Photo

Photo

Friday, 15 November 2019

Bahaya Menyampaikan Ayat Al-Quran atau Hadis Sepotong-Sepotong


Ngaji Gus Baha'..

Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha' pernah menjelaskan mengenai bahaya dari mengutip suatu ayat, hadis maupun perkataan ulama secara sepotong-potong.

" Memang semenjak dunia medsos, dengan tanda kutip sudah kecelakaan. Mengutip perkataan tokoh atau apa hanya sepotong-potong, ” katanya.

Gus Baha menjelaskan mengenai fenomena banyaknya orang yamg menyampaikan sesuatu tidak secara utuh atau lengkap, dengan argumen mengikuti hadis nabi yang berbunyi, " Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat…”

Jika ditelaah, dalam kitab Sahih al-Bukhari, hadis ini masih terdapat lanjutannya...

Selain itu, hadis itu dalam kitab Imam al-Bukhari tidak dimasukkan dalam bab dakwah, tetapi malah dalam bab mengenai sesuatu yang diucapkan dari Bani Israel. Jadi, salah besar apabila hadis tersebut dijadikan dalil untuk berdakwah dengan modal ilmu yang minim.

Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan maksud hadis itu dalam kitab Fathul Bari bahwa hadis itu bermaksud agar para sahabat yang mendengarkan ayat yang diturunkan pada Rasulullah saw segera menyampaikannya pada sahabat lain. Sebab tidak semua sahabat dalam satu tempat saat suatu ayat turun.

“ Al-quran, kalau waqafnya salah, ya bahaya, misalnya begini, ada orang waqaf ( berhenti membaca ayat ) sembarangan di depan orang yang paham bahasa Arab, ” lanjut Gus Baha'

Gus Baha mengutip surat al-Baqarah ayat 26 : “ Sesungguhnya Allah tidak malu ( segan ) untuk membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih dari itu ”.

Misalkan saja, ada seseorang yang membaca ayat ini dengan membaca waqaf pada lafaz " la yastahyi…" Gus Baha mengatakan bahwa tentu ayat ini akan punya arti yang bahaya, yaitu Allah swt tidak mempunyai rasa malu.

“ Di Al-quran itu, ada waqaf yang haram, yaitu waqaf yang merusak makna, ” terang Gus Baha

Jadi ( maksud ) ballighu ‘anni walau ayat itu bukan ayat Al-quran yang potongan, akan tetapi ayat yang muhkamah,” tutur Gus Baha.

Apa yang disampaikan oleh Gus Baha memang benar apa adanya. Penjelasan atau penafsiran suatu ayat Al quran maupun hadis tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang dengan modal ayat yang sepotong-sepotong

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4493 - 4495

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4493-4495 “Perdana Menteri Yu, apa yang harus kita lakukan?” McKinney sedikit ragu-ragu saat ini. Jika pertarunga...