Gamelan, Kata GAMELAN sendiri
berasal dari bahwa Jawa " gamel " yang berarti memukul / menabuh,
diikuti akhiran " an " yang menjadikannya sebagai kata benda.
Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti satu kesatuan alat musik yang dimainkan
bersama
GAMELAN mengandung filosofi :
G-A-M-E-L-A-N
G (Gusti),
A (Allah),
M (Maringi, memberi),
E (Emut-ingat),
L (Lakonono, jalankan),
A (Ajaran),
N (Nabi).
Kendhang : berasal dari kata
kendhali dan padang. Yang artinya adalah keinginan harus dikendalikan dengan
pikiran dan hati yang bersih. Setiap kita mempunyai keinginan lakukanlah dengan
pikiran yang jernih, penuh kepositifan. Diimbangi dengan hati yang bersih,
dengan tujuan bahwa keinginan ini akan membawa kebaikan bagi orang banyak.
1. Gong : yang berarti agung /
besar. Mengandung makna bahwa Allah itu maha besar. Segala sesuatu bisa terjadi
bila ada ijin dari Allah. Kejadian-kejadian itu adalah untuk mengingatkan kita
akan Kebesaran Kuasa Allah
2. Bonang : dari kata babon dan
menang. Yang mengandung arti bahwa kemenangan sejati adalah melawan hawa nafsu
pada diri kita. Kendalikanlah diri kita, jangan mudah terpancing dan gampang
menuruti hawa nafsu. Karena sejatinya pemenang adalah orang yang mampu
mengontrol hawa nafsu.
3. Panembung : yang berarti
meminta. Bahwa bila kita menginginkan / meminta sesuatu hanya kepada Allah.
Mintalah hanya kepadaNya. Jangan pernah meminta sesuatu selain kepada Allah.
Jangan pernah menyekutukan Allah
4. Penerus : artinya adalah anak keturunan. Ini mengandung
makna bahwa ajaran dan dakwah Islam wajib diteruskan oleh keturunan kita.
5. Saron : artinya adalah seru atau keras. Segala usaha
dalam da'wah dalam islam harus dilakukan dengan kerja keras dan pantang putus
asa
6. Gambang : artinya adalah
gamblang atau jelas. Mengandung makna bahwa dakwah yang diberikan harus jelas,
sehingga maksud dan pesannya tersampaikan dengan sangat jelas, gamblang dan
bisa dimengerti. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi akan kesalahpahaman
dalam penerimaannya.
7. Suling : berasal dari kata
nafsu dan eling. Artinya adalah kita harus selalu ingat ( eling ) kepada Allah
untuk mengendalikan nafsu kita.
CARA MEMBUNYIKAN GAMELAN:
1. Digebuk
Contoh: Bedhuk, Kendang
2. Dipukul
Contoh : Gender, gambang,
kemanak, kecer, saron, bonang, kenong, kempul, gong.
3. Digesek :
Contoh : Rebab
4. Dipetik
Contoh : Celempung dan sitter
5. Ditiup
Contoh : Suling.
FILOSOFI BUNYI GAMELAN dari :
Kempul atau Kenong dan Bonang
yang menimbulkan bunyi; Neng, Ning, Nung, Nang.
NENG (meNENG, diam),
NING (weNING, berfikir)
NUNG (ndhuNUNG, berdo'a ),
NANG (meNANG, Kemenangan)
NONG (Tuhan).
Di antaranya dengan laku prihatin
untuk meraih kemenangan melalui empat tahapan yang harus dilaksanakan secara
tuntas. Empat tahapan tersebut dikiaskan ke dalam nada suara salah instrumen
Gamelan Jawa yang dinamakan Kempul atau Kenong dan Bonang yang menimbulkan
bunyi; Neng, Ning, Nung, Nang.
1. Neng; artinya jumeneng
(berdiri), sadar atau bangun untuk melakukan tirakat, semedi, maladihening,
atau mesu budi. Konsentrasi untuk membangkitkan kesadaran batin, serta
mematikan kesadaran jasad sebagai upaya menangkap dan menyelaraskan diri dalam
frekuensi gelombang Tuhan.
2. Ning; artinya dalam jumeneng
kita mengheningkan daya cipta (akal-budi) agar menyambung dengan daya rasa-
sejati yang menjadi sumber cahaya nan suci. Tersambungnya antara cipta dengan
rahsa akan membangun keadaan yang wening. Dalam keadaan "mati raga"
kita menciptakan keadaan batin (hawa/jiwa/nafs) yang hening, khusuk, bagai di
alam "awang-uwung" namun jiwa tetap terjaga dalam kesadaran batiniah.
Sehingga kita dapat menangkap sinyal gaib dari sukma sejati.
3. Nung; artinya kesinungan. Bagi
siapapun yang melakukan Neng, lalu berhasil menciptakan Ning, maka akan
kesinungan (terpilih dan dipilih) untuk mendapatkan anu gerah agung dari Tuhan
Yang Mahasuci. Dalam Nung yang sejati, akan datang cahaya Hyang Mahasuci
melalui rahsa lalu ditangkap roh atau sukma sejati, diteruskan kepada jiwa,
untuk diolah oleh jasad yang suci menjadi manifestasi perilaku utama
(lakutama). Perilakunya selalu konstruktif dan hidupnya selalu bermanfaat untuk
orang banyak.
4. Nang; artinya menang; orang
yang terpilih dan dipilih (kesinungan), akan selalu terjaga amal perbuatan
baiknya. sehingga amal perbuatan baik yang tak terhitung lagi akan menjadi benteng
untuk diri sendiri. Ini merupakan buah kemenangan dalam laku prihatin.
Kemenangan yang berupa anugrah, kenikmatan, dalam segala bentuknya serta meraih
kehidupan sejati, kehidupan yang dapat memberi manfaat (rahmat) untuk seluruh
makhluk serta alam semesta. Seseorang akan meraih kehidupan sejati, selalu
kecukupan, tentram lahir batin, tak bisa dicelakai orang lain, serta selalu
menemukan keberuntungan dalam hidup(meraih ngelmu beja).
Neng adalah Syariatnya, Ning
adalah Tarekatnya,
Nung adalah Hakekatnya, Nang
adalah Makrifatnya.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment