Kalau mau memondokkan
putra-putrinya harus pilih pesantren yang jelas. Jelas pesantrennya, jelas
masyayikh-nya ( guru, ustadz dan kiyainya ). Selain itu, juga jelas ajaran
aqidahnya yakni Ahlussunnah wal Jamaah," jelas Gus Yusuf.
Kiai muda ini melanjutkan,
memilih tempat belajar bagi anak merupakan hal yang sangat penting. Hal itu,
lantaran pada saat ini banyak bertebaran paham-paham radikalisme yang menyusup.
Oleh karena itu, pesantren yang akan dipilih untuk tempat belajar agama harus
jelas dan tidak mengajarkan paham yang melenceng.
Paham radikalisme, menurut dia
sangat berbahaya. Berbagai cara mereka tempuh untuk bisa memengaruhi dan
mengubah akidah yang sudah ditanam sejak kecil. Biasanya, mereka ( para radikalis
) akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak atau biasa kita dengar
dengan istilah jebakan batman.
" Jangan sampai kita kena
jebakan batman. Tiga pertanyaan yang biasanya dilemparkan, baik mana antara
Al-Qur’an dan Pancasila…? Baik mana antara Jokowi dan Nabi Muhammad…? Kemudian,
baik mana antara negara Islam atau negara kafir…? " kata dia menyontohkan.
Ketiga pertanyaan ini menurut Gus
Yusuf, tidak perlu dijawab. Karena ini merupakan pertanyaan yang menjebak.
Dijelaskan lebih lanjut olehnya, bahwa pancasila dan Al-Qur’an tidak bisa
dipertentangkan. Karena, sila yang ada dalam pancasila mengadopsi dari
Al-Qur’an. Tidak ada satu sila pun yang bertentangan dengan Al-Qur’an.
" Indonesia bukan negara agama tapi negara beragama. Indonesia
bukan negara Islam dan bukan negara kafir, tapi negara Pancasila, " jelas dia.
No comments:
Post a Comment