Photo

Photo

Tuesday 19 February 2019

Kisah Santri Mbe-Link " Ra Mbeling Ra Dadi Kiyai "


Ungkapan “ ra mbeling ra dadi kiyai ” ( Kalau tidak nakal, tidak akan jadi kiai ) memang sangat tidak pantas dipublikasikan.

Suka gak suka itu urusan masing-masing, setuju tak setuju itu hak asasi masing-masing pribadi, yang pasti pasti ada hikmah dibalik sebuah kisah. Ambil hikmahnya dan buang ketidak pantasannya wal hasil hati kita akan adem tentren kerto raharjo.

Kyai Umar, beliau adalah Kyai yang sangat di segani oleh masyarakat. Santrinya banyak. Dan juga banyak yang mbeling, bahkan ndalem sering kecolongan, karena banyaknya yang mbeling, hingga pengurus pondok kuwalahan.

Dan akhirnya Sang Kyai turun tangan. Beliau meminta Lurah pondok untuk mendata / merengking santri-santri mbelink. Karena sang lurah juga sudah jengkel, ia berpendapat “ Ini saatnya bikin kapok santri-santri badung, di hajar langsung sama Mbah Yai, ”

Karena sudah mendapatkan mandat dari Romo Yai, sang lurah langsung bertindak. Di lembaran kertas besar, dia mencatat santri-santri mbeling. Lalu diserahkan pada Romo Kyai.
“ Niki Romo, jumlah santri mbeling 70, ”
“ Yo wes, matur nuwun yo, ” jawab Mbah Yai Umar.

Lalu di tunggu-tunggu hampir 1 bulan tak ada perubahan dari Romo Kyai. Lalu lurah itu bertanya pada Romo Kyai.

“ Punten Romo Yai, setelah ditulis daftar santri-santri mbelink, kok belum ada tindakan dari Romo Yai…? ”
“ He he…. Gini loh le, santri mbeling itu wajar, masuk pondok keadaan nakal kok, maka dari itu mereka mondok biar gak nakal, biar bisa ngaji. Aku memerintah kamu mendata santri nakal itu, kalo aku sedang tahajud, santri-santri yang mbelink aku khususkan doanya daripada santri lainnya, ”.

Lurah hanya mlongo.

Setelah beberapa tahun dari kejadian itu, ada salah seorang kyai muda, ganteng, dengan ribuan santri di pesantren sedang mengadakan haul. Sebagai pembicara adalah Gus Mus. Ketika Gus Mus bertausiah, beliau menceritakan santri-santri mbelink di pesantrennya Romo Kyai Umar.

Semua jama’ah tertawa, hanya kyai muda itu yang tertunduk lesu. Setelah tausiah Gus Mus selesai, Kyai muda itu langsung memeluk Gus Mus.
“ Ada apa Kyai, dari tadi kok lesu saja…? ” tanya Gus Mus.
“ Yai, yang anda ceritakan tadi, tentang santri-santri mbelink di pondok Kyai Umar, saya adalah santri ternakal yang dicatat di urutan teratas, Yai. untung Yai tidak menyebut nama santri Termbeling itu. Terima kasih, Yai.

Giliran Gus Mus yang tertawa terbahak-bahak.
“ Oalah, jadi itu sampeyan to, Hahahahaha,….”

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...