Sebagai umat
muslim pastinya kita sudah mengerti apa itu adzan dan Iqamah. Adzan merupakan
sebuah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafazhkan
dengan lafazh-lafazh tertentu. Sedangkan Iqamah merupakan seruan bahwa shalat
akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus, Iqamah bisa disebut
juga sebagai adzan kedua.
Yang menjadi
pertanyaan dan pembahasan kita kali ini adalah sejak kapan adzan dan iqamah itu
munculnya ? bagaimana sejarah awal dikumandangkannya adzan dan Iqamah ? Berikut
ini Admin akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dari beberapa sumber yang
dapat dipercaya. Berikut informasi selengkapnya.
Adzan mulai
disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Dasar hukum Adzan dan Iqomah ialah Ijma`
yang didahului hasil mimpi `Abdullah bin Zaid (beliau adalah seorang hamba
Allah yang berasal dari bani Khazraj, beliau mengikuti baiah aqabah ke-2) pada
suatu malam dimana para sahabat sedang sibuk bermusyawarah mengenai cara
mengumpulkan manusia.
Mimpi
tersebut seperti yang termaktub di dalam Sunan Abi Dawud adalah: Dari
`Abdillah, dia berkata: "Begitu Nabi Muhammad SAW memerintahkan
menggunakan lonceng untuk dipukul guna mengumpulan para manusia untuk
mengerjakan shalat, di tengah-tengah saya tidur, melintaslah padaku seorang
laki-laki yang membawa lonceng ditangannya. Maka saya berkata: "Hai hamba
Allah; apakah lonceng itu akan saudara jual?"
Ia menjawab:
Akan saudara gunakan untuk apa? Sayapun menjawab: Saya akan menggunakannya
untuk memanggil para manusia melakukan shalat. Ia berkata: Maukah saudara jika
saya tunjukkan cara yang lebih bagus dari itu ?
Saya
menjawab: "Baiklah dan terima kasih. Ia pun berkata: Supaya kamu katakan
Allahu Akbar
- Allahu Akbar (2x)
Asyhadu alla
ilaha illallah (2)
Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah (2x)
Hayya 'alash
sholah (2 kali)
Hayya 'alal
falah (2 kali)
Allahu Akbar
- Allahu Akbar (1x)
La ilaha
illallah (1x).
Kalimat
tersebut kini kita kenal dengan Adzan.
Kemudian dia
pergi dariku tidak begitu jauh, lalu berkata lagi: Dan apabila akan
dilaksanakan shalat, supaya kamu katakan
Allahu
Akbar, Allahu Akbar
Asyhadu alla
ilaha illallah
Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah
Hayya 'alash
sholah
Hayya 'alal
falah
Qod qomatish
sholah (2 kali), artinya: "Shalat akan didirikan"
Allahu
Akbar, Allahu Akbar
La ilaha
illallah
Demikianlah,
dan setelah pagi hari sayapun datang kepada Nabi Saw dan memberitakan kepada
beliau mimpi tersebut. Berkatalah Nabi: Benarlah, itu dia mimpi yang benar Insya
Allah. Temuilah saudara Bilal dan sampaikan kepadanya mimpimu itu, supaya dia
saja yang beradzan dengan seperti dalam mimpimu, karena dialah yang mempunyai
suara lebih keras daripadamu.
Sayapun
menemui Bilal dan segera saya menyampaikan mimpi di atas kepadanya, lalu dia
mengumandangkan adzan.
Sedang `Umar
bin Al- Khaththab di rumahnya, terdengarlah padanya adzan Bilal. Seraya ia
keluar rumah dengan menjelai pakaiannya dan berkata:
"Ya
Rasulullah, Demi Allah yang telah mengutus Engkau dengan kebenaran ,
benar-benar sayapun telah bermimpi seperti mimpinya `Abdullah bin Zaid.
Menjawab Nabi Saw: Alhamdulillah."
Dikatakan,
bahwa belasan sahabat Nabi bermimpi seperti mimpinya `Abdullah tersebut.
Nah,
sekianlah informasi mengenai Sejarah Kumandang Adzan dan Iqamah, mudah-mudahan
apa yang sudah dijelaskan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan Sobat
semua tentang sejarah dalam dunia islam.
No comments:
Post a Comment