KHASANAH ILMU (KHUSUS)
Ketahuilah, ghaib itu hanya bagi hamba saja, bagi Tuhan
tidak ada yang ghaib, karena Ia Maha Mengetahui dengan mutlak. Adapun selainNya,
maka berbeda-beda pengetahuannya antara ghaib dan syahadah, ada yang tahu, ada
yang tidak tahu, dan seterusnya.
Ada ghaib yang disebut ghaib syahadah, ada lagi ghaib
iradah, ghaib iman, ghaib muhammadi, dan terakhir ghaib mutlak.
Apa itu Ghaib Syahadah?
Kalau di kantongmu ada sesuatu dan kamu mengetahuinya
sementara orang di sampingmu tidak tahu, maka bagi kamu barang itu disebut
syahadah, dan bagi orang itu disebut ghaib. Jenis ghaib ini ada di semua
manusia, bahkan binatang pun tahu, seperti anjing polisi, atau sebagaimana kata
orang: anjing dan kuda dapat mengetahui akan terjadinya gempa. So, ini
dinamakan ghaib syahadah.
Apa itu Ghaib Iradah?
Terdapat sebagian kelompok yang heran ketika membaca ayat “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi“, mala’ikat lalu berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan di bumi orang yang akan membuat kerusakan dan
pertumpahan darah?“. Dari mana mala’ikat itu tahu sementara hanya Allah yang
mengetahui kejadian di masa depan? mereka menafsirkan bahwa Allah telah
menciptakan sejumlah manusia sebelum Nabi Adam lalu dimusnahkan karena telah
membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Padahal, Allah saat itu telah
membukakan sebagian ghaib kepada mala’ikat. Ghaib itulah yang disebut ghaib
iradah, karena mala’ikat tidak mengetahui ghaib kecuali yang dikehndaki
(iradah) Allah saja.
Apa itu Ghaib Iman?
Inilah yang dibukakan kepada para waliNya.
Apakah Para wali mengetahui ghaib?
Semua mungkin saja terjadi dengan izin Allah, dan mustahil
terjadi tanpa seizinNya.
Contohnya?
Cerita tentang Nabi Musa dan Sayidina al-Khidlr, Tidakkah
Sayidina al-Khidlr mengetahui yang ghaib pada perahu dan penumpangnya?
Tidakkah ia tahu tentang ghaib pada anak kecil yang
dibunuhnya? tentang orang tua dan masa depannya?
Dan tidakkah ia tahu tentang ghaib di bawah dinding?
Apa itu Ghaib Muhammadi ?
Adapun ghaib muhammadi ialah ghaib yang hanya dibukakan
kepada Rasulullah Saw. saja. Allah berfirman: “Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang ghaib itu kecuali kepada rasul yang diridhoiNya saja“. Ghaib
ini juga merupakan derajat Rasulullah Saw. yang tidak diketahui selain Allah
Swt. Namun sebagian dari ghaib ini dibukakan Allah kepada yang dikehendakiNya.
Dan perhatikan ayat di atas: “Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang ghaib itu kecuali…” pengecualian dalam ayat
menandakan bahwa ketidaktahuan makhluk tentang ghaib tidaklah bersifat mutlak,
karena Allah bisa saja memberitahukannya kepada siapa saja.
Apa itu Ghaib Mutlak?
Inilah yang khusus bagi Allah saja, dan disini tidak ada
pengecualian “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui
perkara yang ghaib kecuali Allah“. Hanya Allah yang tahu.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment