
pemilik ilmu gaib. Misalnya orang yang kulitnya kebal senjata tajam, sebetulnya
kulitnya diselimuti enegi gaib oleh khodam sehingga senjata yang hendak
menyentuh kulit terhalang dan tidak bisa menembus. Proses ini serupa dengan
atmosfer bumi yang ketika ada meteor jatuh maka akan mengalami gesekan hingga
meteor terbakar dan habis, dengan begitu makhluk bumi menjadi aman dari meteor
yang berjatuhan.
Ilmu Gaib
bisa dipelajari atau diusahakan. Usaha untuk memperoleh ilmu gaib bisa dengan
puasa, wirid, pengisian (bila ada guru), dan lain-lain. Khodam yang akan
menjadi ruh ilmu gaib pun berbeda-beda tergantung jenis ilmu dan siapa yang
mengamalkan ilmu tersebut. Untuk amalan yang murni bersumber dari Al Quran,
Insya Allah, khodamnya adalah Malaikat.
Mengapa
harus Puasa dan baca Amalan?
Hakekat
puasa dalam ilmu gaib adalah untuk mempermudah penyatuan khodam dengan pemilik
ilmu. Bukan berarti tanpa puasa ilmu tidak bisa dikuasai. Jika ada guru sakti
yang bersedia mengisi Anda, maka Anda langsung bisa memiliki ilmu tanpa melalui
proses ritual atau puasa. Kekuatan hasil pengisian tergantung seberapa besar
kesaktian guru yang mengisi Anda. Sedangkan jika Anda puasa atau tirakat
sendiri, maka kekuatan yang dihasilkan tergantung penghayatan dan kesungguhan
Anda dalam menjalani tirakat. Amalan adalah sarana untuk memanggil khodam. Saat
Anda membaca amalan, beberapa khodam yang sifatnya sama dengan amalan yang Anda
baca langsung datang mengitari Anda. Khodam-khodam itu tidak bisa langsung
bersatu dengan tubuh Anda karena berlainan materi penyusun tubuh. Maka agar
mempermudah penyatuan khodam dengan diri Anda, Anda harus mengosongkan perut
hingga tubuh Anda lemah. Lemahnya tubuh Anda saat berpuasa mempermudah
penyatuan khodam. Logikanya, tubuh lemah adalah karena kekurangan energi, maka
ada kesempatan bagi khodam untuk mengisi kekurangan energi di tubuh Anda. Ilmu
yang sudah ada pada diri Anda bisa bertambah kuat dan juga bisa melemah
tergantung kerajinan Anda dalam merawat ilmu tersebut. Merawat ilmu sama
artinya dengan menjaga hubungan antara khodam dan Anda. Semakin kuat ikatan
antara Anda dan khodam, kekuatan ilmu Anda semakin kuat. Cara merawat suatu
ilmu adalah dengan membaca amalannya secara rutin (istiqomah). Semakin khusyuk
dan banyak wirid, maka semakin besar pula kekuatan ilmu Anda.
No comments:
Post a Comment