Rombongan peziarah dari Sidoarjo
telah sampai ke makam AULIA TAMBAK NGADI Kediri. Merekapun segera berwudhu dan
mencari tempat untuk bertawassul dan berdo'a dengan khusuk. Setelah selesai
melaksakan ritual yang biasa dilakukan warga NAHDLIYIN, merekapun melanjutkan
aktivitasnya masing masing. Ada yang istirahat, duduk duduk sambil ngobrol ada
pula yang ngopi ataupun berbelanja di warung warung sekitar makam.
Setelah semua selesai istirahat,
maka mereka sepakat melanjutkan perjalanan pulang. Mereka naik ke dalam mobil,
begitu dirasa penumpang telah lengkap Pak Sopir segera menjalankan mobilnya.
Dan mobilpun melaju kearah Kediri Kota. Ditengah tengah perjalanan, seketika
mesin mobil mendadak mati. Mobil berhenti seketika.
Pak Sopir segera turun dan
diikuti turun oleh semua penumpang. Pak Sopirpun mengecek keadaan mesin tapi
dia tidak tahu apa penyebab matinya mesin. Setelah sekian lama tanpa hasil,
maka mereka pun mencari bengkel terdekat yang diharapkan bisa membantu.
Tak lama kemudian datang montir
bengkel dengan membawa beberapa peralatan yang dibutuhkan. Segera si montir
mengecek keadaan mesin dan yang lain lainnya dengan teliti. Si montir tidak
menemukan suatu penyebab yang bisa mengganggu kinerja mesin mobil. Si montir
pun akhirnya menyerah tanpa mengetahui penyebab mogoknya mobil.
Hingga sampai pagi, mobil masih
belum bisa dihidupkan. Mereka pun masih heran dan bertanya tanya apa yang jadi
sebab mesin mendadak mati. Mereka merasa ada keanehan, atau sesuatu yang tidak
wajar telah terjadi.
Mereka masih berbincang bincang
diselingi gurauan untuk menghibur diri. Hingga tanpa sadar, salah satu
penumpang bertanya pada temannya dengan nada bergurau.
" Apa mungkin gara gara
potho Yai Miek ditaruh dibagasi Cak, kan ga’ sopan. Potho Kiai di taruh sejajar
bahkan di bawah pantat…"
Maka segera diambil potho
tersebut dari bagasi. Pak Sopirpun disuruh untuk mencoba menghidupkan mesin
mobil. Dan seketika mesin mobil bisa dihidupkan. Akhirnya merekapun bisa
melanjutkan perjalanan pulang.
Kisah ini diceritakan oleh KH
Khoirul Sholeh Sidoarjo ( alumni PP Al Falah ) yang juga ikut dalam rombongan
peziarah
Pentingnya menghormati ulama
meski hanya photo...
No comments:
Post a Comment