Photo

Photo

Thursday 18 May 2017

Tentang Tahlilan dan Dalilnya

Secara lughah (bahasa) tahlilan berakar dari kata hallala ( هَلَّلَ ) yuhallilu ( يُهَلِّلُ ) tahlilan ( تَهْلِيْلاً ) artinya  adalah membaca “Lailaha illallah.”

Istilah ini kemudian merujuk pada sebuah tradisi membaca kalimat dan doa doa tertentu yang diambil dari ayat alQur’an, dengan harapan pahalanya dihadiahkan untuk orang yang meninggal dunia. Biasanya tahlilan dilakukan selama 7 hari dari meninggalnya seseorang, kemudian hari ke 40, 100, dan pada hari ke 1000nya.

Begitu juga tahlilan sering dilakukan secara rutin pada malam jum’at dan malam malam tertentu lainnya.

Bacaan ayatayat al Qur’an yang dihadiahkan untuk mayit menurut pendapat mayoritas Ulama boleh dan pahalanya bisa sampai kepada mayit tersebut. Berdasarkan beberapa dalil, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya;

عَن سَيِّدِنَا مَعْقَلْ بِنْ يَسَارْ رَضِيَ لله عَنْهُ اَنَّ رَسُولَ لله صَلَّى لله عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : يس قَلْبُ اْلقُرْانْ لاَ يَقرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ للهَ وَالدَّارَ اْلاَخِرَة اِلاَّ غَفَرَ للهُ لَهُ
.(اِقْرَؤُهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ (رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ, اِبْنُ مَاجَهْ, اَلنِّسَائِى, اَحْمَدْ, اَلْحَكِيْم, اَلْبَغَوِىْ, اِبْنُ اَبِىْ شَيْبَةْ, اَلطَّبْرَانِىْ, اَلْبَيْهَقِىْ, وَابْنُ حِبَان

Dari sahabat Ma’qal bin Yasar ra bahwa Rasulullah saw. bersabda : Surat Yasin adalah pokok dari al Qur’an, tidak dibaca oleh seseorang yang mengharap ridha Allah kecuali diampuni dosa dosanya. Bacakanlah surat Yasin kepada orang orang yang meninggal dunia di antara kalian (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa’i, Ahmad dan lain lain)

 Adapun beberapa Ulama juga berpendapat seperti Imam Syafi’iyang mengatakan bahwa:

وَيُسْتَحَبُّ اَنْ يُقرَاءَ عِندَهُ شيْئٌ مِنَ اْلقرْأن ,وَاِنْ خَتمُوْا
اْلقرْأن عِنْدَهُ كَانَ حَسَنًا

Bahwa disunahkan membacakan ayat ayat al Qur’an kepada mayit, dan jika sampai khatam al Qur’an maka akan lebih baik. Bahkan Imam Nawawi dalam kitab Majmu’nya menerangkan bahwa tidak hanya tahlil dan do’a, tetapi juga disunahkan bagi orang yang ziarah kubur untuk membaca ayat ayat al Qur’an lalu setelahnya diiringi berdo’a untuk mayit.

Begitu juga Imam al Qurthubi memberikan penjelasan bahwa, dalil yang dijadikan acuan oleh ulama’ kita tentang sampainya pahala kepada mayit adalah bahwa, Rasulallah saw pernah membelah pelepah kurma untuk ditancapkan di atas kubur dua sahabatnya sembari bersabda “Semoga ini dapat meringankan keduanya di alam kubur sebelum pelepah ini menjadi kering”.

Imam al Qurtubi kemudian berpendapat, jika pelepah kurma saja dapat meringankan beban si mayit, lalu bagaimanakah dengan bacaan bacaan al Qur’an dari sanak saudara dan teman temannya. Tentu saja bacaan bacaan al Qur’an dan lainlainnya akan lebih bermanfaat bagi si mayit. Abul Walid Ibnu Rusyd juga mengatakan:

وَاِن قرَأَ الرَّجُلُ وَاَهْدَى ثوَابَ قِرَأتِهِ لِلْمَيِّتِ جَازَ ذالِكَ وَحَصَلَ لِلْمَيِّتِ اَجْرُه

Seseorang yang membaca ayat al Qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada mayit, maka pahala ntersebut bisa sampai kepada mayit tersebut.Seperti yang tertera dalam Lisanul ’Arab bagi Ibnu Mandzur AlIfriqy juz XIII sebagai berikut

وقال الليث التهليل قوللااله الا لله

Telah berkata Allaits : arti Tahlil adalah mengucapkan Dan yang perlu kita ketahui adalah semua rangkaian kalimat yang ada dalam Tahlil diambil dari ayat ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi yang pahalanya dihadiahkan untuk si mayyit. Tahil ini dijalankan berdasar pada dalil dalil.

DALIL YANG PERTAMA; ( AlTahqiqat, juz III. Sunan anNasa’i, juz II )

"(قال صلى لله عيه وسلممن أعان على ميت بقراءة وذكراستوجبلله له الجنة(رواهالدارمى والنسائ عن ابنعباس

Barang siapa menolong mayit dengan membacakan ayat ayat Al Qur’an dan dzikir, maka Alloh memastikan surga baginya.”(HR. ad Darimy dan Nasa’I dari Ibnu Abbas)

DALIL YANG KEDUA ( Tanqih al Qoul )

وعن النبي صلى للهعليه وسلم أنه قالتصدقواعلى أنفسكموعلى أمواتكم وعلىأم
واتكم ولوبشربةماءفان لم تقدروا علىذلك فبأية من كتاب للهتعالى فان لم تعلمواشيئا من القرءان فادعولهم بالمغفرة والرحمةافإن لله وعدكم الإجابة

Bersedekahlah kalian untuk diri kalian dan orang orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air seteguk. Jika kalian tak mampu dengan itu, bersedekahlah dengan ayat ayat Al Qur’an. Jika kalian tidak mengerti AlQur’an, berdo’alah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan rahmat. Sungguh, Alloh telah berjanji akan mengabulkan do’a kalian.

DALIL YANG KETIGA; ( Kasya Syubhat li as Syaikh Mahmud Hasan Rabi)

قال النوويفى شرحالمهذب يستحب يعنىلزائر الأموات أن يقرأمن القرءان ماتيسرويدعولهم عقبهانص عليه الشافعىواتفق عليه الأصحاب

Dalam Syarah al Muhadzab al Imam Nawawi berkata: Adalah disukai seorang berziarah kepada orang mati lalu membaca ayat ayat al Qur’an sekedarnya dan berdo’a untuknya.

"Keterangan ini diambil dari teks Imam Syafi’I dan disepakati oleh para ulama yang lainnya.

DALIL KEEMPAT;

“(إقرءوا على موتاكم يسى(رواه احمد وابوداودوابن ماجه وابن حبانوالحاكم
Bacalah atas orang orangmu yang telah mati, akan Surat Yasin”(HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah,Ibnu Hibban, dan Alhakim).

DALIL KELIMA; ( Fathul mu’in pada Hamisy I’anatuttholibin, juz III )

وقد نص الشافعىوالأصحاب على ندبقراءة ما تيسرعندالميت والدعاء عقبهااى لانه حينئذ ارجىللاجابة ولان الميت تنالهبركة القراءة كالحيالحاضر

Dan telah menyatakan oleh Assyafi’I dan Ashabnya atas sunnah membaca apa yang mudah di sisi mayit, dan berdo’a sesudahnya, artinya karena bahwasanya ketika itu lebih diharapkan diterimanya, dan karena bahwa mayyit itu mendapatkan barokah qiro’ah seperti orang hidup yang hadir.


Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuhWa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...