SIKAP ihsan atau berbuat baik
dalam segala hal kehidupan sehari-hari adalah suatu keharusan bagi setiap
muslim. Tidak hanya dalam amar makruf untuk taat pada perintah Alloh Ta'ala
tapi juga dalam nahi mungkar untuk mencegah perbuatan maksiat dan dosa.
Islam untuk prinsip-prinsip
ketaatan, iman untuk pilar tauhid, dan ihsan sebagai kualitas dari keduanya.
Islam tanpa ihsan adalah kering, iman tanpa ihsan juga gersang, demikian juga
ihsan tanpa keduanya adalah kosong. Sehingga sebagian ulama menempatkan ihsan
sebagai intisari tasawuf Islam.
Perilaku Ihsan seorang muslim ini
begitu penting, maka jangan pernah menyepelekannya. Dalam Alquran Alloh Ta'ala
menyebutkan kata-kata Ihsan ini hingga 194 kali. Aktualisasi Islam dengan
ihsan, dan mengubah segala sesuatu seperti mengajak orang berbuat taat dan
mencegah kemaksiatan juga harus dengan ihsan.
Derajat ihsan merupakan tingkatan
tertinggi keislaman seorang hamba Alloh Ta'ala. Tidak semua orang bisa meraih derajat
yang mulia ini. Hanya hamba-hamba Alloh Ta'ala yang khusus saja yang bisa
mencapai derajat mulia ini. Karena itu, merupakan keutamaan tersendiri bagi
hamba yang mampu meraihnya.
Tingkatan agama yang paling
tinggi adalah ihsan, kemudian iman, dan paling rendah adalah islam. Kaum
muhsinin (orang-orang yang memiliki sifat ihsan) merupakan hamba pilihan dari
hamba-hamba Alloh Ta'ala yang sholeh. Sebagian ulama menjelaskan jika ihsan
sudah terwujud, berarti iman dan islam juga sudah terwujud pada diri seorang
hamba. Jadi, setiap muhsin pasti mukmin dan setiap mukmin pasti muslim. Namun
tidak berlaku sebaliknya. Tidak setiap muslim itu mukmin dan tidak setiap
mukmin itu mencapai derajat muhsin.
Dalam Surat Al-Isra’ ayat 7 juga
dijelaskan tentang keutamaan sikap ihsan ini yang artinya, "Jika kamu
berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”
Ketika ada orang atau teman di
sekitar kita yang kita lihat tidak mengerjakan shalat, jangan benci mereka,
tapi ajak dengan cara-cara baik yang tidak menyakiti perasaannyaan atau juga
misalnya ketika suara azan terdengar tapi kita lihat masih banyak yang duduk
tenang saja di warung-warung kopi, ajak mereka agar ke masjid juga dengan
cara-cara baik yang membuat tersentuh sehingga mau ikut ke masjid.
Begitu juga halnya ketika kita
melihat ada masyarakat kita yang larut dalam kemaksiatan seperti mabuk atau
berjudi, jangan benci mereka, tapi cari cara agar bagaimana mengajak dan
mengajarkan agama dengan cara terbaik sehingga kemaksiatan seperti itu agar
ditinggalkan dengan kemauannya sendiri.
Semoga kita senantiasa
memperbaiki ibadah kita kepada Alloh Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata,
berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik
dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami
(amalan kami), aamiin
Saya pun juga iri...
Bagaimana cara nya untuk ihklas…
Karena kadang masih suka iri....
Dendam, juga gak ihklas
No comments:
Post a Comment