Wali jadzab ( majdhub ) syah syah
saja mau ngapain juga ga’ dosa...
Mau gitaran, mau ngacak”
makanan...
Mau judi... mau minum..
Catatan : wali jadzab / majdhub (
wali gila ) dalam arti gila sejatinya adalah gila karena saking cintanya sama Allah
/ Allah duluan yang mencintai semenjak wali itu lahir ( berarti sudah
ditakdirkan semenjak lahir ) dan semua perilaku yang menurut kita menyimpang
dari syariah sebenarnya dibalik itu ada sesuatu yang kita tidak tahu.
Wali majdhub seperti wayang. Dia
melakukan perilaku aneh bukan kemauan dirinya sendiri ( melainkan Allah yang
berkehendak ). Jadi ga’ dosa. Karena wali majdhub ( gila ) tidak kena hukum
syariah ( pelajari lagi pada ilmu tasawwuf ).
Pertanyaanya mengapa kelakuannya
aneh dan menurut mata kita menyimpang…?
Jawabannya : dibalik itu semua
ada suatu maksud yang kita sendiri belum tahu. ( kita yang awam harus
dijelaskan dulu baru bilang ooooooo…. ternyata begitu ).
Lihat riwayat gus miek yang
meminum minuman alkohol, beliau minum alkohol padahal didalam mulutnya jika
dibuka ternyata ada lautan yang luas... jadi
dibuang ke laut. ( bukan diminum masuk perut ). Tujuannya agar mirasnya ga’
diminum orang lain jadi dibuang ke laut.
Catatan : jangan menilai wali
majdhub itu sesat / hoak / ingkar. Karena mereka melakukan itu bukan kemauan
mereka sendiri, tetapi sudah ada dalangnya yang menggerakkan
Hati hati berkata menghina wali
majdhub. Bisa jadi kalau kita menghina .kita bisa dibenci Allah. Karena beliau (
wali ) adalah kekasih-nya.
Buat yang masih ngeyel tentang
wali majdhub .pelajari ikhya ulumuddin / kitab tasawwuf. Pasti insya Allah lama
lama tahu.
Perbedaan orang gila beneran dan
gila sama Allah ( jadzab / majdhub ) :
Orang gila beneran : gilanya tidak terarah ( kalau ngomong ngalor
ngidul dan biasanya yang dibahas bukan Allah / syariah / ilmu agama dan tidak
mempunyai karomah.
Wali jadzab / wali majdzub : gilanya terarah ( biasaya menjurus ke agama islam / sering
menyebut nama Allah. Dan dibalik keanehannya ada suatu karomah ( kemampuan
diluar manusia biasa ) seperti sholat diatas air ( gus miek ploso jawa timur ).
Jadi anak muda yang komen disini
hati hati. Jangan menghina dan merendahkan wali majdhub. Karena bisa jadi Allah
swt ga’ ridho. Wali jadzab itu ga’ sesat orangnya, karena wali jadzab ga’
meminta ia menjadi jadzab., karena jadzabnya wali jadzab karena kehendak Allah swt,
kalau kamu menghina wali jadzab berarti sama saja kamu menghina Allah. Kenapa bisa
menghina…? Ya karena wali jadzab yang menghendaki jadzabnya adalah Allah sendiri
alias ga dibuat buat wali itu sendiri, apakah kamu masih belum faham…?
Yang menjadi sesat itu kalau
orang awam memakan mentah mentah apa yang diucapkan wali jadzab, tanpa
menafsirkan secara benar, misalnya wali jadzab mengaku dirinya adalah Allah, pasti
kalau orang awam langsung bilang sesat.
Padahal wali jadzab bukan bermaksud mengaku Allah dengan makna " dirinya
adalah tuhan ", yang terjadi sebenarnya adalah wali jadzab mengaku Allah karena
wali jadzab sedang merasakan penyatuan yang luar biasa didalam qolbunya dengan Allah,
sehingga ia merasakan dirinya seperti tidak ada alias fana atau lebur, dengan
keadaan seperti itu wali jadzab merasakan bahwa dirinya adalah Allah swt, karena
saking menyatunya dengan Allah swt ( didalam qolbunya ), bukan dimaknai wali
jadzab mengaku dirinya tuhan secara haqiqi.
Pengakuan " saya adalah Allah
" yang diucapkan wali jadzab adalah karena dia sudah tidak bisa membedakan
antara dirinya dengan Allah, itulah yang terjadi pada tokoh sufi syech siti
jenar kalau di Indonesia, kalau di luar negeri namanya syech al hallaj, jadi
soal anda bilang sesat tergantung ilmu anda seberapa, kalau masih dalam golongan
awam biasanya bilangnya sesat. Apalagi kalau sudah ga’ ingin tahu tentang wali
jadzab, biasanya bilang sesat, padahal yang sebenarnya sesat siapa…?
Yang sesat yang menghina wali
majdzub
Itu sudah diluar akal orang
sariat, tapi itu benar adanya ucapannya
bisa jadi kenyataan tapi beliau jarang berbicara jadi mari kita betul hati”
jangan meremehkan orang cuma dari dhohirnya yang ga’ karuan keliatannya tapi
mulia dihadapan Allah swt
No comments:
Post a Comment