Sajen berasal dari kata “ sajian
“, yang artinya “ hidangan “, Hidangan adalah makanan yang disuguhkan kepada
orang lain. Tujuannya untuk menjamu, menghormati, atau bersedekah.
Jangankan ngasih makan orang,
ngasih makan kucing atau anjing pun dihitung sebagai kebaikan di sisi Allah,
ada pahalanya. Begitu juga memberi makan jin.
Bukankah kita ini manusia, yang katanya
khalifah di muka bumi…?
Bukankah kita ini muslim, yang katanya
rahmatan lil 'alamin…?
Sebagai khalifah yang menjadi rahmat
bagi alam semesta, sudah selayaknya kita memberi makan pada sesama makhluk
Allah, termasuk manusia, binatang, tumbuhan, dan jin.
Nah... rupa sajen atau sajian ini
disesuaikan dengan apa yang biasa dimakan oleh makhluk tersebut.
Sajen untuk manusia berupa nasi,
sayur, lauk. Sajen untuk binatang berupa makanan yang biasa dimakan binatang
itu. Sajen untuk tumbuhan berupa siraman air, pupuk penyubur tanah. Sajen
kepada jin berupa gaharu, kemenyan, asap dupa.
Soal syirik atau tidak,
tergantung niat kita. Sebab syirik tempatnya di hati, bukan di sajen.
Sajen itu cuma makanan yang
dihidangkan, tidak lebih.
No comments:
Post a Comment