" Dia memilih islam yang
murni. Jadi islam yang langsung dari Al-Quran dan Hadis. Dan dia tidak
mempercayai adanya madzhab-madzhab. Mohon penjelasannya, Bib..."
" Baik. Saya jawab dengan
pertanyaan. Dia bisa baca Al-Quran darimana…? Dia bisa baca Quran nggak temenmu…?
"
" Bisa…."
" Bisa. Nah dia bisa belajar
Al-Qurannya langsung dari lahir apa gimana…? Kira-kira menurut njenengan….?
" Belajar pasti, Bib…."
" Belajar dari siapa….? "
" Dari gurunya…."
" Manusia gurunya…? "
" Iya…."
" Oh gitu… Trus gurunya itu
bisa baca Al-Quran dari siapa tuh…? "
" Dari gurunya…."
" Dari gurunya lagi. Gurunya
lagi itu bisa baca Al-Quran tuh darimana
kira-kira….? "
" Dari gurunya….."
" Nggak ada yang langsung
ketemu malaikat Jibril, nggak ada ya….? Nggak ada kan, Mas….? "
" Nggak ada, Bib…."
" Kemudian nggak ada yang
bisa baca Al-Quran dari lahir langsung jlek bisa baca Quran tanpa belajar dari
orang lain, tidak ada kan….? “
" Tidak ada…."
" Jadi semuanya berurutan,
betul….? "
" Betul…."
" Jadi klaim kembali ke
Quran dan Sunnah langsung, murni, itu mimpinya dia…."
" Bilang sama dia. Ketemu
sama saya ya. Ketemu sama saya. Biar diobati tuh. Itu sakit tuh otaknya tuh.
Iya, sakit tuh otaknya. Bukan Ulul Albab, bukan orang yang berakal sehat,
berarti akalnya tidak sehat itu…."
" Orang yang bilang langsung
dari Al-Quran, langsung dari Hadis, tidak usah pakai ulama-ulamaan, tidak usah
bermadzab dan lain sebagainya, sekarang, dia memahami wudlu, bisa wudlu itu
dari siapa, Ya….? "
" Dia bisa wudlu, apa
langsung, cling, Allah memberitahukan, wudlu seperti ini caranya….? "
" Ada nggak diantara kalian
yang wudlu bisa langsung….? Langsung wudlu tanpa belajar kepada manusia, tanpa
belajar pada guru…? "
" Mending kalau ulama
gurunya, kalau ternyata You tube…? Tetep meniru. Betul tidak….? Meniru tidak….?
Plagiat kalau begitu…."
" Bohong. Bohong. Ya. Maka
itu salah satu bukti mereka itu tukang wadul. Bukti kalau mereka tukang bohong…."
" Itu ajaran gurunya tuh,
ajaran ustadznya. Nah sekarang, berarti dia itu mau saja dibohongi, mau
diajarkan bohong juga. Berarti bukan murni..."
Oleh Sayyid Seif Alwi
No comments:
Post a Comment