Malam minggu gini enaknya emang
bahas Poligami. Itu karena ada teman yang nanya, " Bang, kenapa poligami
dibolehkan dalam Islam…? "
Saya harus sedikit mengoreksi,
kalau poligami atau menikah dengan lebih dari satu wanita itu sudah ada jauh
sebelum Islam ada. Dan ketika Nabi Muhammad Saw datang menyebarkan Islam,
perkawinan lebih dari satu istri itu tidak dilarang, tetapi diatur. Diatur
tentu dengan syarat ketat, yaitu adil.
Nah, konsep adil ini sebenarnya
untuk memuliakan wanita pada masa itu, catat ya pada masa itu, dimana wanita
hanya dijadikan sebagai pemuas nafsu, produsen anak bahkan sebagai status
sosial, semakin banyak selir berarti semakin kaya.
Kita harus pahami bahwa dulu di
Arab mereka hidup dengan konsep klan. Kalau pengen tahu seperti apa " klan
" ya nonton Game of Thrones.
" Nah…, Nabi Muhammad kan
berpoligami juga, apa untuk membangun klan juga…? "
Sebelum kesana, harus saya
ingatkan dulu bahwa Nabi melakukan monogami selama 25 tahun dengan istri
pertama beliau bunda Khadijah. Ketika Nabi berusia 50 tahun, istri tercinta
beliau meninggal dunia. Nah, tolong garis tebali dulu ini.
Dua tahun sesudah istri tercinta
beliau meninggal, baru Nabi menikahi beberapa wanita lagi sampai beliau
meninggal dunia. Dan catat, yang dinikahi Nabi itu sebagian besar adalah janda
berusia 40 sampai 65 tahun dengan beberapa anak. Catat, janda ya yang
ditinggalkan suaminya karena situasi perang.
Ada juga yang dinikahi beliau
untuk memerdekakannya dari budak dan ada yang dinikahi untuk menyatukan kedua
klan. Jadi selalu ada alasan strategis berdasarkan kondisi waktu itu, diluar
daripada nafsu karena melihat cewek bahenol yang bikin jantung empot-empotan.
" Jadi poligami itu boleh
bang dalam Islam…? "
Ya boleh saja tidak ada yang
melarang. Istilah kekiniannya " halal ", tentu dengan syarat dan
ketentuan berlaku. Dan syarat utama adalah berlaku " adil ".
" Trus, kalau Nabi monogami
selama 25 tahun, kenapa kok umatnya malah sibuk nyari istri ketika istri
pertama masih ada…? "
Ya itulah. Lucunya mereka bilang
itu " sunnah " lagi. Sunnah itu berarti mengikuti segala perilaku dan
perkataan Nabi. Jadi seharusnya jika mereka ingin melakukan sesuai yang
dilakukan Nabi, ya tunggu istri pertama meninggal.
Mau ngga…? Tentu gak mau, apalagi
meninggalnya bisa lama banget. Jangan2 si suami udah meninggal duluan sebelum
istri pertama. Bahaya kan…? Hehehe……
Jadi ini sebenarnya hanya masalah
kengacungan yang haqiqi, yang dibungkus dengan sunnah supaya semua urusan
lancar jaya..
" Emm… pertanyaan terakhir,
abang gak mau poligami….? "
Pertanyaan terakhir ini agak
aneh, karena penuh dengan emoticon marah. Ku cek dari siapa…..?
Astaghfirullahhhh dari rumah…!! Alarm bahaya meraung-raung memekakkan telinga.
" MALAM INI TIDUR DI SOFA…!!
BESOK CUCI PIRING SEMINGGU…!! "
Iya mah, iya... Aduhhh pengen
seruput kopi jadi gak tega
No comments:
Post a Comment