Photo

Photo

Tuesday, 26 February 2019

Tasbih Ketika Takjub & Tentang Sumbangan


“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. ( yaitu ) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ) : “ Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau (سبحانك), maka peliharalah kami dari siksa neraka ” ( QS. Ali Imraan : 190-191 )

“ Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Al-Israa’: 1).

“ Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau diantara orang yang bersujud.” ( QS.Al-Hijr : 97-98 )

Jadi soal “ subhanallah ” & “ masya Allah ” untuk bagaimana benarnya berdasar syar’i biar Guru kita  yang nanti meluruskan.

Namun secara pribadi, ketika saya melihat sesuatu yang menakjubkan & qolbu saya secara otomatis terhubung dengan Allah, menyadari itu kuasa Allah & mengingatkan pada kebesaran Allah, maka saya selalu ucapkan tasbih. Contoh melihat fr yang otomatis itu sudah jelas” media & keilmuan paguyuban hanya perantara kuasa Allah.


Tetapi ketika melihat suatu yang menakjubkan itu kiranya sesuatu yang membuat saya lupa kebesaran Allah, atau terfokus pada kebendaan atau dunia, saya ucapkan Masya Allah. Contoh ketika melihat kecantikan, melihat anak bayi kok menggemaskan, melihat berlian kok cantik sekali, begitu kehadiran Allah itu sangat minim dalam dada saya, saya sahut dengan Masya Allah. Selain mengingatkan diri agar tidak lalai, juga agar tidak terjadi ‘ain pada yang kita kagumi.

Di atas adalah pendapat pribadi saya, selebihnya kita tunggu pemaparan ringan dari Ustadz kita yang lebih kredible..

Tentang Sumbangan : Lebih tepat sasaran kalau disumbangkan ke kaum yatim piatu, Kalau ke pengemis takutnya memupuk sifat malas & minta "

Meminta & membutuhkan adalah sesuatu samar namun berbeda.. Karna kita sudah terbiasa dalam bahasan substansi, jadi yang membuat kita harus memberi itu karena diminta atau karena ada yang butuh…?, maka sudah lebih tepat adalah yang butuh. Meminta adalah teknis. Membutuhkan adalah substansi keadaan. Maka kita sudah semestinya pada substansi.

Makanya jaman dulu kalau cewek saya minta cium, saya tanya dulu, kamu minta cium cuma minta apa karena butuh…?
Lalu dia tanya “ emang kenapa & bedanya apa…? ”

Saya jawab “ kalo cuma minta ya aku cium, kalo lagi butuh ya tambah tak cium..”

Hahaha….

Bercanda sedulur...

Saya doakan semuanya kaya raya..

No comments:

Post a Comment

Bill Gates Jelaskan Mengapa Anaknya Tidak Bisa Menikah Dengan Orang Miskin

Sambil nunggu update terbaru yang masih tertutup formasi ilusi  --------- "Beberapa tahun yang lalu saya menghadiri konferensi di Ameri...