Photo

Photo

Friday, 10 May 2019

Rasulullah Saw Tidak Ingin Memisahkan Anak Dari Ibunya


Dawuh Mawlana Habib Lutfi Bin Yahya 

Budaya di Indonesia yang tidak bertentengan dengan agama di akomodir. Karena sejak dahulu ulama Indonesia berijtihad dan bukan ulama sembarangan. Di China makan pakai sumpit, di Eropa pakai sendok garpu, tapi bacaannya bismillah dan Allahuma Bariklana.

Bid’ah patokannya apa…? Ideologi yang keluar dari ajaran kangjeng Nabi bid'ah. Jaman Rasul tidak ada baret, tidak ada terjun payung. Dalam sebuah hadis 72 golongan sesat dan masuk neraka, itu karena akidahnya tidak beres bukan karena hal-hal teknis. Jaman Nabi pakai kuda sekarang pakai Tank.

Bidah terkadang dijadikan alat politik untuk memundurkan umat Islam. Islam bukan hanya tasbih dan sholat sampai jidatnya hitam. Kalau diartikan luas, point saja, rukun Islam 5, yang paling banyak melakukan sholat dan puasa. Zakat dan haji kalaupun belum mampu harus niat, jika ada mampu akan melakukan. Tata hati.

Makanya dalam al-Quran setelah pembangunan ideologi ( iman ) dan kewajiban formal, sholat yang dibangun ekonomi, ومما رزقناهم ينفقون.

Tasawuf itu seperti gelas, piring, sudah dicuci ketika akan dipakai dilap dibersihkan kembali. Kita ini sudah bertasawuf, masuk kamar mandi kaki kiri keluar kaki kanan, makan tangan kanan. Itu sudah tasawuf. Karena tasawuf itu akhlak dan adab. Pokok tasawuf itu membersihkan keterkaitan hati dari dunia. Bukan diam saja tidak bekerja.

Harta banyak tapi jangan terkait dengan hati. Karena kalau tidak bekerja apa kita biarkan madrasah masjid rusak, bocor. Untuk Tentara juga harus bertasawuf, tugas negara jalankan soal kecukupan rezeki Allah yang ngatur. Bertugas cek senjata, lengkap berangkat. Setelah itu tawakal.

Bagaimana dunia Islam akan maju, karena sedikit-sedikit dibendung dengan bid'ah. Kita ambil hasanahnya, positifnya jangan dholalahnya, karena dolalah, sesat itu dalam akidah atau ideologi.

Jaman Rasulullah saw pasukan tidak dibuatkan asrama. Jaman Rasulullah saw tidak ada asrama yatim. Yatim diurus ibunya, Rasulullah saw menanggung biaya hidupnya. Karena Rasulullah saw tidak ingin memisahkan anak dari ibunya. Supaya anak merasakan kasih sayang ibunya.

Karena menyuapi anak itu menyambungkan tali kasih sayang anak dengan ibu. Apalagi secara medis mengandung manfaat luar biasa, enzim dari orang yang melahirkan. Kalau orang lain atau baby sister maka enzim yang masuk ke anak adalah enzim baby sister. Tidak ada hubungan batin dengan ibunya. Pembantunya pulang nangis tapi ibunya pergi cuek.

Nah Rasulullah saw dahulu memperhatikan itu. Disamping itu diatas, panti asuhan sebaiknya juga memperhatikan mental anak. Sebaiknya panti asuhan diberi nama lain, misalnya Pendidikan Anak atau yang lain. Supaya mereka tidak minder dan karakternya bagus.

Jadi bid'ah itu soal akidah, bukan inovasi yang ada saat ini tapi tidak ada dijaman Rasulullah saw.


1 Ramadhan 1429 H/ 5 Mei 2019

No comments:

Post a Comment

Bill Gates Jelaskan Mengapa Anaknya Tidak Bisa Menikah Dengan Orang Miskin

Sambil nunggu update terbaru yang masih tertutup formasi ilusi  --------- "Beberapa tahun yang lalu saya menghadiri konferensi di Ameri...