NGAPAIN NGIKUT Nahdlatul Ulama….?
Kembali kepada Madzhab atau
Kembali Quran Hadits…?
Melihat pertanyaan diatas,
layaknya kita mendengar pertanyaan semacam :
" Kalau sakit, pergi ke
dokter atau langsung buka buku kesehatan…? "
" Naik bis, percaya dengan
sopir atau “ cerewet “ dengan bermodal peta…? "
Sama juga jika ada yang
mengatakan
" JANGAN PERCAYA KYAI…!
JANGAN PERCAYA HABIB…! KEMBALILAH kepada QURAN dan HADITS ! Siapapun yang
ngomong, asalkan yang diomongkan adalah QURAN dan HADITS, maka PASTI BENAR…! "
DUUUAAARR………………..
Hehehe…..
Pernyataan semacam ini jika didengar
oleh orang awam, seakan” itu adalah pernyataan yang benar. Tapi jika dipahami
lebih lanjut, justru itu adalah pernyataan yang KURANG AJAR
Loh… loh…., kenapa bisa “ kurang
ajar….? “
Karena pernyataan seperti diatas,
itu menandakan bahwa orang yang bertanya itu menuduh bahwa apa yang di lakukan
dokter tidak sesuai dengan buku kesehatan.
Menuduh bahwa sopir itu tidak
hafal jalan sehingga harus ia tuntun dengan peta yang ia bawa.
Dan menuduh para ULAMA itu tidak
sesuai dengan Quran dan Hadits. Na'udzubillah.
Lebih lanjut, pertanyaan BESAR
adalah :
" Siapa sebenarnya yang
berkecimpung dan mempelajari Quran Hadits…? Ulama ataukah siapa…? "
Justru kita-kita ( termasuk saya
juga, dan masyarakat secara umum ) yang MEMAHAMI QURAN dan HADITS tanpa melalui
Ulama ( Kyai, juga termasuk didalamnya ) justru BERBAHAYA, sekali lagi...!!
BERBAHAYA…!!
Simak hadits Nabi saw dibawah ini
:
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان سفهاء الأحلام يقولون من خير قول البرية يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية
“ Akan keluar di akhir zaman
suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan
mereka. Mereka keluar dari din ( agama Islam ) sebagaimana anak panah keluar
dari busurnya. ” ( HR. Bukhari dan Muslim )
Perhatikan, orang yang dibahas
oleh Nabi Saw dalam hadits diatas adalah orang yang MEMBACA AL QURAN, tapi ia
dianggap keluar dari agama. Siapa itu…?
Secara gamblang, Baginda Nabi
Muhammad menyatakan mengenai orang yang " sok " memahami Quran dengan
pikiran sendiri. Beliau saw. bersabda :
مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِرأيِهِ ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang berbicara
tentang Al Quran dengan PIKIRANNYA SENDIRI, maka silahkan mengambil tempatnya
di neraka ( HR. Tirmidzi, Ahmad, Baihaqi, Thobroni )
مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa berbicara tentang Al
Quran TANPA DIDASARI ILMU, maka silahkan mengambil tempatnya di neraka. ( HR.
Tirmidzi, Ahmad, Nasai )
Lihat bagaimana ancaman Nabi saw
bagi orang yang langsung MENUJU ke QURAN dengan pikirannya sendiri, tanpa
didasari ilmu.
Kesimpulan :
1. Siapa yang paling memahami Al
Quran sebagai Kalam Allah…? Tentu Nabi Muhammad
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
Katakanlah ( wahai Nabi Muhammad )
" Jikalau engkau mencintai Allah, maka ikutilah saya ( Nabi Muhammad ). ( QS.
Al Imron : 31 )
2. Siapa yang paling memahami
Nabi Muhammad…?
Tentu para Sahabat…!
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
Engkau harus berpegang teguh kepada
sunnahku dan sunnah khulafaur rosyidin ( HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Ahmad, Ibnu Hibban, Al Hakim )
3. Siapa yang paling paham
tentang Sahabat…? Tentu Ulama' Tabi'in
serta Tabi’ut Tabi'in
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ( خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ)
Dari Abdullah bin Mas'ud ra. dari
Nabi saw beliau bersabda : Sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian masa sesudah
mereka, kemudian masa sesudah mereka. ( HR. Bukhori Muslim )
Imam Nawawi dalam Syarh Shohih
Muslim menerangkan :
"الصَّحِيحُ أَنَّ قَرْنَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّحَابَةُ ، وَالثَّانِي : التَّابِعُونَ ، وَالثَّالِثُ : تَابِعُوهُمْ" انتهى من " شرح النووي على مسلم " (
16 / 85 ) .
Yang benar bahwa urutan yang
disabdakan Nabi saw adalah ( masaku yang dimaksut adalah ) Sahabat, yang kedua
adalah Tabi'in, yang ketiga adalah Tabi'ut Tabi'in.
Hehehe… ternyata Nabi saw
MEMERINTAHKAN kita untuk belajar melalui RANTAI KEILMUAN, bukan LANGSUNG "
mengOTAK-ATIK " Quran dan Hadits sendiri.
Bahkan, bahkan...
Imam Bukhori yang HEBATnya luar
biasa, Imam Muslim yang LUAR BIASA hebat pun adalah seorang yang BERMADZHAB…!
Dan rasanya sangat sulit bahkan
hampir mustahil ulama” setelah tahun 150 H hingga sekarang yang TIDAK
BERMADZHAB
فكان الإمام البخارى شافعيا،....، وكذالك إبن حزيمة والنسائي
Imam Bukhori bermadzhab Syafi'i
begitu juga Ibnu Khuzaimah dan Nasai. ( Risalatu ahlissunnah wal jama'ah hal
15, keterangan senada juga dapat ditemukan dalam Al-Imam Asy-Syafi’i bainal
madzhabihil Qadim wal Jadid )
4. Perhatikan nih
- Imam Hanafi lahir : 80 H
- Imam Maliki lahir : 93 H
- Imam Syafie lahir : 150 H
- Imam Hambali lahir : 164 H
- Imam Bukhori lahir : 194 H
- Imam Muslim lahir : 204 H
Lalu setelah itu, muncul
pemahaman baru yang MENGHARAMKAN bermadzhab, yang JARGONnya AYO KEMBALI KEPADA
QURAN dan HADITS, tapi faktanya dalam agama mereka mengikuti :
- Syeikh Ibnu Taimiyyah lahir :
661 H
- Ustadz Muhammad Abdul Wahhab ( pendiri
gerakan Wahhabi ) : 1115 H
- Ustadz Albani lahir : 1333 H ( wafat
tahun 1420 H atau 1999 M )
- Ustadz Abdul Aziz bin Abdullah
BIN BAZ lahir : 1330 H ( wafat tahun 1420 H atau 1999 Masehi )
- Ustadz Muhammad bin Sholih AL
'UTSAIMIN lahir : 1928 M ( wafat 2001 M )
" Apakah Ulama-Ulama yang
meninggal tahun 2000-an Masehi dapat disebut sebagai Ulama SALAF…? "
Jadi, MASIH MAU DIBOHONGI oleh
paham² baru…?
Sadarlah…!
Wallahu a'lam bis showaab
Salam Sadar…!
No comments:
Post a Comment