Pertama :
Wanita di kerudungin kemudian dicadarin.
Artinya apa….? Sanggul dan kebaya
perlahan tapi pasti akan hilang dari tanah Jawa. Hampir semua wanita Jawa yang
sudah kerudungan tak akan mau atau tak " enak hati " saat disuruh
pakai sanggul.
Kedua :
Musik dan Nyanyi dilarang.
Walau saling bertentangan tapi
ada gerakan mengharamkan musik dan pelarangan wanita menyanyi. Apa akibatnya….?
Gamelan, Campursari, tayub, ludruk, kethoprak, wayang akan tinggal cerita.
Ketiga :
Adat istiadat dan tradisi dilarang.
Akhir-akhir ini banyak yang
berceramah tentang pelarangan selamatan, bersih desa, sedekah bumi, Larung
sesaji, dll. Suka tidak suka akan terus menggerogoti pada keberadaan kebudayaan
Jawa.
Keempat :
Pelarangan kata-kata yang berbau tradisional.
Yang terbaru adanya pelarangan
penyebutan pada ibu Pertiwi, Sri, Wisnu dan lain sebagainya.
Kelima :
Lemahnya Kebanggaan Orang Jawa Pada Budayanya
Sehingga terkesan cuek saat ada
pihak lain yang ingin merusaknya. Kalau yang ini erat kaitannya dengan orang
tua dan pemerintahan terutama dinas pendidikan yang lebih condong pada budaya
asing.
Walaupun budaya Jawa saat ini
masih eksis, lambat lain akan semakin tergerus oleh gerakan mereka yang sekarang
sudah semakin terang-terangan.
Mau lanjut penjajahan ini atau
tidak…?
Kita yang cinta budaya Jawa yang
menentukan.
Jujur Kadang Pahit….
Jowo ojo kalah.
Lestarikan budaya daerah kalian, kalau tidak, suatu saat nanti
anak cucumu hanya bisa berbahasa daerah kalau sedang kerasukan saja
No comments:
Post a Comment