Photo

Photo

Wednesday, 6 November 2019

Permudah Nikah


Saya kopaskan tulisan Gus Ghofur Maimun. Bagus buat para jomblo. Ayo dipermudah nikahnya ya.. Yang penting berani saja dulu. Hehe…. Selamat menikmati…! Semoga bermanfaat.

Menikah itu sederhana sekali. Calon mempelai pria dan calon mempelai wanita telah siap untuk hidup bersama, punya komitmen untuk bersama-sama mengarungi kehidupan, suka dan duka, menghadap ke penghulu. Selesai.

Akan tetapi, kadang kita menjadikannya rumit dan ruwet. Salah satu cara agar pernikahan berkah adalah menjalaninya dengan apa adanya tanpa takalluf, memperberat dan memaksa diri.

Yuk baca cerita berikut ini. Semoga jomblo-jomblo segera berani menghadap ke penghulu.

Rasulullah saw. sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya di masjid. Akrab dan penuh dengan keilmuan. Meski majlis sangat berwibawa, akan tetapi sangat bersahaja, membuat nyaman santri-santrinya.

Seorang perempuan datang, lalu matur kepada Rasulullah saw. dengan berdiri :

" Yaa Rasulallah, saya datang memberikan diriku kepada panjenengan. Monggo panjenengan paring dawuh…! "

Rasulullah diam dan menunduk tak memberi jawaban. Wanita itu mengulanginya lagi hingga beliau menegaskan tak bermaksud mengambilnya sebagai istri. Wanita itu pun mafhum.

Baginda Rasul lalu menawarinya untuk dinikahkan dengan lelaki lain. Santriwati yang patuh itu mengiyakannya.

" Siapa yang ingin menikah dengan perempuan ini…? " katanya kepada santri-santrinya.

Seorang lelaki dari sahabat Anshar berdiri mengajukan diri.

Kembali Rasulullah merembugnya dengan santriwatinya.

" Saya akan menikahkanmu dengan dia jika berkenan .." kata beliau kepadanya.

" Selama jenengan ridha untuk diriku, kulo nderek dawuh, " jawab santriwati itu. Sungguh jawaban yang sempurna dari seorang santri kepada gurunya. Apalagi sang guru itu adalah Baginda Rasul.

" Apakah engkau memiliki sesuatu untuk maharnya…? " dawuh Baginda kemudian pada santrinya.

" Mboten …"

" Tidak bisa begitu... pulanglah ke keluargamu. Cari…! siapa tahu engkau menemukan sesuatu..."

Laki-laki itu pergi, lalu kembali lagi.

" Tidak .. demi Allah, wahai Rasulallah. Saya tak menemukan apapun…! "

" Cari lagi... meskipun cincin besi….! "

Kembali lelaki itu pulang memenuhi perintah Rasulullah. Ia berusaha mencari akan tetapi tak menemukannya.

" Tidak... Demi Allah, wahai Rasulullah. Tidak ( juga ) cincin besi. Akan tetapi, ini sarungku. Dia mendapat setengahnya ( sebagai maharnya ),  " matur lelaki itu dengan penuh keluguan.

" Apa yang bisa engkau lakukan dengan sarungmu itu…? " kata Baginda, " Jika engkau memakainya dia tak bisa memanfaatkannya sedikit pun…."

Lelaki itu lalu duduk. Setelah lama ia duduk ( mungkin termenung sedih ), ia pun meninggalkan majelis. Rasulullah memberi perintah agar memanggilnya.

" Apa yang telah engkau hafalkan dari Al-Quran…? " tanya Rasulullah setelah ia berada di majelis kembali.

Lelaki itu lalu menyebutkan hafalan-hafalannya

" Saya nikahkan engkau dengan ( mahar ) hafalan-hafalan Al-Quran mu..."

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4493 - 4495

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4493-4495 “Perdana Menteri Yu, apa yang harus kita lakukan?” McKinney sedikit ragu-ragu saat ini. Jika pertarunga...