Dawuh Mawlana Habib Lutfi Bin
Yahya
Budaya di Indonesia yang tidak
bertentengan dengan agama di akomodir. Karena sejak dahulu ulama Indonesia
berijtihad dan bukan ulama sembarangan. Di China makan pakai sumpit, di Eropa
pakai sendok garpu, tapi bacaannya bismillah dan Allahuma Bariklana.
Bid’ah patokannya apa…? Ideologi
yang keluar dari ajaran kangjeng Nabi bid'ah. Jaman Rasul tidak ada baret,
tidak ada terjun payung. Dalam sebuah hadis 72 golongan sesat dan masuk neraka,
itu karena akidahnya tidak beres bukan karena hal-hal teknis. Jaman Nabi pakai
kuda sekarang pakai Tank.
Bidah terkadang dijadikan alat
politik untuk memundurkan umat Islam. Islam bukan hanya tasbih dan sholat
sampai jidatnya hitam. Kalau diartikan luas, point saja, rukun Islam 5, yang
paling banyak melakukan sholat dan puasa. Zakat dan haji kalaupun belum mampu
harus niat, jika ada mampu akan melakukan. Tata hati.
Makanya dalam al-Quran setelah
pembangunan ideologi ( iman ) dan kewajiban formal, sholat yang dibangun
ekonomi, ومما رزقناهم ينفقون.
Tasawuf itu seperti gelas,
piring, sudah dicuci ketika akan dipakai dilap dibersihkan kembali. Kita ini
sudah bertasawuf, masuk kamar mandi kaki kiri keluar kaki kanan, makan tangan
kanan. Itu sudah tasawuf. Karena tasawuf itu akhlak dan adab. Pokok tasawuf itu
membersihkan keterkaitan hati dari dunia. Bukan diam saja tidak bekerja.
Harta banyak tapi jangan terkait
dengan hati. Karena kalau tidak bekerja apa kita biarkan madrasah masjid rusak,
bocor. Untuk Tentara juga harus bertasawuf, tugas negara jalankan soal
kecukupan rezeki Allah yang ngatur. Bertugas cek senjata, lengkap berangkat.
Setelah itu tawakal.
Bagaimana dunia Islam akan maju,
karena sedikit-sedikit dibendung dengan bid'ah. Kita ambil hasanahnya,
positifnya jangan dholalahnya, karena dolalah, sesat itu dalam akidah atau
ideologi.
Jaman Rasulullah saw pasukan
tidak dibuatkan asrama. Jaman Rasulullah saw tidak ada asrama yatim. Yatim
diurus ibunya, Rasulullah saw menanggung biaya hidupnya. Karena Rasulullah saw
tidak ingin memisahkan anak dari ibunya. Supaya anak merasakan kasih sayang
ibunya.
Karena menyuapi anak itu menyambungkan tali kasih sayang anak
dengan ibu. Apalagi secara medis mengandung manfaat luar biasa, enzim dari
orang yang melahirkan. Kalau orang lain atau baby sister maka enzim yang masuk
ke anak adalah enzim baby sister. Tidak ada hubungan batin dengan ibunya.
Pembantunya pulang nangis tapi ibunya pergi cuek.
Nah Rasulullah saw dahulu
memperhatikan itu. Disamping itu diatas, panti asuhan sebaiknya juga
memperhatikan mental anak. Sebaiknya panti asuhan diberi nama lain, misalnya
Pendidikan Anak atau yang lain. Supaya mereka tidak minder dan karakternya
bagus.
Jadi bid'ah itu soal akidah, bukan inovasi yang ada saat ini
tapi tidak ada dijaman Rasulullah saw.
1 Ramadhan 1429 H/ 5 Mei 2019
No comments:
Post a Comment