Photo

Photo

Friday, 15 November 2019

Mendidik Anak “ Jangan Berani Kepada Anak, Nanti Kalian Bisa Celaka, ”


Ngaji Gus Baha...
     
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab dengan sebutan Gus Baha’ punya cara pandang yang tak lazim terkait pola mendidik anak. Beliau dalam suatu kesempatan pernah menyampaikan bahwa, “ jangan berani kepada anak, nanti kalian bisa celaka, ” kata beliau menggunakan bahasa jawa di salah satu forum pengajian di Surabaya tempo dulu.

Kemudian beliau melanjutkan, “ bagi saya, yang selalu mendengar, jangan berani sama orang tua, nanti celaka ”. Gus Baha’ membalik kalimat tersebut, bahwa anak harus dihormati.

Anak selamanya adalah anak
Gus Baha’ menjelaskan bahwa anak mempunyai ikatan yang tidak akan putus. Berbeda dengan istri, ketika cerai maka hak dan kewajiban yang pernah melekat akan gugur seketika.

Ikatan yang tak akan putus tersebut, meskipun jika anak mempunyai kelakuan yang nakal, mbedugal dan ndableg, mereka akan tetap menjadi anak, bahkan jika anak dan orang tua saling berjanji tidak mau mengakui hubungan mereka, maka tetap saja secara syariat mereka tetap mempunyai hubungan, jika salah satu di antara mereka yang meninggal dunia, maka warisan tetap berlaku. Jika perempuan, maka walinya tetap saja adalah ayahnya.

Begitulah anak. Statusnya akan selalu melekat tanpa sekat.

Anak adalah penerus Kalimat Tauhid

Gus Baha’ memberikan poin penting tentang kalimat tauhid. Baginya, kalimat tauhid adalah kalimat kebenaran yang universal dan absolut. Sehingga jika kalimat tersebut diucapkan oleh orang gila sekalipun, kalimat tersebut akan selalu benar.

Kebenaran kalimat tauhid tidak bisa dimonopoli oleh siapapun. Meskipun diucapkan oleh seorang pendosa sekalipun kalimat tauhid tidak menjadi hina, begitu pula jika diucapkan oleh orang saleh sekalipun kalimat tersebut juga tidak akan bertambah mulia.

Siapapun orang yang mengucapkan kalimat tauhid akan menjadi mulia, siapapun orangnya. Sebab itulah Gus Baha’ menghormati anaknya, sebab anaknyalah yang kelak akan meneruskan kalimat tauhid tersebut.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4493 - 4495

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4493-4495 “Perdana Menteri Yu, apa yang harus kita lakukan?” McKinney sedikit ragu-ragu saat ini. Jika pertarunga...