Ngaji Gus Baha'..
Dalam salah satu pengajiannya,
Gus Baha' pernah menjelaskan mengenai bahaya dari mengutip suatu ayat, hadis
maupun perkataan ulama secara sepotong-potong.
" Memang semenjak dunia
medsos, dengan tanda kutip sudah kecelakaan. Mengutip perkataan tokoh atau apa
hanya sepotong-potong, ” katanya.
Gus Baha menjelaskan mengenai
fenomena banyaknya orang yamg menyampaikan sesuatu tidak secara utuh atau
lengkap, dengan argumen mengikuti hadis nabi yang berbunyi, " Sampaikan dariku walaupun
hanya satu ayat…”
Jika ditelaah, dalam kitab Sahih
al-Bukhari, hadis ini masih terdapat lanjutannya...
Selain itu, hadis itu dalam kitab
Imam al-Bukhari tidak dimasukkan dalam bab dakwah, tetapi malah dalam bab
mengenai sesuatu yang diucapkan dari Bani Israel. Jadi, salah besar apabila
hadis tersebut dijadikan dalil untuk berdakwah dengan modal ilmu yang minim.
Ibnu Hajar al-Asqalani
menjelaskan maksud hadis itu dalam kitab Fathul Bari bahwa hadis itu bermaksud
agar para sahabat yang mendengarkan ayat yang diturunkan pada Rasulullah saw
segera menyampaikannya pada sahabat lain. Sebab tidak semua sahabat dalam satu
tempat saat suatu ayat turun.
“ Al-quran, kalau waqafnya salah,
ya bahaya, misalnya begini, ada orang waqaf ( berhenti membaca ayat )
sembarangan di depan orang yang paham bahasa Arab, ” lanjut Gus Baha'
Gus Baha mengutip surat
al-Baqarah ayat 26 : “ Sesungguhnya Allah tidak malu ( segan ) untuk membuat
perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih dari itu ”.
Misalkan saja, ada seseorang yang
membaca ayat ini dengan membaca waqaf pada lafaz " la yastahyi…" Gus
Baha mengatakan bahwa tentu ayat ini akan punya arti yang bahaya, yaitu Allah
swt tidak mempunyai rasa malu.
“ Di Al-quran itu, ada waqaf yang
haram, yaitu waqaf yang merusak makna, ” terang Gus Baha
Jadi ( maksud ) ballighu ‘anni
walau ayat itu bukan ayat Al-quran yang potongan, akan tetapi ayat yang
muhkamah,” tutur Gus Baha.
Apa yang disampaikan oleh Gus
Baha memang benar apa adanya. Penjelasan atau penafsiran suatu ayat Al quran
maupun hadis tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang dengan modal ayat yang
sepotong-sepotong
No comments:
Post a Comment