Berikut ini dikemukakan dalil dalil tentang kesunnatan qunut
subuh yang diantaranya adalah sebagai berikut :
Hadits dari Anas ra.
“Bahwa Nabi saw. pernah qunut selama satu bulan sambil
mendoakan kecelakaan atas mereka kemudian Nabi meninggalkannya.Adapun pada
shalat subuh, maka Nabi melakukan qunut hingga beliau meninggal dunia”
Hadits ini diriwayatkan oleh sekelompok huffadz dan mereka
juga ikut meriwayatkannya dan mereka juga ikut menshahihkannya. Diantara ulama
yang mengakui keshahihan hadis ini adalah Hafidz Abu Abdillah Muhammad ali
al-balkhi dan Al-Hakim Abu Abdillah pada beberapa tempat di kitabnya serta imam
Baihaqi. Hadits ini juga turut di riwayatkan oleh Darulquthni dari beberapa
jalan dengan sanad-sanad yang shahih.
Dikatakan oleh Umar bin Ali Al Bahiliy, dikatakan oleh
Khalid bin Yazid, dikatakan Jakfar Arraziy, dari Arrabi’ berkata : Anas ra
ditanya tentang Qunut Nabi saw bahwa apakah betul beliau saw berqunut sebulan, maka berkata Anas ra : beliau saw selalu terus berqunut
hingga wafat, lalu mereka mengatakan maka Qunut Nabi saw pada shalat subuh
selalu berkesinambungan hingga beliau saw wafat, dan mereka yg meriwayatkan
bahwa Qunut Nabi saw hanya sebulan kemudian berhenti maka yg dimaksud adalah
Qunut setiap shalat untuk mendoakan kehancuran atas musuh musuh, lalu (setelah
sebulan) beliau saw berhenti, namun Qunut di shalat subuh terus berjalan hingga
beliau saw wafat.
(Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 2 hal 211 Bab Raf’ul yadayn
filqunut, Sunan Imam Baihaqi ALkubra Juz 3 hal 41, Fathul Baari Imam Ibn Rajab
Kitabusshalat Juz 7 hal 178 dan hal 201, Syarh Nawawi Ala shahih Muslim Bab
Dzikr Nida Juz 3 hal 324).
2. Hadits dari Awam Bin Hamzah dimana beliau berkata :
“Aku bertanya kepada Utsman –semoga Allah meridhoinya-
tentang qunut pada Subuh. Beliau berkata : Qunut itu sesudah ruku. Aku bertanya
:” Fatwa siapa?”, Beliau menjawab : “Fatwa Abu Bakar, Umar dan Utsman
Radhiyallahu ‘anhum”.
Hadits ini riwayat imam Baihaqi dan beliau berkata : “Isnadnya
Hasan”. Dan Baihaqi juga meriwayatkan hadits ini dari Umar Ra. Dari beberapa
jalan.
3. Hadits dari Abdullah bin Ma’qil at-Tabi’i
“Ali Ra. Qunut pada shalat subuh”.
Diriwayatkan oleh Baihaqi dan beliau berkata : “Hadits
tentang Ali Ra. Ini shahih lagi masyhur.
4. Hadits dari Barra’ Ra. :
“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh dan
maghrib”. (HR. Muslim).
5. Hadits dari Barra’ Ra. :
“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh”.
(HR. Muslim).
Hadits no. 4 diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dengan tanpa
penyebutan shalat maghrib. Imam Nawawi dalam Majmu’ II/505 mengatakan : “Tidaklah
mengapa meninggalkan qunut pada shalat maghrib karena qunut bukanlah sesuatu
yang wajib atau karena ijma ulama menunjukan bahwa qunut pada shalat maghrib sudah
mansukh hukumnya”.
6. Hadits dari Abi rofi’
“Umar melakukan qunut pada shalat subuh sesudah ruku’ dan
mengangkat kedua tangannya serta membaca doa dengn bersuara”. (HR Baihaqi dan
ia mengatakan hadis ini shahih).
7. Hadits dari ibnu sirin, beliau berkata :
“Aku berkata kepada anas : Apakah Rasulullah SAW. melakukan
qunut pada waktu subuh? Anas menjawab : Ya, begitu selesai ruku”. (HR. Bukhary
Muslim).
8. Hadits dari Abu hurairah ra. Beliau berkata :
“Rasulullah Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku
pada rekaat kedua shalat subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa : “Allahummah
dini fii man hadait ….dan seterusnya”. (HR. Hakim dan dia menshahihkannya).
9. Hadits dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Beliau
berkata :
“Aku diajari oleh rasulullah Saw. beberapa kalimat yang aku
ucapkan pada witir yakni : Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya” (HR
Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan selain mereka dengan isnad yang shahih)
Imam Baihaqi meriwayatkan dari Muhammad bin Hanafiah dan
beliau adalah Ibnu Ali bin Thalib ra. Beliau berkata :
“Sesungguhnya doa ini adalah yang dipakai oleh bapakku pada
waktu qunut diwaktu shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).
10. Hadist doa qunut subuh dari Ibnu Abbas ra. :
Tentang doa qunut subuh ini, Imam baihaqi juga meriwayatkan
dari beberapa jalan yakni ibnu abbas dan selainnya:
“Bahwasanya Nabi Saw. mengajarkan doa ini (Allahummah dini
fii man hadait ….dan seterusnya) kepada para shahabat agar mereka berdoa
dengannya pada waktu qunut di shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).
Demikianlah Beberapa Dalil yang dipakai para ulama- ulama
shlusunnah dari madzab syafiiyah berkaitan dengan fatwa mereka tentang qunut
subuh.
Dari sini dapat dilihat keshahihan hadis-hadisnya karena
dishahihkan oleh Imam-imam hadits ahlusunnah yang terpercaya.
Hati-hati dengan orang-orang khalaf akhir zaman yang lemah
hafalan hadisnya tetapi mengaku ahli hadis dan banyak mengacaukan hadis-hadis
seperti mendoifkan hadis shahih dan sebaliknya.
No comments:
Post a Comment