Photo

Photo

Saturday 6 May 2017

MEMBACA USHOLLI SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM

Setiap menunaikan shalat, warga Nahdliyyin selalu membaca usholli sesaat sebelum Takbiratul Ihram, dan sudah barang tentu dengan menyebutkan rakaat, shalat ada, menghadap qiblat dan ditunaikan hanya karena Allah.

Kepada golongan yang suka membidahkan sehubungan dengan bacaan usholIi tersebut, perlu diberi penjelasan :

1. Yang dinamakan shalat adalah : ucapan dan  perbuatan kita sejak takbir sampai salam.
Sabda Nabi SAW. :

Artinya :
Kuncinya shalat adalah bersuci, ihramnya adalah takbir dan tahallulnya adalah salam (HR. Ahmad)

2. Bacaan usholli sebelum takbir tidak termasuk  substansi shalat.
Ini berarti kita kita tidak menambah amalan shalat.
Jadi hal tersebut tidak bidah sebagaimana yang mereka tuduhkan.

3. Membaca usholli dan seterusnya sebelum takbir hukumnya sunat, karena di dalamnya ada beberapa faidah, antara lain:

a. Menuntun hati kita agar berkonsentrasi dalam beribadah secara maksirnal.

b. Mengingatkan jiwa dan pikiran kita kepada tujuan shalat, yakni hanya mencari keridlaan Allah SWT. semata.

Jangan sampai lisan kita sudah membaca takbir, tetapi jiwa dan pikiran kita belum siap dan masih teringat urusan selain shalat.

Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi dalam kitabnya Tanwirul Qulub menerangkan:

 Artinya:
"Disunatkan mengucapkan shalat apa yang diniatkan, shalat ada atau qodlo, menyandarkan shalatnya kepada Allah, menghadap qiblat dan bilangan rakaat.

Sayyid Bakri dalam kitabnya Ianatut Thalibin juga menerangkan :

Artinya :
Disunatkan menyandarkan niat kepada Allah SWT. karena ada sebagian ulama yang mewajibkannya dan lagi untuk memantapkan makna ikhlas ..... sampai kata-katanya : dan disunatkan pula mengucapkan shalata apa diniatkan sebelum takbir, agar lisan ini bisa membantu mengkonsentrasikan maksud dalam hati

Berdasarkan beberapa keterangan tersebut di atas, mulai devinisi shalat menurut syara, tata cara berniat sampai pendapat sebagian ulama yang mewajibkan mengucapkan lafadzya niat dengan lisan lengkap dengan berbagai argumentasi dan penjelasan tentang hikmahnya, maka jelaslah bagi warga kita bahwa bacaan usholli sebelum niat itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara syari.


Meskipun demikian, kita harus bersikap toleransi (tasamuh) serta menghargai keyakinan amaliyah orang lain yang tidak baca usholli.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...