Photo

Photo

Friday, 1 November 2019

Pertanyaan Imam Junaid Kepada Orang Yang Pulang Haji


Suatu ketika Imam Junaid al-Baghdadi mendapat kunjungan dari seseorang yang baru saja pulang menunaikan haji. Meski ritual haji telah ia jalani, orang ini belum menunjukkan perubahan perilaku apa” dalam hidupnya.

“ Dari mana Anda…? ” tanya Imam Junaid.

” Saya baru saja pulang dari ibadah haji ke Baitullah…? ” orang itu menimpali.

” Jadi, Anda benar” telah melaksanakan ibadah haji…? ”

” Tentu, Imam. Saya telah menunaikan haji...”

” Apakah Anda sudah janji akan meninggalkan dosa” Anda saat meninggalkan rumah untuk pergi haji…? ”

“ Tidak, Imam. Saya tidak pernah memikirkan hal itu...”

“ Anda sejatinya tak pernah melangkahkan kaki untuk haji, ” tegas Imam Junaid. “ Saat Anda berada dalam perjalanan suci dan berhenti di suatu tempat semalaman, apakah Anda memikirkan tentang usaha mencapai kedekatan dengan Allah…? ”

“ Itu semua tak terlintas di benak saya…”
“ Berarti Anda tidak pergi menuju Ka’bah, tidak pula pernah mengunjunginya...”

“ Saat Anda mengenakan pakaian Ihram dan melepas semua pakaian yang biasa Anda kenakan, apakah Anda sudah berketetapan untuk membuang semua cara dan perilaku buruk Anda, menjadi pribadi lebih baik…? ” tanya Imam Junaid lagi.

“ Tidak, Imam. Saya juga tak pernah berpikir demikian…”

“ Berarti Anda tidak pernah mengenakan pakaian ihram, ” Imam Junaid menyayangkan. ” Saat Anda Wuquf ( berdiam diri ) di padang Arafah dan bersimpuh memohon kepada Allah, apakah Anda merasakan bahwa Anda sedang wuquf dalam Kehadiran Ilahi dan menyaksikan-Nya…? ”

” Tidak. Saya tak mendapat pengalaman ( spiritual ) apa….”

Imam Junaid sedikit kaget, ” Baiklah, saat Anda datang ke Muzdalifah, apakah Anda berjanji akan menyerahkan nafsu jasmaniah…”

“ Imam, saya pun tak memikirkan hal itu….”

“ Berarti Anda sama sekali tak mengunjungi Muzdalifah. ” Lantas Imam Junaid bertanya, “ Ooo…, kalau begitu, ceritakan kepadaku Keindahan Ilahi apa yang Anda tangkap sekilas saat Thawaf, mengitari Ka’bah….”

“ Tidak ada, Imam. Sekilas pun saya tak melihat…”

“Sama artinya Anda tidak mengelilingi Ka’bah sama sekali. ” Lalu, “ Ketika Sa’i, lari-lari kecil antara Shafa dan Marwa, apakah Anda menyadari tentang hikmah, nilai, dan tujuan jerih payah Anda?”

“ Tidak...”

“ Berarti Anda tidak melakukan Sa’i….”

“ Saat Anda menyembelih hewan di lokasi pengurbanan, apakah Anda juga mengurbankan nafsu keegoisan untuk menapaki jalan Allah…? ”

“ Tidak... Saya gagal memperhatikan hal itu, Imam...”

“ Artinya, secara faktual Anda tidak mengusahakan pengurbanan apa²….”

“ Lalu, ketika Anda melempar Jumrah, apakah Anda bertekad membuang jauh kawan dan nafsu busukmu…? ”

“ Tidak juga, Imam…”

“ Berarti Anda sama sekali tidak melempar Jumrah….”

Dengan nada menyesal, Imam Junaid menyergah, “ Pergi, tunaikan haji lagi. Pikirkan dan perhatikan seluruh kewajiban yang ada hingga haji Anda mirip dengan ibadah haji Nabi Ibrahim, pemilik keyakinan dan kesungguhan hati sebagaimana ditegaskan al-Qur’an :

“ Wa ibrahima l-ladzi waffa. Dan Ibrahim yang telah menyempurnakan janji...”

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4493 - 4495

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4493-4495 “Perdana Menteri Yu, apa yang harus kita lakukan?” McKinney sedikit ragu-ragu saat ini. Jika pertarunga...